"A..."
Way membeku saat Pete menarik tangannya kencang hingga Way kehilangan keseimbangan dan berakhir duduk dipangkuan Pete.
Satu tangan Pete naik merapikan poni Way yang berantakan sebelum menarik belakang kepala Way, mempertemukan bibir mereka berdua.
Way memejamkan matanya, kedua tangannya naik menggantungkannya ke leher Pete.
"Engghh..." Tangan Pete sesekali meremas pinggang Way.
Ciuman mereka terlepas, dengan posisinya yang duduk di pangkuan Pete membuat tubuh Way lebih tinggi. Way menunduk menatap Pete.
Tangan Way naik mengusap dahi Pete, merapikan anak rambut Pete. Jujur Way sangat menyukai style Pete seperti ini, menurutnya Pete terlihat sangat tampan.
Pete mengecup dagu Way yang berada sejajar dengan matanya itu. Kecupan itu naik dari dagu ke bibir, hidung hingga dahi Way sebelum Pete menautkan bibir mereka kembali.
Terlalu larut dengan kegiatan mereka hingga Pete maupun Way tidak menyadari pintu ruangan Pete yang diketok dan terbuka.
Tok tok tok...
"Permisi Khun Pete, untuk laporan-"
Ucapan Big terhenti, Kim yang berada di belakangnya membeku dan segera menatap kearah lain.
Pete dan Way yang menyadari keberadaan orang lain di ruangan itu menghentikan kegiatan mereka. Way menyembunyikan wajahnya di leher Pete, telinganya memerah.
Pete menatap Big dan Kim tajam, kesal 'kegiatannya' terganggu oleh mereka bedua.
"Ya?"
"Maaf Khun Pete, laporan mengenai Project BC diminta untuk diselesaikan segera"
Masih dengan Way dipangkuannya Pete menggeser map berisi laporan ke ujung meja. Big mengambil map itu tanpa mengangkat pandangannya.
Tanpa banyak bicara Big dan Kim segera keluar dari ruangan Pete, tatapan Pete cukup membuat mereka bergidik.
Setelah kedua anak buahnya keluar, Pete mengalungkan kedua lengannya di pinggang Way.
"Way" Dapat Pete rasakan hembusan nafas Way di lehernya.
"Emm.."
"Ingin pergi kesuatu tempat dengan ku besok?" Way memandang wajah Pete dari samping, kepalanya masih bersandar nyaman di bahu Pete.
"Pergi kemana?"
"My favorite place" Way tidak menjawab, namun dapat Pete rasakan Way menganggukan kepalanya.
"Ok, sekarang ingin pergi keluar?"
"Ayo jalan-jalan" Way bangkit dari pangkuan Pete.
Way berjalan berdampingan dengan Pete. Tersenyum canggung ketika bertemu mata dengan Kim diluar ruangan.
Banyak karyawan yang menyapa mereka ketika lewat. Banyak juga dari mereka yang berbisik-bisik melihat Way dan Pete yang berjalan berdampingan. Rumor menyebar dengan cepat ketika beberapa postingan-postingan mereka berdua yang nampak saling berkaitan.
"Kita pakai mobil ku, seseorang akan mengantar mobilmu ke apartemen"
Pete membawanya ke salah satu mall besar di Bangkok, Siam Paragon.
Way yang merasa dirinya sudah begitu lama tidak shopping mulai menjelajahi toko disana.
Pete hanya mengekori Way dibelakang, sabar menunggu pria itu memilih-milih pakaian.
Setelah mencoba beberapa pasang pakaian Way akhirnya memilih beberapa pakaian yang akan dibelinya.
Way tidak meminta pendapat Pete tentang pakaian yang ia coba, karena Way mempunyai cara dan style-nya sendiri. Dan menurut Pete pun apapun yang dikenakan Way terlihat cocok dengannya.
Saat Way akan membayar tiba-tiba tangan Pete menyodorkan sebuah kartu kepada penjaga kasir.
"Terimakasih..." Way tersenyum kearah Pete, Pete membalasnya dengan usapan di belakang kepalanya.
Way menatap punggung Pete dari belakang, pria itu menuruni tangga dengan membawa kantong belanja milik Way.
Mereka mengakhiri malam itu dengan makan malam bersama. Pete mengantarkan Way pulang ke apartemennya.
"Aku akan menjemput mu pagi, pakailah pakaian santai besok"
Way menganggukan kepalanya sambil mengambil kantong belanjannya di bangku belakang. Way membuka pintu mobil sebelum berbalik dan menarik kerah jas Pete, menjatuhkan satu kecupan di pipi Pete.
"Thank you for today, Pete"
To Be Continued...
Lagi mabuk momen PingNut di mana-mana. PingNut definisi momen sulit sekalinya momen bikin mabuk 🤭
KAMU SEDANG MEMBACA
What If...
RomanceBagaimana jika kisah PeteWay tidak berakhir seperti di series? Hanya karya yang tercipta dari kegalauan salah seorang penonton yang memiliki ekspetasi indah untuk kisah PeteWay. Yang tidak terima akhir kisah PeteWay yang tragis bahkan sebelum mereka...