Joseph tersenyum kecil saat dia merasakan tatapan intens dari Felix. Sejak ia masuk ke ruang rawat inap Felix tadi, pemuda manis itu terus saja mencuri-curi pandang padanya. Tapi saat di tatap balik, Felix langsung pura-pura menatap ke arah lain.
Peter sendiri sudah pamit untuk lebih dulu pulang ke Seoul untuk mempersiapkan kedatangan mereka nanti. Mereka sudah sepakat untuk pindah ke Seoul untuk melanjutkan hidup mereka setelah membicarakan nya dengan serius tadi. Bahkan di sepanjang pembicaraan itu, Felix terus saja menatap Joseph yang tengah serius membicarakan kepindahan mereka ke Seoul pada Peter
Felix kembali mengalihkan pandangannya saat Joseph tiba-tiba duduk di tepi ranjangnya. Pemuda itu kini balik menatap Felix dengan senyum kecil tersungging di wajah tampannya.
"Kenapa kau senyum-senyum begitu?" tanya Felix yang kini sudah menatap ke arah Joseph.
"Aku hanya senang karena kau terus menatapku sejak tadi." jawab Joseph. "Aku tampan, kan? Kau beruntung punya kekasih tampan seperti aku."
Felix mencibir. "Kenapa kau jadi terlalu percaya diri seperti ini?"
"Akui saja kalau kau memang terpesona oleh wajahku yang tampan ini."
Felix mencebik. Malas menanggapi pernyataan Joseph yang memang tidak sepenuhnya salah itu. Joseph memang tampan dan dia mengakui itu.
Joseph terkekeh. "Jadi, kenapa kau menatapku terus sejak tadi? Ada sesuatu di wajahku selain ketampananku ini?"
Felix mencubit gemas pinggang Joseph dan membuat pemuda itu langsung mengaduh dengan sedikit dramatis untuk menggoda Felix.
"Ini sakit loh, sayang." rajuk Joseph.
Wajah Felix sedikit bersemu saat Joseph menyebutkan kata 'sayang'. "Makanya jangan terus menggodaku."
"Kapan aku menggodamu? Kan aku tadi sedang bertanya."
"Mau ku cubit lagi?"
"Iya, iya, aku salah. Maafkan aku, Yang Mulia." Joseph langsung menangkupkan kedua tangannya di depan kepalanya sambil menunduk hormat pada Felix.
Felix mencibir dan membuat Joseph terkekeh sambil mengacak rambut Felix dengan gemas.
"Ada yang ingin kau tanyakan sampai terus menatapku begitu?" tanya Joseph.
Felix menghela napasnya. "Tidak juga sih. Aku hanya sedang memastikan sesuatu saja."
"Memastikan apa?"
"Hmm, memastikan kalau kau memang orang yang ku kenal?" jawab Felix ragu.
Joseph mengernyitkan dahinya. "Maksudnya bagaimana?"
"Tadi itu... Sebelum kau kembali tadi... Kau terasa seperti... asing."
"Asing bagaimana?"
"Bagaimana cara menjelaskannya, ya?" Felix menatap Joseph dengan bingung. "Entahlah, tadi itu kau seperti bukan dirimu. Kau terasa berbeda. Kau seperti bukan Joseph yang selama ini aku kenal padahal wajah itu jelas-jelas wajahmu. Hmm, begitulah pokoknya. Aku juga tidak mengerti kenapa aku bisa merasa seperti itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
[ HyunLix ] - Cerberus
FanficKisah tiga bocah nakal milik Hyunjin dan Felix. kalau sang Daddy bisa dipanggil Hades, maka mereka menamai diri mereka sendiri sebagai Cerberus. Hewan mitologi yang sering digambarkan dengan bentuk anjing berkepala tiga, yang merupakan penjaga dunia...