!!! WARNING !!!
!!MATURE CONTENT!!!Entah siapa yang memulai sehingga saat ini mereka berbaring diranjang dengan Pete yang menindihi tubuh Way dibawahnya.
Lidah mereka saling membelit, mencoba mendominasi lawan masing-masing, hingga Way pasrah saat tangan kiri Way mulai memasuki kaos yang ia kenakan.
Diluar hujan lebat, cuaca dingin membuat mereka berdua mencari kehangatan dari tubuh masing-masing.
Pete melepas bibir Way yang mulai membengkak, beralih memberikan ciuman basah dileher dan bahu Way.
"Akhh Pete jangan disanaahh!" Tangan kanan Way mencoba mendorong bahu Pete.
Pete tidak pernah membuat tanda di bagian tubuh Way yang terkespos setiap kami mereka melakukan seks. Alasannya sederhana, Way tidak ingin teman-temannya menggodanya apabila melihat kissmark ditubuhnya.
Pete menahan kedua tangan Way diatas kepalanya dengan tangan kanannya kemudian memberikan Way senyum miring dan kembali menciumi leher dan perpotongan bahu Way. Way hanya bisa bergerak gelisah, menikmati semua yang Pete lakukan pada tubuhnya.
Tangan kiri Pete menarik kaos Way melewati kepala Way dan berhenti dilengan Way yang masih Pete tahan diatas kepalanya.
"Stay there, don't put it down until I tell you to." Way hanya dapat menganggukan kepalanya.
"Good boy"
Jemari Way ingin sekali meremas rambut Pete, menekannya agak Pete memberikan kenikmatan lebih padanya. Namun Way tidak mampu atau tidak sanggup menggerakan kedua tangannya.
Way menyadari selain mind reading, Pete juga bisa melakukan hypnotism tanpa harus menyentuh lawannya tetapi hanya dengan tatapan mata dan suara. Namun Pete sangat-sangat jarang mengunakan kedua kemampuannya itu pada Way. Pete hanya sesekali melakukannya saat kegiatan seperti yang tengah mereka lakukan saat ini dan Way menyukainya.
Way menyukai cara Pete mendominasi dirinya
Udara dingin menerpa tubuh telanjang Way, selain AC yang menyala juga hujan diluar sana membuat tubuh Way merinding kedinginan.
Way tersentak saat Pete menyentuh kejantanannya, mengocoknya hingga benda itu membesar dan keras. Tangan kiri Pete meremas-remas gemas bongkahan sintal milik Way.
Precum Way membasahi telapak tangan Pete.
Pete melepaskan pakaian yang ia kenakan, menelanjangi dirinya sendiri. Pete kembali mencium bibir Way.
"Lakukan yang kau inginkan" Pete berkata ditengah ciuman mereka.
Way mendorong bahu Pete, membalik posisi mereka. Way menduduki diperut berotot Pete. Way melakukan hal yang sama seperti Pete, menciumi leher Pete dan meninggalkan tanda disana.
Kedua tangannya meremas dada Pete, menelusuri dada dan perut Pete hingga turun kebawah perutnya. Way menggenggam kejantanan Pete yang sudah menegang, mensejajarkan wajahnya dan menjilatinya dari kepala hingga pangkal benda itu.
"Ahh Way good baby" Way sangat menyukai ekspresi yang dibuat Pete ketika ia melakukan hal ini padanya. Way menyukai sisi lain Pete ini.
"Ohh shh" Way memasukan penis Pete kemulutnya, mengulumnya seperti permen. Sementara jemarinya mengusap bagian yang tak dapat terkulum olehnya.
Pete sudah berada diujung pelepasanya saat Way menghentikan gerakannya. Way menjauh dari tubuh Pete.
Way berbalik membelakangi Pete, kemudian menungging memerlihatkan pantatnya yang sintal dan lubangnya yang berdenyut pada Pete.
Pete tertawa pelan, ia tahu Way sudah kehilangan kendali atas tubuhnya. Saat ini nafsu telah mengambil seluruh pikiran Way.
Seorang Enigma ketika melakukan mating dengan pasangannya akan mencoba menekan nafsu mereka karena tidak ingin menyakiti pasangan mereka.
Sulit untuk dijelaskan namun ada sesuatu dalam diri Enigma yang dapat mengubah seorang Alpha menjadi omega ketika mereka melakukan mating. Dan yang terjadi pada Pete dan Way adalah mereka merupakan pasangan Enigma. Sehingga Way maupun Pete tidak akan menahan diri masing-masing.
Way melebarkan pahanya, wajahnya menoleh melihat Pete dibelakangnya. Kilatan keemasan dimata Way terlihat oleh Pete. Sisi Enigma Way berhasil mengambil alih Way sepenuhnya.
"You don't want to put inside?" Way yang binal, Pete benar-benar menyukainya.
"Of course i am"
Plakk!!
Plakk!!"AHH!" Pete memukul kedua pantat Way sebelum ia memasukan dua jarinya yang masih dilumuri cairan precum Way kedalam lubang kenikmatan Way.
Way kembali menegang, tubuhnya bergetar hebat ketika Pete menyentuh sesuatu dalam dirinya. Pete mengeluarkan jarinya ketika ia rasa lubang Way siap menerima miliknya.
Pete dan Way mendesah puas saat kejantanan Pete memenuhi lubang Way. Tanpa membuang waktu Pete mengerakan pinggangnya, membuanya keluar masuk dilubang Way.
"AH Pete fasterr ahh"
Pete mengenggam erat pinggang Way, mempercepat gerakannya. Sementara Way hanya bisa mendesah keras merasakan milik Pete yang menyentuh bagian terdalamnya.
Way kacau secara pikiran maupun penampilan. Way hanya mampu mendesah dibawah kuasa Pete. Keringat membanjiri tubuh mereka berdua, suara decitan ranjang bersahutan dengan suara desahan Way dan suara hujan diluar sana.
"Nnghhhnn cumming Pete pleashh ahhh"
"Ahh you're so tight Way" Pete menarik bahu Way memintanya berlutut dengan punggung bersandar pada dada Pete kemudian mencium bibir Way dari belakang. Kedua tangan Pete memeluk erat bahu Way dari belakang.
"AKHH!!"
To Be Continued...
Merasa berdosa nulis ini HAHAHA~
KAMU SEDANG MEMBACA
What If...
RomanceBagaimana jika kisah PeteWay tidak berakhir seperti di series? Hanya karya yang tercipta dari kegalauan salah seorang penonton yang memiliki ekspetasi indah untuk kisah PeteWay. Yang tidak terima akhir kisah PeteWay yang tragis bahkan sebelum mereka...