Introducing

655 103 36
                                    

Pagi ini Felix bangun agak terlambat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini Felix bangun agak terlambat. Saat ia bangun tidur tadi, ia menemukan secarik kertas dengan tulisan tangan Joseph diatasnya. Joseph meminta Felix langsung bersiap untuk keberangkatan mereka ke tempat yang ingin Joseph perlihatkan, sementara ia mengajak Kei untuk membeli sarapan sambil sedikit berjalan-jalan pagi.

Setelah selesai bersiap, Felix memutuskan untuk pergi ke dapur untuk membuat susu Kei. Semenjak pindah ke Seoul, susu Kei berganti merk. Joseph yang memilih dan selalu menyetoknya dalam jumlah yang banyak. Semenjak itu pula Kei jadi lebih bersemangat meminum susu nya. Jadi ia yakin setelah memakan sarapannya, Kei pasti akan merengek meminta susunya.

"Kalau dipikir-pikir, aku tidak pernah melihat merk susu ini di desa." monolog Felix. Matanya menatap tumpukan kardus susu di rak dapuritu, sambil tangannya mengaduk susu yang tengah ia buat. "Jangan-jangan ini susu mahal, makanya tidak dijual di desa."

"Tidak mahal kok."

Felix berjengit ketika sepasang lengan sudah melingkar di perutnya. Ia langsung melepas tangan itu, lalu membalikkan tubuhnya. Dahinya menyerngit begitu melihat wajah Joseph tengah tersenyum di hadapannya.

"Itu merk susu yang diberikan orang tuaku saat aku masih kecil. Rasanya enak, jadi kurasa Kei juga akan menyukainya." ujar Joseph.

Felix diam. Ia malah mengamati sosok Joseph di depannya itu dengan seksama.

Joseph tersenyum. "Kenapa, hm?"

"Kau... siapa?" tanya felix ragu.

Joseph mengerjapkan matanya. "Kenapa bertanya begitu? Apa kau tidak mengenali kekasihmu sendiri?"

Felix menggelengkan kepalanya pelan. Tidak, dia tidak mengenali sosok Joseph di hadapannya itu. Sejak orang itu memeluknya tadi, ia yakin kalau orang itu bukan Joseph. Makanya ia langsung melepaskan pelukannya.

"Kau bukan Joseph." lirih Felix.

"Bagaimana mungkin aku bukan Joseph? Apa ada yang berbeda dariku?" tanya orang yang mengaku Joseph itu.

Felix kembali menggelengkan kepalanya. Ia melangkah mundur saat orang yang mengaku Joseph itu hendak mendekat ke arahnya. Bola matanya bergerak gelisah. Mencari cara untuk menjauh dari orang yang ada di hadapannya itu.

"Tolong jangan mendekat." lirih Felix.

"Kenapa? Apa sekarang aku tidak boleh mendekati kekasihku sendiri?"

"Kau bukan Joseph."

"Aku Joseph."

"Bukan."

"Lalu, kalau bukan Joseph, menurutmu aku siapa? Bagian mana dariku yang berbeda dari biasanya?"

Felix menggelengkan kepalanya. "Kalian memang mirip, tapi kau bukan Josephku. Aku yang harusnya bertanya kau itu siapa? Kenapa kau meniru Joseph?"

"Meniru?"

[ HyunLix ] - CerberusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang