Hari berganti dan tanpa terasa sudah lebih dari sebulan sejak kejadian dimana Felix bertemu dengan Jean berlalu. Sejak saat itu, Felix jadi mengurung dirinya di apartemen karena takut bertemu dengan Jean lagi. Padahal Joseph sudah mencoba meyakinkan Felix kalau dia akan tetap aman meskipun bertemu dengan Jean lagi, tapi Felix yang sudah malas berurusan dengan sang mantan pun memilih tetap kukuh dengan keputusannya yang tetap diam di dalam apartemen saja.
Lagipula Felix juga tidak merasa bosan meskipun hanya berada di dalam apartemen saja. Ada Kei yang selalu menemaninya. Bocah itu sudah mulai berjalan meskipun masih tertatih. Dan Felix dengan senang hati menemani bocah itu terus melatih kemampuan berjalannya.
Sam sudah tidak lagi bisa menemani. Libur sekolahnya sudah selesai. Meskipun tiap pagi dan malam, dia tetap makan bersama di unit itu. Sam memutuskan untuk tetap tinggal di sana meskipun liburannya sudah selesai. Dia tidak mau tertinggal lagi karena Peter dan John juga masih tinggal disana.
Karena semua orang yang dikenalnya sibuk saat siang hari, jadilah sekarang dia punya kebiasaan tidur siang bersama Kei. Seperti siang ini, saat Kei sudah tertidur lelap dan dia hampir saja lelap dalam tidurnya di karpet ruang televisi, saat sayup ia mendengar suara nyaring yang menandakan seseorang berhasil memasukkan password apartemen itu.
Felix melirik jam digital di rak kecil dekat televisi. Ini masih sangat siang untuk Joseph pulang kerja. Apa pemuda itu pulang cepat hari ini?
Felix langsung beranjak ke arah pintu depan. Bermaksud mau menyambut Joseph dan menanyakan kenapa dia pulang cepat. Tapi begitu sampai di ruang tengah, ia malah bertemu dengan seseorang yang sama sekali belum pernah ia lihat sebelumnya.
"Loh? Kau siapa?" tanya orang itu sambil menatap Felix dengan bingung.
"Uhm, maaf. Tapi harusnya saya yang bertanya. Anda ini siapa? Kenapa bisa tau password apartemen ini?"
Dahi orang itu menyerngit. Ia mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan itu. Sedikit mencoba mengingat apa dia salah masuk atau tidak. Eh, tapi kalau salah masuk kan tidak mungkin password yang ia masukkan untuk membuka pintunya benar.
Orang itu kembali menatap Felix. "Ini unit milik anakku. Apa kau kenalannya?"
"Oh, berarti anda orang tuanya Peter?" Felix langsung tersenyum manis, lalu menunduk sebentar untuk memberi salam. "Saya temannya Peter. Oh, lebih tepatnya teman Peter itu adalah Joseph. Peter membantu saya dan Joseph dengan meminjamkan apartemen ini untuk kami tinggali karena kami belum lama ini terkena musibah."
Dahi orang itu kembali menyerngit. "Temanya Peter? Tunggu dulu, tadi kau bilang kau dan Joseph dipinjami apartemen ini oleh Peter?"
Felix mengangguk sambil tersenyum manis. "Benar. Peter meminjami apartemen ini juga karena Joseph bersedia bekerja di perusahaan tempatnya bekerja."
Orang itu terdiam. Ia sepertinya sedang mencoba mencerna semua perkataan pemuda di depannya itu. Tak lama, suara decakan keluar dari mulutnya. Ia terlihat meraih ponselnya dan mencoba menghubungi seseorang dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ HyunLix ] - Cerberus
FanficKisah tiga bocah nakal milik Hyunjin dan Felix. kalau sang Daddy bisa dipanggil Hades, maka mereka menamai diri mereka sendiri sebagai Cerberus. Hewan mitologi yang sering digambarkan dengan bentuk anjing berkepala tiga, yang merupakan penjaga dunia...