Felix mondar-mandir di depan pintu tokonya dengan Kei yang tengah anteng di dalam gendongannya. Sudah hampir tiga jam berlalu sejak kepergian Joseph ke kantor polisi, tapi sampai sekarang pemuda itu belum juga kembali. Ia khawatir terjadi sesuatu pada Joseph. Apalagi lawan Joseph itu adalah orang berkuasa seperti Ibunya Jean.
Meskipun Joseph tidak melakukan kesalahan, tapi kalau sudah melawan orang yang berkuasa, bisa saja keadaan jadi berbalik, kan? Bagaimana kalau jadinya malah Joseph yang dinyatakan bersalah dan dimasukkan ke dalam penjara?
Felix menggeleng-gelenggkan kepalanya dengan cepat. Tidak, Felix yakin kalau Joseph pasti bisa menyelesaikan masalah itu dengan baik. Ya, Felix hanya perlu percaya seperti apa yang pemuda itu selalu pinta padanya.
"Mamma~ papap na?"
Felix mengalihkan perhatiannya pada Kei yang tengah menatapnya dengan mata polosnya. Bocah itu kini sedikit demi sedikit mulai bisa menyebutkan beberapa kata.
Felix tersenyum. "Papa sebentar lagi pasti pulang. Kei sudah rindu sama Papa?"
"Ndu, Mam." Kei menganggukkan kepalanya.
Felix terkekeh gemas. Setelah mulai bisa menyebutkan kata, Kei memang lebih sering bertanya tentang Papa nya. Saat sudah waktunya jam pulang kerja Joseph, Kei akan selalu menanyakan dimana sang Papa berada.
Kei kembali berceloteh dan menanyakan ini itu pada Felix. Membuat pemuda manis itu sedikit melupakan tentang rasa khawatir nya pada keadaan Joseph yang belum ada kabar juga. Sampai sebuah mobil box besar tiba-tiba berhenti di depan tokonya, barulah kedua pria beda generasi itu berhenti bersuara dan menatap ke arah mobil itu dengan bingung.
"Permisi, Tuan. Kami mengantarkan barang-barang yang dipesan atas nama toko ini." ujar seorang pemuda yang tadi turun dari mobil box itu.
"Barang-barang? Tapi aku tidak merasa memesan apapun. Apa anda tidak salah alamat?" tanya Felix dengan bingung.
"Tidak, Tuan. Disini jelas alamat dan nama toko anda tertera sebagai pemesan. Anda Tuan Felix Lee, bukan?"
Felix menganggukkan kepalanya. "Tapi saya benar-benar tidak merasa memesan apapun."
Seorang pemuda kemudian turun dari mobil, lalu memberi hormat dengan menundukkan kepalanya pada Felix. "Tuan Felix, ini barang-barang yang dipesan oleh Tuan Joseph. Beliau juga meminta kami mengurus barang-barang yang telah dirusakkan oleh Nyonya Seo."
Felix mengerjapkan matanya. Ia mengenali pemuda yang baru turun itu. "Kau... bukannya yang tadi ikut para polisi kesini?"
Setelah kepergian Joseph tadi, ada beberapa orang yang kembali datang ke tokonya. Dua orang dengan seragam polisi dan beberapa lagi menggunakan pakaian serba hitam. Kedua orang berseragam polisi itu meminta ijin mendokumentasikan kondisi ruangan toko, sedangkan orang-orang dengan pakaian serba hitam itu baru bergerak setelah kedua polisi tadi selesai dengan pekerjaannya. Orang-orang itu membereskan segala kekacauan yang ada di ruangan itu. Mulai dari membereskan barang-barang yang rusak, hingga membersihkan ruangan itu hingga ruangan yang tadinya begitu berantakan itu sudah bersih dan rapi kembali. Setelahnya, mereka langsung pergi bersama kedua polisi yang menunggu pekerjaan mereka selesai.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ HyunLix ] - Cerberus
FanficKisah tiga bocah nakal milik Hyunjin dan Felix. kalau sang Daddy bisa dipanggil Hades, maka mereka menamai diri mereka sendiri sebagai Cerberus. Hewan mitologi yang sering digambarkan dengan bentuk anjing berkepala tiga, yang merupakan penjaga dunia...