Semenjak Pete dan Way mempublikasikan hubungan mereka banyak sekali orang yang mendukung mereka. Dilihat dari pengikut dimedia sosial mereka yang meningkat, serta munculnya akun-akun penggemar PeteWay.
Saat ini tim X-Hunter tengah bersiap melakukan kompetisi di akhir tahun. Way menjadi salah satu yang ikut berkompetisi bersama dengan Kim.
Charlie dan Babe tidak ikut berpartisipasi dalam kompetisi karena sedang berlibur ke luar negeri.Way tengah berbincang dengan mekanik disamping mobilnya ketika pinggangnya dirangkul oleh Pete.
Way menoleh dan tersenyum melihat Pete yang mengenakan pakaian serba hitam itu.
"Good luck for your race."
"Emm, thank you for coming."
Mekanik Way pamit pergi memberi privasi untuk Pete dan Way.
Way menyandarkan dirinya di pintu mobilnya dengan Pete yang berada dihadapannya, satu tangan Pete mengurung tubuh Way.
"You look good." Mata Pete memindai Way dari atas kebawah. Way mengenakan pakaian balap berwarna putih biru.
"Aw, Khun Pete baru sadar? Apapun akan terlihat bagus ketika aku yang mengenakannya." Way menyilangkan kedua tangannya didada, dagunya terangkat dan bibirnya mengerucut.
"I like your confidence." Pete menghapus jarak diantara mereka. Kedua tangannya merangkul pinggang Way.
Pakaian itu membungkus tubuh elok Way dengan sangat bagus. Lekukan tubuh Way terlihat jelas dengan pakaian itu. Apalagi kedua bongkahan padat Way yang terlihat jelas.
Tangan Pete bergerak naik turun mengelus pinggang dan pinggul Way. Way merangkul leher Pete dan mempertemukan kedua belah bibir mereka.
Mengabaikan kebisingan sekitar dan asik dengan kegiatan mereka berdua.
"Ehem, maaf mengganggu tapi sudah waktunya kau bersiap Way." Alan mengintrupsi mereka, Alan berlalu dari hadapan Way dan Pete dengan tawa canggung ketika Pete menatapnya datar.
"Aku mendukungmu dari sini. Be careful and goodluck, love." Pete mengecup dahi Way kemudian membantunya mengenakan kain pelindung kepala serta helm Way.
Way memberi Pete senyuman dibalik helmnya sebelum berbalik memasuki mobilnya.
Pete memantau layar monitor bersama dengan anggota X-Hunter lainnya. Jujur Pete cukup deg-degan melihat layar itu.
Riuh suara bergaung ketika mobil Way menyentuh garis finish pertama disusul mobil tim lawannya dan Kim.
Pete beranjak dari sana pergi menuju pinggir arena balap. Way menghentikan mobilnya tepat dihadapan Pete. Ia bergegas keluar dari mobil dan melepas helm dan pelindung kepalanya. Way berhambur ke pelukan Pete yang tengah tersenyum lebar itu.
"Selamat love." Pete balas memeluk pinggang Way. Pete mendorong pelan bahu Way, melihat wajah Way yang tengah tersenyum lebar.
Pete mengusap dahi Way yang dihiasi bulir-bulir keringat.
Way menutup kedua matanya, menikmati usapan Pete di wajahnya.
"Ehem bisakah kalian berhenti menggumbar kemesraan?" Sonic berdehem cukup kencang membuat Way reflek membuka kedua matanya.
Sementara para anggota X-Hunter yang lain hanya tertawa maklum, sudah terbiasa dengan keromantisan pasangan Enigma tersebut.
"Ai'Sonic, berhentilah mengganggu kesenangan orang lain" Way berdecak pada Sonic. Pete hanya tertawa ringan sambil mengusap pinggang Way ringan.
"Oh ayolah P'Way... Kalian sebentar lagi akan menikah, kasihanilah adik mu ini yang masih sendiri ini."
Way memutar bola matanya, bosan mendengar ocehan Sonic yang selalu mengeluh masih sendiri itu.
"Kalian berdua berhenti berdebat. Way bersiaplah untuk naik podium, Kim kau juga bersiaplah."
Seperti biasa setelah selesai pertandingan mereka mengadakan perayaan di bar. Entah sudah berapa lama Way tidak mengunjungi tempat itu, karena setelah bersama dengan Pete mereka selalu pergi berdua setelah pertandingan.
Mungkin ini adalah perayaan kemenangan dan perpisahan Way. Sebenarnya Way tidak benar-benar berhenti dari dunia balap, Way mungkin akan hiatus cukup lama dari dunia balap. Dan hanya sesekali turun ke pertandingan.
Way sudah pernah membicarakan hal ini dengan Pete ketika akhirnya mereka memutuskan untuk menikah.
Terdapat perbedaan pendapat antara Way dan Pete terkait perkerjaan Way sebagai pembalap. Pete agak keberatan ketika Way berkata akan terus terjun di dunia balap setelah mereka menikah.
Resiko pekerjaan Way terlalu berbahaya, dan menurut Pete tanpa Way berkerja pun Pete masih mampu membiayai semua keperluan Way.
Way berpendapat berbeda, baginya mobil sport dan area balap sudah menjadi bagian dari dirinya. Deru mesin yang bergaung terdengar sangat merdu di telinga Way.
Way meminta pengertian Pete bahwa ia tidak ingin berhenti dari dunia balap. Pete akhirnya luluh saat Way menceritakan kenangan-kenangan indah yang ia lalui selama di dunia balap.
Pete mengizinkan Way untuk terus menjadi pembalap dengan syarat Way hanya sesekali mengikuti perlombaan, Way sempat menolak namun Pete terlalu keras kepala untuk ia tentang.
Way sebenarnya paham dengan kekhawatiran Pete, tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi di area balap, ditambah Pete pernah sekali hampir kehilangan Way.
Dan Pete tidak ingin hal itu ia rasakan kembali.
To Be Continued...
Hi~
Sudah sebulan lebih cerita ini gantung, maaf karena baru sempat update.
KAMU SEDANG MEMBACA
What If...
RomanceBagaimana jika kisah PeteWay tidak berakhir seperti di series? Hanya karya yang tercipta dari kegalauan salah seorang penonton yang memiliki ekspetasi indah untuk kisah PeteWay. Yang tidak terima akhir kisah PeteWay yang tragis bahkan sebelum mereka...