Party

812 107 123
                                    

Felix membuka matanya secara perlahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Felix membuka matanya secara perlahan. Mengerjapkan matanya pelan sambil mengingat-ingat lagi dimana dia tengah berada saat ini. Begitu kesadarannya mulai terkumpul, ia mencoba menengok ke arah tempat tidur di sampingnya. Sebuah senyum tipis langsung ia sunggingkan saat melihat Kei masih tertidur dengan nyaman disana. Hatinya sedikit lega saat tau kalau Kei dalam keadaan baik-baik saja.

Kepala Felix bergerak kembali. Mencoba mencari seseorang yang sejak semalam tadi sudah sedikit mengganggu pikirannya. Ia sedikit menyerngit kaget saat melihat sosok yang dicarinya itu tengah tertidur dengan posisi duduk bersandar di sebuah kursi yang ada di samping tempat tidur Felix.

Felix meringis melihat posisi tidur Joseph itu. Tubuhnya pasti sakit karena tidur dengan posisi tidak nyaman seperti itu. Ditatapnya lamat wajah pemuda yang tengah tertidur itu. Wajah yang Felix akui sangat tampan itu terlihat begitu polos saat kedua mata tajamnya itu tengah tertutup.

"Joseph." lirih Felix.

Pemuda yang tengah tertidur itu langsung tersentak bangun begitu mendengar namanya dipanggil. Meskipun suara yang memanggil namanya itu begitu lirih, Joseph bisa mendengarnya dengan sangat jelas.

Joseph bangun dari duduknya, lalu memeriksa keadaan Felix. "Kenapa? Ada yang sakit?"

Felix menggeleng pelan. "Aku baik-baik saja. Maaf mengejutkanmu."

Joseph menghela napasnya lega. Ia memang sedikit terkejut saat mendengar Felix memanggil namanya. Tadinya ia pikir Felix merasakan sakit pada bagian tubuhnya.

"Kau membutuhkan sesuatu?" tanya Joseph lagi.

"Tidak." Felix mencoba mendudukkan dirinya dan langsung sigap dibantu oleh Joseph. "Tubuhmu pasti sakit karena tidur di kursi."

Joseph mendudukkan dirinya di sisi tempat tidur Felix. "Tidak kok. Tubuhku ini terbiasa di kondisi apapun."

Felix menghela napasnya. Joseph ini selalu saja punya banyak alasan yang tidak bisa dia debat. "Kau pasti lelah karena baru pulang dari luar kota dan malah menungguiku disini. Sebaiknya kau pulang dan beristirahat."

"Disini aku juga beristirahat kok. Kalau di rumah aku nanti tidak tenang karena terus memikirkanmu dan Kei."

Felix berdecak kesal dan membuat Joseph terkekeh.

"Kita akan pulang bersama nanti. Semoga saja dokter mengijinkanmu pulang lebih cepat." ujar Joseph.

"Aku pulang hari ini kan? Tidak perlu lama-lama disini, aku kan cuma pingsan karena obat bius semalam." wajah Felix tiba-tiba panik. "Harusnya aku tidak perlu di rawat. Biaya rawat di rumah sakit itu pasti mahal. Nanti bantu aku minta pada dokter untuk pulang hari ini juga ya?"

Joseph terkekeh lagi. Disaat kondisi nya sedang seperti itu pun ternyata Felix masih juga memikirkan biaya rumah sakit.

"Tidak usah pikirkan masalah itu. Biaya perawatanmu semuanya dibayar oleh bosku. Dia bilang itu salah satu tunjangan pekerjaanku." ujar Joseph.

[ HyunLix ] - CerberusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang