4. Drinking Buddies ?

1K 132 6
                                    

Setelah mendapat pesan dari Pete, Alan segera memberitahu yang lain bahwa Way telah siuman. Karenanya mereka sudah ada di ruangan Way sejak pagi.

"Way, bagaimana keadaanmu emm? Apakah masih sakit?" Babe yang sedari tadi hanya berdiri diam disudut ranjang mendekat.

"Rasa sakitnya masih terasa, tapi tidak apa-apa"
Way menjawab sembari memandang Babe, tapi tidak lama dia memalingkan wajahnya kearah lain.

"Syukurlah"

Suasana canggung tiba-tiba menyelimuti ruangan itu. Rasa canggung itu dirasakan antara Babe dan Way, mungkin karena percakapan yang terjadi setelah Way tertembak untuk melindungi Babe.

Saat itu Way yang dalam keadaan sekarat mengungkapkan semua perasaan yang dia simpan. Way pikir mungkin itu adalah saat terakhirnya di dunia ini, Way tidak ingin meninggalkan penyesalan ketika dia pergi.

Namun siapa sangka Dewi Fortuna masih memihaknya, Way masih diberikan kesempatan melanjutkan hidupnya di dunia ini.

"Ehem, P'Way boleh aku bertanya sesuatu?" Suara Jeff menyelamatkan situasi canggung diantara mereka, dalam hati Way mengucapkan terimakasih padanya.

"Tentu saja, Jeff. Apa yang mau kau tanyakan?"

"Boleh aku bertanya apa hubungan P' dengan Khun Pete?"

Way agak terkejut dengan pertanyaan Jeff. Karena memang selama ini teman-temannya di X-Hunter tidak tau bahwa mereka, Pete dan Way cukup sering bertemu. Entah mengapa Way sedikit gugup,

"Eem, kami beberapa kali bertemu di Bar. Kenapa kau menanyakan itu?" Pete bertanya kembali

"Entahlah, ku pikir hubungan kalian lebih dari itu"

Way mengedipkan matanya beberapa kali, bingung merespon seperti apa.

"Teman minum macam apa yang bahkan menemani mu hingga siuman?" Alan tersenyum, alisnya bergerak naik turun, menggoda Way.

Telinga Way memerah, apalagi mendengar godaan-godaan dilontarkan teman-teman satu timnya.

"Khun Pete menemaniku semalaman disini?"

"Tidak hanya menemanimu disini Way, Khun Pete juga yang memindahkan mu keruangan VIP ini. Kau yakin dia hanya sekedar 'Teman minum' mu?"

Way tertegun, dia pikir sosok Pete yang dia lihat tadi malam hanyalah bagian dari mimpi alam bawah sadarmya saja, tapi ternyata sosok itu benar-benar nyata. Sentuhan ditangan dan pelipisnya adalah nyata.

Way menggelengkan kepala, mencoba menghilangkan ingatan tersebut.

Tiba-tiba terdengar suara ketokan dan pintu terbuka munculah seorang pria dengan jas biru gelapnya, ditangan kanannya terdapat tablet yang selalu ia bawa.

"Khun Pete, Sawadee"

Tim X-Hunter yang melihat Pete itu pun serempak mengucap salam. Cukup terkejut dengan kedatangan Pete di ruangan itu.

"Sawadee"

Pete pun mengangkat kedua tangannya, membalas salam mereka.

"Maaf menggangu waktu kalian, aku hanya ingin mengambil berkas yang tertinggal"

Pete mengambil berkasnya yang tertinggal dimeja, lalu berjalan menghampiri Way di ranjang.

"Way, bagaimana kondisi mu? Sudah merasa lebih baik?"

Way terdiam sejenak lalu menyunggingkan senyum kecil sebelum menjawab,

"Khap, sudah lebih baik"

Melihat interaksi Way dan Pete teman-teman Way menahan senyum mereka, namun dapat Way lihat mata mereka yang seakan-akan menggodanya.

"Ehem ngomong-ngomong Khun Pete, kami merasa Khun Pete terlalu perhatian pada P'Way. Apa sebenarnya hubungan kalian berdua?"

Sonic menganggat jari telunjuknya, menunjuk Way dan Pete bergantian. Way yang mendengar pertanyaan tersebut hanya bisa melototi Sonic, memaki dalam hatinya.

Sementara Pete yang diberi pertanyaan hanya tertawa kecil, lalu memandang Way sejenak sebelum menjawab,

"... Drinking Buddies ?"

To Be Continued...

Karakter Pete dan Way sedikit saya rubah sesuai imajinasi saya. Terimakasih kalian yang sudah mampir, kasih vote dan komennya.
Cerita ini hanya sebuah karya imajinasi penulis.

What If...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang