Hampir sebulan setelah Pete melakukan lamaran pada Way. Publik semakin penasaran dengan hubungan mereka berdua, karena mereka terus menerus melakukan lovegram di Instagrm masing-masing. Banyak dari mereka yang percaya bahwa Pete dan Way tengah menjalin hubungan serius, ditambah dari beberapa postingan dapat dilihat cincin yang masing-masing menghiasi jari manis keduanya.
Sementara teman-teman Way mereka sudah mengetahui hubungan Pete dan Way yang menuju arah serius.
Pete sedang berada di Jepang untuk urusan bisnis. Awalnya Pete mengajak serta Way untuk pergi ke Jepang untuk berlibur setelah menyelesaikan bisnisnya namun Way mempunyai pertandingan yang tidak ingin dia lewatkan. Pete memakluminya, dia bahkan meminta maaf karena tidak dapat hadir dipertandingan Way.
Setengah jam sebelum pertandingan Way selalu mengecek ponselnya. Sejak pagi Pete cukup sulit untuk dihubungi, ia bahkan hanya membalas pesan Way singkat. Dan sekarang malah tidak membalas pesan Way satu pun. Way berpikir mungkin Pete sangat sibuk dengan pertemuannya disana hingga ia tidak ada waktu untuk mengirim pesan pada Way, ditambah Way tahu Pete selalu mematikan notifikasi ponselnya saat rapat dengan klien.
Yang tidak Way ketahui adalah Pete tidak pernah mematikan notifikasi pesan maupun telpon dari Way.
Way menghela nafas pelan melihat tidak ada tanda-tanda akan ada balasan dari Pete.
"Terlalu sering menghela nafas membuat keberuntunganmu hilang Way" Alan sedari tadi melihat Way yang selalu menghela nafas saat melihat ponselnya jengah.
"Shut up!" Way kembali menyimpan ponselnya, ia mencoba fokus untuk pertandingan didepan mata meski pikirannya melayang entah dimana.
Pertandingan hari itu kembali menempatkan Way diposisi ke-dua sementara diposisi pertama one and only diduduki oleh Babe dan untuk Charlie tidak dapat mengikuti pertandingan hari ini karena sakit. Padahal Charlie merasa ia sudah membaik tetapi Babe dengan tegas melarang Charlie bertanding.
Way keluar dari mobil balapnya, ia melepas helm dan menyerahkan pada salah satu stafnya. Suasana yang seharusnya heboh dan mengembirakan karena posisi pertama dan kedua diambil oleh anggota X-Hunter entah mengapa terasa canggung.
Para anggota X-Hunter memandang Way dengan canggung namun Way abai dan sibuk dengan ponselnya.
Way mengkerutkan dahinya melihat belum adanya balasan dari Pete. Way kembali mencoba mengirim pesan pada Pete, ia bahkan mengirim pesan juga pada Big bertanya apa yang sedang bosnya itu kerjakan hingga pesannya tidak satupun dibalas Pete. Namun seperti Pete, Big pun tidak membalas pesannya.
Kesal Way mencoba menelpon nomor Pete, nada sambungan terdengar namun tidak diangkat oleh Pete.
"Emm.. Way?" Way yang terlalu sibuk dengan ponselnya tidak menyadari Babe yang mendekatinya. Way mendongakan kepalanya melihat Way yang berdiri disebelahnya dengan ponsel ditangannya.
"Kenapa Babe?"
"Sepertinya kau harus melihat ini" Babe menyerahkan ponselnya, disana sedang menampilkan sebuah artikel. Way mengkerutkan dahinya membaca judul artikel itu dan wajahnya mengeras melihat foto-foto yang diunggah diartikel itu.
"Tertangkap Kamera Pengusaha Muda Thailand Pete Peeraphon dari 'Beyond Group' dan Model Minami Kanemoto Di Jepang, Apa Hubungan Mereka Berdua?"
'Pengusaha Pete Peeraphon yang akhir-akhir ini diberitakan sedang menjalin hubungan dengan pembalab terkemuka X-Hunter, Way Ponrawat terlihat sedang bersama dengan model terkenal Jepang Minami Kanemoto.'
Wajah Way mengeras, ia mengatupkan bibirnya rapat. Membaca judul dan isi serta melihat foto di artikel itu membuat dada Way sesak. Meski foto itu terlihat diambil secara diam-diam dan dari samping, namun Way jelas mengenali sosok pria itu. Pria yang sedang bersama perempuan itu jelas merupakan kekasihnya, Pete.
Way mengembalikan ponsel milik Babe, ia berjalan menuju ruang ganti dengan langkah tegas. Aura menyeramkan keluar dari dirinya. Teman-temannya hanya memandang Way khawatir, namun membiarkan Way menenangkan dirinya.
Di ruang ganti Way menatap dirinya didepan cermin, Way memejamkan matanya mencoba menenangkan hati dan pikirannya yang kacau. Merasa sudah mulai tenang Way mengambil kembali ponselnya, menghubungi Pete. Dan menyumpah dalam hati karena Pete masih belum mengangkat panggilannya.
Way beralih menghubungi Big. Menunggu tak sabar suara sambungan telpon yang berbunyi hingga disaat terakhir panggilan itu dijawab. Tanpa menunggu Big membuka suara Way mendahuluinya.
"Sambungkan pada'Nya', aku ingin bicara" Way berbicara dengan datar. Dapat Way dengar suara nafas Big yang tercekat diseberang sana.
"...Khun Way, sekarang Khun Pete sedang ditengah rapat beliau tidak dapat-"
"Aku bilang sambungkan dengannya, sekarang."
Way tidak berbicara dengan nada tinggi, namun Big merasakan penekanan dan aura dominasi dari kalimat Way. Bagaimanapun Big seorang Alpha, dan Way yang seorang Enigma jelas lebih mendominasi darinya.
"Khap Khun Way"
Setelah itu Way mendengar suara langkah kaki dan derit pintu serta suara samar pria dalam Bahasa Inggris. Lalu terdengar suara Big yang berbisik, Way tidak dapat mendengar secara jelas namun Way yakin Big tengah berbicara dengan Pete.
Suara Pete disusul dengan suara kursi yang bergesar memenuhi panggilan itu.
'I'm so sorry, can I have a moment? I need to pick up the phone'
Keheningan beberapa detik hingga suara Pete terdengar jelas oleh Way.
'Way you're interrupting my meeting.'
To Be Continued...
Tiba-tiba kepikiran buat konflik kecil dicerita ini padahal awalnya mau yang uwu-uwu dan senang-senang aja.
KAMU SEDANG MEMBACA
What If...
RomanceBagaimana jika kisah PeteWay tidak berakhir seperti di series? Hanya karya yang tercipta dari kegalauan salah seorang penonton yang memiliki ekspetasi indah untuk kisah PeteWay. Yang tidak terima akhir kisah PeteWay yang tragis bahkan sebelum mereka...