parents!! (Fin)

07. panik2

Didalam ruang bersalin, asahi yang membantu mashiho, menggantikan yoshi yang masih belum sampai.

"Asa, makasih ya, udah mau nemenin cio, padahal asa sama papa nya jeongwoo lagi kerja" ujar mashiho.

"Apa sih, gapapa kali cio, asa juga makasih cio udah mau dititipin jewu, padahal cio lagi hamil besar gini" jawab asahi.

"Hahaha, kalo ga ada jewu, cio ga tau deh bakal gimana"

Proses persalinan berlangsung dengan lancar, bayi perempuan itu lahir dengan sehat.

Mashiho yang tak kuasa menahan tangisnya, begitu juga dengan asahi.

Bayi itu di bawa oleh suster untuk di bersihkan, sementara mashiho juga masih perlu perawatan lain nya.

Sementara di luar ruangan.

"Papa liyaat ada kupu kupu!"
Jeongwoo yang sangat antusias, bermain di halaman rumah sakit bersama sang ayah.

"Waaah tangkap kak"

"Ga bicaaa papa!"

Saat sedang asik nya bermain, jaehyuk di kagetkan dengan seseorang yang menyapa nya.

Jaehyuk diam sesaat, sampai orang tersebut membuka suara.

"Anak nya tuan?" Kata orang tersebut.

"Ah iya nih pak dokter" jawab jaehyuk.

"Eh kok ada pak doktel?" Jeongwoo menghampiri jaehyuk yang sedang berhadapan dengan dokter tersebut.

"Halo siapa nama kamu?" Ujar dokter tersebut sambil mensejajarkan tknggi nya dengan jeongwoo.

"Nama aku jeongwoo" jawab jeongwoo.

"Kenalin nama pak dokter, jihoon, jeongwoo bisa panggil pak dokter om jihoon ya?" Ujar dokter tersehut dan jeongwoo pun mengangguk.

Jaehyuk masih terdiam canggung, situasi apa ini anjir apa wanjir??.

Namun rasa canggung itu terselamatkan dengan kedatangan asahi.

"Mas?"

"Ah iya sa" sahut jaehyuk.

"Oh ini ibu nya jeongwoo?" Kata jihoon. Asahi mengangguk canggung juga.

"Ah kalo gitu kita pamit pilang dulu pak" jaehyuk menggandeng tangan jeongwoo dan asahi, setelah mengucapkan salam, jaehyuk pun pergi meninggalkan jihoon.

"Dadah om jihoon" ucap jeongwoo sambil melambaikan tangan mungil nya.
.
.
.
.
.
.

"Itu mamaa ituuu" sahut yedam saat asahi tiba di kantor, junghwan yang melihat semua keluarga nya berkumpul ikut senang di gendongan yedam sambil memegang biskuit bayi nya.

Aaaaak aaak

"Ohh halloo kakak jeongwoo" sapa yedam pada jeongwoo.

"uncelll damiii, jewu kangeeen" ketiga orang itu berpelukan, dengan junghwan yang terjepit.

"Makasih dam, udah jagain anak gue" kata asahi.

"Sans aje, kaya sama siapa aja"

Junghwan pun berpindah ke gendongan asahi.

"Gimana? Selesai masalah kalian?" Tanya yedam, selaku orang yang berkuasa atas pekerjaan asahi.

"Asahi..." jaehyuk mulai membuka suara.

"Gue izinin dia kerja disini" lanjut jaehyuk.

"Mas? Beneran?" Tanya asahi kaget.

"Ya walau pun di larang, lu juga bakalan tetep berangkat kan?" Ujar jaehyuk.

"Tapi gue minta sama lu dam, izinin asahi bawa anak anak ke kantor ya, atau pun izinin jeongwoo ikut ke kantor gue, sa? Inti nya anak anak, harus sama pengawasan kita ya?"
Asahi mengangguk setuju.

"Iya mas"

"Okee deh, masalah bocil mah gampang, ntar gue bikin playzone deh di kantor" ujar yedam.

"Yeaaaayy maiiin cama uncle" seru jeongwoo.

.
.
.
.
.
.
.

Yoshi berlari di sepanjang koridor rumah sakit menuju kamar mashiho.

Cklek.

Pintu terbuka dapat yoshi lihat, seseorang yang terbaring dengan bayi yang berada di gendongan nya.

"Mashiho!"

"Kakak?"

Yoshi langsung memeluk istri mungil nya dan menciuni seluruh wajah mashiho. Dengan terus mengucap kata terima kasih.

"Maaf kakak gak bisa nemenin kamu cio" ujar yoshi.

"Gapapa kak, tadi aku di bantu sama keluarga nya asa kok, tadi juga yang nemenin asa" jawab mashiho.

Yoshi menatap bayi yang sedang tertidur di pelukan mashiho.

"Cantik" satu kata keluar dari bibir yoshi.

Yoshi mencoba menggendong bayi tersebut, dan bayi itu menggeliat merasa terganggu.

"Syuut syuut sayang ini ayaah" yoshi tak kuasa menahan haru, yoshi menciumi wajah kecil anak nya, dengan pipi basah nya.

"Hana" ucap yoshi, membuat mashiho bingung.

"Hana?"

"Kanemoto hana"
.
.
.

.
.

Tbc....