18. Alan's Birthday Party

925 100 4
                                    

Seminggu berlalu sejak Pete mengajak Way ke rumah ditengah hutannya. Hubungan mereka semakin dekat dan mereka lebih sering menghabiskan waktu bersama. Entah untuk makan siang ataupun makan malam, bahkan beberapa kali Way mengunjungi kantor bahkan apartemen pria itu.

Way sangat menikmati waktunya bersama Pete, hidupnya hanya seputar Pete dalam satu minggu ini.

Way sedang berada di garasi mobilnya saat ponselnya berdering memunculkan nama Alan dilayar ponsel itu.

"Hallo" Way mengangkat panggilan itu.

"Way dimana kau sekarang?"

"Garasi, why?" Way membolak-balikan katalog dihadapannya.

"Apa kau lupa hari ulang tahun ku Way?"

Way berkedip beberapa kali sebelum mengecek tanggal di ponselnya. Way meringis ketika menyadari tanggal ulang tahun Alan yang terlewat.

"Kau bahkan memposting foto dihari ulang tahun ku, tega sekali lau melupakan ku??" Way meminta maaf pada Alan karena melupakan hari ulang tahunnya. Dan hari itu memang benar ia memposting fotonya saat pergi memanah di hutan.

"Aku tak mau tahu kau harus datang besok ke bar, aku akan mengadakan party dan kau harus datang"

"Alan aku besok-" Way mencoba mencari alasan untuk tidak datang.

"Sampai kapan kau akan menghindar Way?"

"..."

"Babe sangat ingin bicara dengan mu, kau bahkan tidak mengangkat telpon darinya. Kalian harus bicara Way" Alan menutup panggilannya.

Way termenung setelah menerima panggilan Alan. Way ragu harus datang ke acara ulang tahun Alan karena tidak ingin bertemu dengan Babe.

Ting~

Way melihat ponselnya, ada satu pesan dari Pete disana.

'Aku baru saja mendarat'

Pete ada perjalanan bisnis ke Singapura.

'Oke, enjoy your time'

Way melihat notifikasi Instagrmnya, Pete baru saja memposting sesuatu di media sosialnya. Way tersenyum melihat postingan Pete.

P.Peeraphonn_

Peeraphonn_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

P.Peeraphonn_
'Glad you also like my hobby'

Lagi-lagi Pete memposting hal yang berkaitan dengan postingan milik Way.

Way.Wachiraa_

Wachiraa_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Way.Wachiraa_
'Found something I like'

***

Way menghela nafas sebelum membuka pintu mobilnya. Disinilah Way berada, bar yang Way lupa kapan terakhir kali ia mengunjungi tempat itu.

Way masuk ke dalam dengan membawa paperbag, hadiah untuk Paman Alan.

Kedatangan Pete disambut meriah oleh teman-temannya. Sonic langsung bergegas memeluk Way erat.

"P'Way~ bagaimana keadaan mu? Apa lukamu sudah sembuh? Apa masih terasa sakit? Tega sekali kau tidak mengabari kami sudah keluar rumah sakit? Bahkan tidak mengunjungi kami sama sekali." Way meringis pelan ketika pelukan Sonic terlalu kencang.

"Sonic pertanyaan mu terlalu banyak, aku binggung menjawab yang mana" Sonic melonggarkan pelukannya. Dapat Way lihat ujung mata Sonic yang berair.

"Aku baik-baik saja, lukaku sudah sembuh total. Tidak usah khawatir" Way menepuk punggung Sonic, menenangkan anak itu.

Way menghampiri Alan, memberikan paperbag, lalu merangkulnya.

"Happy birthday Lung" Alan membalas rangkulan Way.

Way menyadari Babe yang berada di sudut ruangan berdua dengan Charlie, tapi ia mencoba abai.

Way lebih banyak diam diacara itu. Way duduk di meja bar dengan segelas alkohol, ia bosan.

Way cemberut, Pete belum menghubunginya hari itu, mungkin pria itu sangat sibuk dengan pekerjaannya.

Way menyadari ada seseorang yang duduk di kursi sebelahnya.

Orang itu, Babe.
"Way, bisa kita bicara?"

Way melirik sekilas, sebelum kembali sibuk memainkan gelas alkoholnya.

"Bicaralah"

"Bisa kita bicara ditempat lain?" Suara musik yang menggelegar terdengar diseluruh ruangan.

Way teringat perkaraan Alan untuk berbicara dengan Babe. Pete pun mengatakan hal yang sama saat Way bercerita tentang Alan yang memintanya berbicara dengan Babe.

'Mungkin ini waktunya untuk berbicara Way. Ada hal yang belum selesai antara kalian. Jangan terus menerus menyakiti dirimu dan ikuti kata hatimu' Perkataan Pete terngiang di kepala Way.

"Kita bicara di tempat yang tenang, Babe"

To Be Continued...

What If...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang