"Way aku bisa menjelaskan semuanya"
"..." Way mengunyah mienya pelan sebelum menelannya.
"Tentu saja kau harus menjelaskan semuanya, Khun Peeraphon" Way mengalihkan pandangannya pada Pete. Pria itu terlihat kacau, masih menggunakan pakaian kerjanya dan rambut yang berantakan.
Namun Way tidak kasihan melihatnya. Way telah menghabiskan banyak waktu memikirkan siapa wanita di foto itu dan apa hubungannya dengan Pete.
Way pergi ke rumah hutan ini untuk menenangkan dirinya, menekan perasaannya dan mencoba berpikir positif.
Banyak kemungkinan yang bermunculan di kepala Way tentang siapa wanita difoto bersama Pete itu. Seperti hanya teman, rekan kerja atau bahkan masa lalu Pete. Namun tidak ada satupun yang mampu membuat Way tenang selain jawaban dari Pete langsung.
Way kesal? Jelas.
Cumburu? Pastinya.
Tapi Way tahu dengan jelas perasaan Pete padanya seperti apa, Way pun percaya dengan Pete sepenuhnya. Pete mencintainya sebesar Way mencintai Pete dan Way mempercayai Way seperti Way yang mempercayai Pete.
Way hanya perlu penjelasan yang masuk akal dan dapat diterima olehnya, itu saja.
"Wanita itu, dia adalah se-" Way mengangkat tangannya, menghentikan kalimat Pete.
"Sebelum itu sebaiknya kau membersikan diri. Your scent is mixed with roses, i don't like it."
***
"Dia adik salah satu senior saat aku kuliah di Inggris." Pete dan Way duduk ranjang kamar, berhadapan.
"Senior ku, Miyata Kanemoto merupakan direktur Lion Group. Beyond Group berencana menjalin kerjasama dengan mereka." Way memandang Pete datar, telinganya terbuka lebar menerima setiap kata yang keluar dari mulut Pete dan mencernanya.
"Miyata beberapa kali menegaskan tidak mudah menjalin hubungan kerjasama dengan mereka, banyak persyaratan yang harus dipenuhi oleh Beyond Group. Tidak semata-mata karena kami saling kenal dekat maka Miyata-san dengan mudah menyetujuinya."
"Namun saat pertemuan pertama di Jepang dia berkatan ada satu cara mudah untuk membuatnya menyetujui kerjasama ini."
"Apa itu?" Way tidak bisa menyembunyikan rasa ingin tahunya.
"...Dia berkata apabila aku setuju menikahi adiknya maka dia akan menyetujui kerjasama kami."
Dahi Way mengkerut mendengar jawaban Pete.
Kakak macam apa yang merelakan adiknya menikahi pria lain hanya karena bisnis?
"Aku jelas menolak permintannya. Namun Miyata sangat teguh dengan pendiriannya, ia memintaku setidaknya sekali saja menemui adiknya."
"Why?"
"Apanya yang kenapa?"
"Kenapa kau menolak menikahi adiknya?" Pete menatap Way kesal.
"Way! Aku hanya akan menikahi satu orang, dan itu adalah kau."
Wajah Way memerah, jantungnya berdetak kencang.
"Aku setuju untuk menemuinya tapi tidak untuk menikahinya. Foto itu diambil saat aku setuju menemui adiknya. Saat kau menelponku kemarin aku sedang berada di kantor Lion Group, Minami kebetulan sedang berada disana. Hubungan kami hanya sebatas itu Way, kami bahkan tidak bertukar kontak sama sekali."
"Ponselku tertinggal di hotel saat kau menghubungiku, maaf telah membuatmu khawatir Way."
Way menggelengkan kepalanya, ia menunduk memainkan jemarinya. Way memandang cincin yang melingkar dijari manisnya dan jari manis Pete. Memutar-mutar cincin itu sebentar sebelum mendongak melihat Pete.
"Terimakasih sudah menjelaskannya padaku. Maaf juga sudah membuatmu khawatir, Pete."
Pete mengulurkan tangannya, mengelus kepala Way lembut. Pete menarik tubuh Way mendekat padanya, memeluk tubuh kesayangannya itu erat.
"Love you Pete"
"Love you too Way"
To Be Continued..
Konflik seringan debu wkkk
KAMU SEDANG MEMBACA
What If...
RomanceBagaimana jika kisah PeteWay tidak berakhir seperti di series? Hanya karya yang tercipta dari kegalauan salah seorang penonton yang memiliki ekspetasi indah untuk kisah PeteWay. Yang tidak terima akhir kisah PeteWay yang tragis bahkan sebelum mereka...