Trouble

730 97 100
                                    

Sudah tak terhitung banyaknya John menghela napasnya sejak tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah tak terhitung banyaknya John menghela napasnya sejak tadi. Hari ini ia kembali ke perusahaan setelah beberapa hari ia ditahan dirumah oleh sang Mommy. Padahal ia sudah sembuh setelah seharian istirahat, tapi sang Mommy tetap tidak mengijinkannya kemana-mana sampai si penguasa di keluarga Hwang itu yakin kalau John sudah baik-baik saja.

Dan akibatnya, hari ini ia mendapati segunung dokumen yang harus ia tandatangani.

John menghela napasnya kembali. Menatap kesal pada Peter yang terlihat santai mengerjakan pekerjaannya di meja kerjanya yang juga ada di dalam ruangan John.

"Peter, apa kau tidak bisa membantuku?" gerutu John.

"Kalau aku bisa, gunung dokumen itu tidak akan ada dimejamu." jawab Peter tanpa menoleh sedikitpun pada John.

John berdecak kesal. "Apa gunanya aku punya asisten pribadi."

"Kalau tidak ada aku, gunung dokumen itu bukan hanya harus kau tanda tangani, tapi juga harus kau periksa satu-persatu."

John mencebik. "Kau kan bisa memberikannya padaku ke rumah setiap hari daripada dibiarkan menggunung seperti ini."

"Mommy mu sudah berpesan agar kau tidak diganggu dulu masalah pekerjaan selama kau istirahat. Aku diminta berdiskusi dengan Joseph saja untuk sementara. Yang Mulia Ratu itu bahkan meminta Ibu untuk mengawasiku agar tidak mengganggumu."

John menghela napasnya lagi. Sepertinya Mommy nya itu benar-benar mau dia istirahat total. Padahal kan dia tidak sakit parah. Dia kemarin itu cuma sedikit kaget karena melihat orang yang paling tidak ingin dia lihat seumur hidupnya.

"Joseph terus menanyakanmu. Kenapa kau seperti menghindarinya?" tanya Peter yang kini sudah mengalihkan pandangannya pada John.

"Aku belum bisa bicara dengannya. Ada yang harus kupastikan dulu."

Setelah kejadian di pesta kemarin, John memang sengaja ingin menghindari Joseph dulu. Entah sudah berapa kali ia mengabaikan telepon dan juga pesan dari Joseph. Ia tidak mau Joseph bertanya apapun dulu padanya, karena ia pasti tidak akan bisa menyembunyikan apapun dari Kakak kembarnya itu.

"Apa karena orang yang kau lihat itu?" tanya Peter lagi.

John mengangguk kecil. "Aku sebenarnya tidak ingin Joseph tau kalau aku melihat orang itu. Tapi kurasa dia sudah bisa menebaknya meskipun belum terlalu yakin."

Peter menghela napasnya. Ia juga yakin kalau Joseph sebenarnya sudah bisa menebak siapa orang yang dilihat oleh John di pesta itu. Mereka tumbuh bersama, dan dia adalah saksi hidup bagaimana kuatnya ikatan batin kedua saudara kembar itu.

"Sebenarnya siapa yang kau lihat itu, John? Kenapa kau tidak bisa mengatakannya padaku?" tanya Peter.

"Kau mengenalnya. Aku yakin tidak lama lagi dia akan muncul di depan kita. Aku masih belum yakin apa tujuan dia kembali muncul disini, karena itu aku tidak tau harus bersikap seperti apa padanya."

[ HyunLix ] - CerberusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang