Offer

650 94 64
                                    

Sky menatap khawatir ke arah ruangan yang ada di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sky menatap khawatir ke arah ruangan yang ada di depannya. Ia terus mondar-mandir di depan pintu ruang tindakan yang ada di unit gawat darurat sebuah rumah sakit di pinggiran kota itu. Di dalam sana, seseorang yang ia kenal tengah ditangani oleh para tenaga medis. Dan sudah setengah jam ia menunggu, tapi pintu itu belum juga terbuka.

"Sky!"

Sky menoleh dan mendapati Sam tengah berlari kecil menuju ke arahnya. Di belakang pemuda itu ada dua orang pria berjas hitam yang Sky kenali sebagai anak buah Papa nya.

"Sam." Sky langsung menghambur ke dalam pelukan Sky begitu pemuda itu sampai di depannya. "Bagaimana ini? Kak Chris terluka sangat parah."

Sam mengelus punggung Sky. "Tenanglah. Dia sedang di tangani, kan? Kau hanya perlu berdoa agar keadaannya baik-baik saja."

Sky mengangguk kecil di dalam pelukan Sam.

"Tuan muda." seorang pria yang Sam kenali sebagai sopir pribadi Sky tiba-tiba sudah ada di belakang dan menyapa hormat pada Sam.

"Paman dari mana?" tanya Sam.

"Saya tidak jauh dari sini, Tuan muda. Tadi polisi yang ikut kesini meminta keterangan dari saya."

Sam mengangguk mengerti. Ia kemudian mengajak Sky untuk duduk di bangku panjang yang ada di dekat ruangan itu.

"Bisa kau ceritakan padaku apa yang terjadi?" tanya Sam pelan pada Sky saat keduanya sudah duduk.

"Tadi itu tiba-tiba saja ada mobil yang terus mendekati mobil kami sejak di jalan besar. Mobil itu terus ada di belakang dan menjaga jarak dari mobil kami. Paman Song sebenarnya sudah curiga karena mobil itu tidak juga menyalip walaupun Paman sudah menurunkan kecepatan." Sky menghela napasnya pelan sebelum melanjutkan. "Lalu saat sampai di jalan yang agak sepi, mobil itu tiba-tiba menyalip dan menghadang mobil kami. Ada sekitar lima orang keluar dari mobil itu sambil membawa senjata. Mereka meminta kami keluar lalu... lalu..."

Sam menarik tangan Sky untuk ia genggam begitu ia melihat pemuda itu seperti mulai ketakutan karena mengingat lagi kejadian yang baru saja ia alami.

"Sky, tenang. Kau sudah aman disini." ujar Sam.

Sky mengangguk kecil, tapi tubuhnya malah mulai bergetar dan Sam bisa melihat ketakutan pada raut wajah Sky.

"Mohon maaf, Tuan muda. Bolehkan saya saja yang meneruskannya?" tawar sopir pribadi Sky yang dipanggil Paman Song tadi.

Sam mengangguk setuju karena dilihatnya Sky tidak akan mungkin sanggup meneruskan ceritanya itu.

"Mereka meminta barang berharga yang kami bawa sambil terus menodongkan senjata mereka pada kami. Bahkan saat semua barang-barang yang mereka inginkan sudah mereka rampas, mereka juga menginginkan Tuan muda Sky dan berusaha membawanya dengan paksa." Paman Song menundukkan kepalanya. "Maafkan saya yang tidak bisa menjaga Tuan muda Sky, Tuan muda."

[ HyunLix ] - CerberusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang