Met

687 104 112
                                    

John menampilkan cengiran polosnya saat mata Joseph menatapnya dengan tajam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

John menampilkan cengiran polosnya saat mata Joseph menatapnya dengan tajam. Kedua saudara kembar itu kini sudah duduk berhadapan di ruangan tempat kerja Joseph. Peter sudah pergi entah kemana. Ia tadi hanya menyapa Joseph sebentar, kemudian pamit pergi lagi. Sengaja memberikan waktu untuk Joseph dan John bicara berdua.

"Jadi?" tanya Joseph.

"Apa?" John langsung memasang wajah pura-pura polosnya.

"Wajah pura-pura mu itu tidak akan mempan padaku. Sebaiknya kau keluarkan alasan terbaikmu, atau aku akan menutup semua akses informasimu."

John mencebik. Penutupan semua akses informasi akan berarti penarikan para bawahan miliknya di Cerberus. Itu jelas ancaman yang sangat mengerikan untuk John.

"Aku hanya perlu waktu sebelum bicara denganmu." ujar John sambil merengut kesal.

"Waktu untuk apa?" Joseph menekan suaranya. "Kau sakit tanpa kabar apapun setelahnya. Kau pikir aku tidak khawatir?"

John tidak menjawab. Ia menundukkan kepalanya. Merasa bersalah.

"Aku menunggumu menghubungiku. Tapi kau malah mengabaikan telepon dan pesan yang kukirimkan padamu. Apa maumu sebenarnya?" tanya Joseph lagi.

"Maaf." lirih John.

Joseph menghela napasnya. "Aku tidak butuh kata maaf. Aku mau alasan yang jelas darimu."

John ikut menghela napasnya. "Aku tidak sakit. Waktu itu aku hanya kaget saat melihat dia tiba-tiba ada di pesta Grandpa. Tanpa ku beritahu, kau pasti sudah tau siapa 'dia' yang ku maksud, kan?"

"Aku tau. Lalu?"

"Tadinya aku berniat tidak memberitahukan hal itu padamu. Aku tidak mau kau mengingat masa itu lagi saat melihatnya. Tapi karena aku sadar kalau menutupinya darimu itu hal yang tidak mungkin bisa kulakukan, jadi aku berencana mencari tau dulu tentang apa maksudnya kembali dan mendekat lagi pada kita baru nantinya memberi taumu dengan lengkap."

Joseph kembali menghela napasnya. "Seharusnya kau tidak perlu melakukan hal seperti itu. Apa kau meragukan kemampuan ku saat ini? Kau berpikir aku akan kembali bisa dia permainkan seperti dulu?"

"Bukan begitu." John buru-buru menjawab. "Aku tau kau bukan lagi remaja lemah seperti dulu. Kau bahkan bisa menghancurkan negara ini jika kau mau. Tapi sekuat apapun dirimu, luka itu tetap akan menyakitkan jika kembali dibuka, bukan? Apa aku tidak boleh mengkhawatirkanmu seperti kau mengkhawatirkanku? Selama ini kau selalu menjagaku, apa aku tidak boleh punya keinginan untuk menjagamu juga?"

"Baiklah, alasanmu bisa kuterima. Tapi aku minta, hal ini jangan sampai terulang lagi. Jangan sampai kau memutus komunikasi lagi seperti sebelumnya. Jangan sembunyikan apapun dariku, karena itu hal yang percuma."

John mengangguk mengerti. "Iya. Aku janji tidak akan mengulanginya lagi. Aku minta maaf, ya?"

"Aku memaafkanmu." Joseph membuka laci meja kerjanya, lalu mengambil sebuah map dan memberikannya pada John. "Semua yang ingin kau ketahui tentang dia ada di map itu."

[ HyunLix ] - CerberusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang