26. pindah

381 32 3
                                    

Asahi masih menangis di dalam kamar di temani oleh bungsu nya, junghwan.

"Ma, maafin junghwan"

Tak ada jawaban dari asahi, asahi masih sangat terpukul dengan semua nya.

"Ma, udah ya nangis nya, kasian ade bayi nya ya?" Ujar junghwan menenangkan.

Agak lama, akhir nya asahi bisa tenang, junghwan pun memindahkan asahi ke atas tempat tidur, meski asahi sebenarnya tak bisa tertidur.

Junghwan ikut duduk di samping asahi, dan mengelus perut nya yang sudah membesar.

Sebenar nya junghwan pun sangat ingin menangis, namun melihat ibu nya menangis membuat nya sakit, meskipun rasa sakit itu dia yang membuat nya.

"Mianhe..."
.
.
.
.
.
.

.
.
.

"Ini rumah baru kamu"

Jeongwoo nampak ragu ragu melihat rumah besar lebih besar dari rumah nya yang masih terbilang sederhana.
Jeongwoo merasa hidup nya akan berubah seratus persen jika seperti ini.

Dengan ajakan jihoon,  jeongwoo masuk kedalam rumah besar itu, nampak sepi, namun lihat lah, sangat megah, jeongwoo pikir rumah ini pernah di sewa untuk acara syuting.

"Daddy!"

Tiba tiba seorang gadis turun dari tangga, dengan ponsel di tangan nya.

"HAH?! JEONGWOO???"

Suyeon masih diam terpaku melihat sang idola berada di rumah nya bersama dengan sang ayah.

Tapi beberapa detik kemudian, suyeon langsung kembali menekuk bibir nya ke bawah, karena teringat, dengan berita yang sedang hangat saat ini.

"Kenapa nak?"

"Ah gapapa kok dad? Kok bisa ada idol ke rumah kita dad?" Tanya suyeon.

"Ah nanti daddy ceritain, mana mommy?"

"Ada di ruang tengah atas dad" jawab suyeon jihoon mengangguk dan mengajak jeongwoo naik bersama ke lantai dua.

Tolong siapa pun tanyakan keadaan jeongwoo sekarang, jantung nya yang tak berhenti berdetak, untuk bertemu dengan seseorang yang di sebut mommy itu.

Jeongwoo berpikir, jika jihoon adalah ayah kandung nya, dan sang ibu kandung nya meninggal saat melahirkan nya, berarti orang yang akan ia temui itu adalah ibu tiri.

"Kenapa? Hmm?  Ga usah takut, itu juga ibu mu" ujar jihoon yang ternyata sadar dengan mimik wajah jeongwoo.

"Ahh i iyaa om, eh daddy?"
.
.
.

Saat ini bisa jeongwoo lihat dan rasa kan hawa yang berbeda, tentu saja, saat melihat raut wajah seseorang di depan nya, tak begitu menyeramkan namun bagi jeongwoo itu sangat mengintimidasi nya.

"Aku hyunsuk ibu sambung mu" ujar hyunsuk memperkenalkan diri nya terlebih dahulu.

Jeongwoo masih kaku kaku canggung, namun situasi tersebut berlangsung sebentar karena suyeon.

"Di-dia ka-kak aku? Dad?" Ujar suyeon terbata bata.

Jihoon mengangguk "maaf ya, karena daddy ga bilang dari awal, mungkin ini sudah waktu yang tepat buat kamu tau semuanya"

Suyeon masih menganga tak percaya, seseorang yang ia gemari, adalah kakak nya. Sodara sebapak nya.
.
.
.
.

Kini jeongwoo sudah berada di kamar milik nya, kamar dengan suasana yang sangat berbeda, dengan kamar nya dulu, kamar yang sangat banyak pernak pernik pakaian dan mainan bayi, jeongwoo pikir itu adalah mainan nya dulu.

"Apa om jihoon sengaja simpen semua nya? Ini baju baju bayi juga masih ada" ujar jeongwoo sambil melihat lihat isi kamar.

Tok tok tok

"Halo apa aku boleh masuk?" Suara seorang perempuan disana.

Jeongwoo pun membuka pintu kamarnya, dan memperbolehkan suyoen yang notabene nya adalah sang adik.

"Huwaaaah, daddy ga pernah ngebuka kamar ini, jadi gini isi nya" ujar suyeon kagum.

"Iya kah? Berarti ini kamar khusus buat gue?" Tanya jeongwoo suyeon hanya menganggkat bahu nya.

Saat kedua nya saling diam, tiba tiba suyeon bergerak cepat mencengkram kedua bahu jeongwoo.

"Lu beneran jeongwoo 4live itu?! JAWAB!!" jeongwoo mengangguk takut.

"I-i-iyaa"

"Terus lu kakak gue?"

"Emang kaya gitu kan?"

Suyeon melepas cengkraman pada bahu jeongwoo.

"Yahh kenapa harus jadi kakak sih" ujar suyeon lemas.

Jeongwoo memiringkan kepala nya.

Namun lagi lagi, suyeon mencengkram bahu jeongwoo namun ini lebih kuat.

"Lu beneran udah punya pacar?"







Tbc...

parents!! (Fin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang