46.

993 91 2
                                    

Kabar duka itu sudah dua minggu berlalu, dengan asahi yang sudah pulih dengan keadaan, tentu saja di bantu oleh jaehyuk dan teman teman yang lain untuk menghibur asahi.

Hari ini asahi tengah berkemas barang barang keperluan yang akan ia bawa ke rumah sakit untuk melaksanakan persalinan yang dokter bilang masih dua minggu lagi.

Dengan perut asahi yang besar, membuat asahi kadang kelelahan untuk beraktifitas, jangankan beraktifitas, memotong kuku kaki nya saja asahi tak mampu.

Asahi berhenti sejenak dari beberes nya dan duduk di tepian ranjang, duduk sambil menyingkap baju nya sehingga terpampang lah perut besar nya itu.

"Adek tendang tendang mama terus, kamu mau jadi pemain bola? Atau atlet taekwondo? Hmm?" Kata asahi sambil mengelus perut nya.

Maa maaa wu na acuuk (mama jewu mau masuk)

Bayi yang belum genap dua tahun ini sudah di ajarkan sopan santun bila ingin masuk ke kamar orang tua nya harus memanggil sang ibu atau sang ayah nya terlebih dahulu.

"Dorong pintu nya sayang ga di tutup kok" teriak asahi dari dalam.

Jeongwoo melihat asahi seperti sedang kelelahan akibat sang adik yang tak kunjung keluar, sehingga jeongwoo berinisiatif untuk memijit paha asahi.

Mama cape?

Asahi tersenyum melihat tingah manis jeongwoo kepada nya, asahi mengusak rambut jeongwoo gemas.
"Anak mama manis banget si"

Mamaa ainan na atii (mama mainan nya mati)

"Mainan? Mainan yang mana? Robot?" Jeongwoo mengangguk, seperti nya batrai robot itu sudah habis, perlu di ganti yang baru, apa asahi masih punya stok nya?

Asahi pun membuka laci nakas, mencari batrai apakah masih ada? Namun ternyata, semua stok sudah habis, harus keluar untuk membeli batrai baru.

"Oke kita ke ruangan nya papa yu" ajak asahi pada jeongwoo, dan mereka pergi ke ruangan kerja milik jaehyuk.

Tok tok tok

"Papa?"

"Masuk"

Asahi dan jeongwoo masuk kedalam ruangan jaehyuk, jeongwoo langsung mendekat ke arah jaehyuk, dan dengan tak sabar ingin di pangku sang ayah.

"Bilang nak mau apa?" Ujar asahi pada jeongwoo.

Papa... wu... maw... beyi... batrai utuk yobot

Ujar jeongwoo dengan di bantu oleh asahi.

"Batrai robot nya habis?" Kata jaehyuk. Jeongwoo mengangguk.

"Yaudah papah belikan di super market dulu ya" jaehyuk beranjak dari duduk nya, dan menurunkan jeongwoo dari pangkuan nya.

"ikut!" Asahi dengan antusias menarik tangan jaehyuk.

"Eh?"

Icuuuut ppaaah

Jeongwoo pun tak ketinggalan, ia juga memegang kedua kaki jaehyuk.

"Ikuuuutt yaah yaaah"

Keadaan jaehyuk sekarang, di pegang oleh dua orang yang sama sama pengen ikut jaehyuk ke super market buat beli batre doang.
.
.
.
.

Sekarang mereka bertiga malah jalan jalan keliling dulu, yang tadi bilang nya cuma ke super market doang itu adalah pembohongan, karena pakmil satu ini malah ngarahin mereka ke mall.

"Mama kenapa bawa kita ke sini? Kan cuma mau beli batre robot" tanya jaehyuk, yang masih menggenggam tangan jeongwoo.

"Jalan jalan dulu papa, kan kata dokter mama harus banyak jalan" ujar asahi, kedua nya akan memanggil satu sama lain dengan sebutan mama dan papa, di hadapan jeongwoo, agar sang anak terbiasa, dan tak akan memanggil orang tua nya dengan sebutan nama, atau malah dengan sebutan 'yang'.

Jaehyuk menghembuskan napas pasrah, biarin deh terserah, sekalian udah lama juga jaehyuk ga ngajak jeongwoo ke mall, ya meskipun mall nya ga jauh dari apart, dan mereka juga cuma pake baju biasa.

Pappaa ndoong

Jaehyuk pun menggendong jeongwoo yang sudah mulai lelah berjalan, sampai akhir nya mereka sampai di tempat tongkrongan anak anak kampus yang sedang mengerjakan tugas nya.

Ketiga nya duduk disalah satu meja, sambil menunggu pesanan mereka tiba.

"Makasih papa, gitu cepet" asahi menyuruh jeongwoo untuk berterima kasih karena sudah mengajak jeongwoo dan sang ibu berjalan jalan di mall.

Papa maacih ya, wu cayang papah

Kedua orang dewasa itu sama sama terkejut mendengar penuturan dari sang anak. Padahal asahi tak menyuruh nya mengatakan seperti itu.

Jaehyuk gemas pada jeongwoo sampai sampai seluruh wajah nya jaehyuk ciumi. Membuat sang anak itu tertawa lepas.

Sampai makanan itu tiba, semua nya kembali diam menyantap makanan mereka, sesekali asahi ikut menyuapi jeongwoo memastikan jika jeongwoo pun memakan makanan yang dipesan.

Jika di lihat, seakan dejavu dengan kejadian ini, dimana mereka berkumpul bertiga di depan super market tempat asahi bekerja dulu. namun sedikit berbeda karena sekarang perut asahi yang berisikan nyawa didalam nya.

Tbc..

Alur nya jadi lama ga si, gpp deh jangan buru buru tamat, ntar gw gabut









@asaahie_

MAINAN NYA ABIS BATREI, YANG PUNYA NYA JUGA ABIS BATREI, BUTUH ENERGI NYA JAJAN YA WU❤️😆

45 like

parents!! (Fin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang