20. berantem sama ayah.

650 56 9
                                    

Asahi baru saja menyelesaikan acara mandi nya, waktu yang pas untuk mandi berlama lama, karena seisi keluarga tak ada di rumah, asahi sebenarnya sedikit heran, mengapa junghwan anak nya tak kunjung pulang, meski sebenarnya junghwan memberi tahu bahwa diri nya di rumah sang nenek.

Masih menggunakan bathrobe. asahi mengeringkan rambut nya dahulu, namun dari pantulan kaca, asahi dapat melihat bayangan seseorang di balik jendela balkon kamar nya.

"Mas?"

Asahi menghampiri jaehyuk, asahi menemukan jaehyuk sedang menghisap rokok nya.

"Untung gak ada anak anak" ujar asahi mengagetkan jaehyuk. Tentu saja, jeongwoo junghwan tak akan pernah di ajarkan untuk merokok, siapa pula orang tua yang akan mengajari merokok.

"Sayang" saat jaehyuk ingin membuang rokok nya, asahi menahan tangan jaehyuk.

"Gapapa, abisin dulu aja" mendengar perkataan asahi, jaehyuk pun segera menghabiskan rokok nya yang tinggal setengah itu.

Asahi sudah hafal betul, jika sang suami sedang merokok, artinya, sedang ada yang tidak baik baik saja.

"Ada masalah apa lagi?"

"Nggaa, cuma kerja—"

"Asa tau ya, kalo kerjaan ada masalah!" Potong asahi, asahi sudah terlalu hafal dengan alasan jaehyuk setiap di tanya, jawab nya adalah kerjaan, padahal jika kerjaan ada masalah tentu asahi akan membantu.

"Mas kenapa si? ga pernah jujur sama asa!, dari dulu loh! Kenapa asa ga boleh tau? Asa kan istri mas!"

"Bukan gitu sa, mas cuma—"

"Cuma apa?? Takut asa sedih? Kepikiran? Justru lebih kepikiran kalo mas ga ngasih tau asa!"

"Iya sa, aku takut—"

"Lo selingkuh?" Potong asahi.

Jaehyuk terdiam, mengapa bisa, asahi menyangka jika dirinya berselingkuh. Ahh hormon orang hamil.

"Ya tuhan, ngga sa" tolak jaehyuk.

Air mata asahi turun begitu saja, hati nya sakit, jaehyuk tak habis habis nya berganti ganti pasangan.

Jaehyuk hendak memeluk asahi namun asahi mundur beberapa langkah.

"Kalo lo selingkuh, gue ga akan nerima anak ini" ujar asahi kesadaran nya benar benar hilang, tak sepenuhnya asahi tak ingin menerima kehadiran anak yang di kandung nya.

"Gue bakal gugurin anak ini jae"

Jaehyuk melotot. Karena sudah kepalang emosi, jaehyuk mengangkat tangan nya untuk menampar asahi.

Plaakk






"ADEK" teriak asahi.

Tak terduga, justru malah junghwan yang terkena tamparan sari jaehyuk, membuat sudut bibir nya berdarah.

"Adek, darah, ayo ikut mama" ujar asahi sambil gemetar.

"Mama masuk duluan aja, adek gapapa" junghwan menolak nya, junghwan malah menyutuh asahi masuk ke dalam.

"Adek" junghwan menganggukan kepala nya tanda ia akan baik baik saja.

"Junghwan" panggil jaehyuk gemetar.

"Papaa gak senga—

Bugh

Ja"

Junghwan memukul pipi jaehyuk, kini dua orang itu sedang merasakan luka yang sama.

"JUNGHWAN, JAEHYUK!!" asahi meneriaki dua orang yang saling adu jotos itu.
.
.
.

Ruang tengah sedang di landa hawa panas pasalnya setelah pergelutan tadi, keriga nya berkumpul, di ruang tengah, dengan asahi sebagai dokternya.

Asahi hanya fokus mengobati ayah dan anak yang memiliki luka di posisi yang sama.

Hanya ada suara ringisan dari kedua nya, tak ada obrolan atau omelan yang berlanjut, asahi marah pada kedua nya, asahi masih sebal dengan jaehyuk, dan di tambah junghwan yang berani berani nya memukul ayah nya.

Begitu juga junghwan yang masih kesal dengan ayah nya yang hendak menampar ibu nya.

Sebenernya jaehyuk si di pihak kasian.

Selesai mengobati, asahi langsung memasukan obat obatan tersebut kedalam kotak, lalu pergi masuk kedalam kamar, meninggalkan hawa panas, semakin panas.

Kedua nya masih diam duduk di tempat, tanpa ada yang beranjak, atau pun memulai percakapan.

Junghwan masih ingat betul percakapan ayah nya dengan om jihoon di parkiran gedung agensi itu.

Junghwan ingin mempertanyakan namun kebencian nya terhadap sang ayah lebih menggebu gebu.

Jaehyuk, masih diam pikiran nya sudah kacau, memikirkan junghwan yang sudah pasti anak itu akan membenci nya, memikirkan ucapan jihoon pagi itu, dan asahi yang menuduh nya berselingkuh dengan ancaman akan menggugurkan kandungan nya.

Jaehyuk memejamkan mata nya, astaga berat sekali menjadi kepala keluarga.

Junghwan pun mulai beranjak, pergi, mengambil kunci motor serta helm nya.

"Papa ga ngizinin kamu balapan lagi yoon junghwan" jaehyuk hafal betul dengan anak nya ini, setiap kali junghwan kesal ia akan lampiaskan dengan balapan, berbeda dengan jeongwoo yang melampiaskan dengan cara tak mau pulang kerumah lebih memilih untuk tinggal di drom atau menginap di rumah teman nya. Cara melapiaskan kekesalan anak anak memang beragam.

"Berisik! Ga usah ngatur ngatur!" Junghwan langsung melenggang pergi dengan jaehyuk yang masih mematung kaget dengan jawaban sang anak.

Tbc...





Mau tau dong! Kalian bisa nemu book ini dari mana???











parents!! (Fin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang