Let Go

775 113 171
                                    

"Hm, nanti akan ku kabari kalau dia sudah menghubungiku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hm, nanti akan ku kabari kalau dia sudah menghubungiku."

Joseph memutus sambungan teleponnya. Ia menghela napasnya pelan. Sedikit merasa lega karena Sam mengabari kalau kondisi John sudah membaik. Semalam ia merasa hatinya tidak tenang dan pikirannya tiba-tiba tertuju pada John. Ia merasa sesuatu terjadi pada adik kembarnya itu.

Dan benar saja, tak lama berselang, ia mendapat panggilan telepon dari Peter yang mengabari kalau John saat itu tengah terkena demam dan terus mengigau memanggil nama Joseph. Peter juga menceritakan apa yang terjadi pada John hingga adiknya itu bisa sampai jatuh sakit seperti itu.

Ada satu nama di kepala Joseph yang ia curigai menjadi penyebab John sampai ketakutan seperti yang diceritakan Peter. Tapi ia tidak yakin orang itu bisa kembali muncul dan berharap bukan dialah orang yang dimaksud oleh John.

Joseph menghela napasnya lagi. Kini ia hanya harus menunggu John menghubunginya. Ia yakin John pasti akan langsung menceritakan semuanya padanya saat kondisinya sudah baik-baik saja disana.

"Papapa~"

Joseph tersentak saat suara Kei tiba-tiba memanggilnya dari jarak yang begitu dekat. Ia menolehkan kepalanya dan menemukan Felix sudah ada di sampingnya dan Kei yang berada di gendongannya dengan kedua tangan yang terentang seolah meminta Joseph untuk menggapainya.

"Kau mengangetkan Papa, Kei." Joseph langsung mengambil alih tubuh Kei yang mulai berisi itu ke dalam gendongannya.

Kei tertawa riang. Tangan mungil Kei berusaha meraih wajah sang Papa, lalu setelahnya ia mencium pipi Joseph dengan lembut.

Joseph terkekeh lalu membalas mencium pipi Kei bertubi-tubi dengan gemas dan membuat bocah itu menjerit senang.

Felix yang sejak tadi menikmati kedekatan kedua orang itu langsung ikut bergabung. Ia dengan perlahan mendekat pada Joseph dan melabuhkan sebuah kecupan singkat di pipi pemuda itu.

Joseph langsung terdiam mematung dan membuat Felix terkekeh melihat reaksi Joseph itu.

"Kenapa wajahmu seperti itu?" goda Felix dengan kekehan kecil.

Joseph mengerjapkan matanya. Ia lalu menatap Felix. "Kenapa kau tiba-tiba menciumku?"

"Kenapa memangnya? Kau kan sekarang kekasihku. Aku bebas mencium kekasihku kapanpun aku mau."

Joseph menghela napasnya pelan. Selain masalah John, masalah bos manisnya yang mengklaim dirinya sebagai kekasih juga membuat kepala Joseph rasanya berdenyut kencang.

Sejak Felix bilang kalau Joseph harus jadi kekasihnya saat masih di rumah sakit kemarin, bos manisnya itu benar-benar memperlakukannya seperti seorang kekasih sungguhan. Joseph bahkan belum menyetujui ataupun menolak, tapi tampaknya Felix tidak perduli dan tetap memutuskan kalau Joseph adalah kekasihnya.

"Aku bahkan belum memberikan jawaban apapun untuk itu." sanggah Joseph.

Felix mengedikkan bahunya. "Pokoknya kau kekasihku sekarang. Tidak ada penolakan."

[ HyunLix ] - CerberusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang