Trigger warning; mention of selfharm.
Bandung, 30 April 2023
Tiara memegang kepalanya serta menutup matanya. Sejak kemarin, Tiara memilih untuk berkutat dengan buku latihan SNBT-nya karena ia sudah tidak lagi berpergian karena Idul Fitri.
Tok tok
Ceklek
"Dek, ayo makan dulu. Astaga. Kamu dari kemarin enggak makan loh. Itu minum juga masih penuh segitu-gitu aja. Ayo makan ah," seru Rafka.
Tiara menggeleng. "Engga, A. Ini aku masih ngerjain soal."
Rafka berdecak kesal. Kalau Tiara enggak skip makan sih ya silakan belajar sepuasnya, toh tes-nya minggu depan. Tapi ini Tiara enggak makan, bahkan enggak minum sedikitpun.
"Ra, abis makan kan bisa dilanjut belajarnya. Jangan gitu ah, ayo makan dulu. Ini Aa udah bawain makanannya ke sini, sekarang kamu makan dulu."
Tiara mengangguk. "Simpen aja dulu di meja nakas, A. Nanti aku makan."
"Ya udah, awas kalau enggak dimakan loh, ya."
"Iya, A."
•••
Tok tok
Ceklek
"Ra?"
"RARA!"
Rafka langsung berlari mendekati ke arah Tiara yang terduduk lemas di samping ranjangnya. Kedua matanya sontak terbelalak ketika melihat pergelangan tangan gadis itu yang banyak darah, bibir sang adik sudah pucat pasi.
Tanpa pikir panjang, Rafka mengangkat tubuh Tiara dan segera membawanya keluar dari kamar. "WOY, NYALAIN MOBIL SEKARANG!" teriaknya. Untung hari ini teman-temannya sedang berada di rumahnya.
Sontak seluruh pasang mata menatap ke arah Rafka yang tengah menggendong tubuh Tiara. Dika langsung berdiri dari duduknya kemudian berlari keluar rumah untuk menyalakan mobil.
"Maneh bareng Hag, ya, Raf. Nanti aing bareng sama Bian nyusul ke rumah sakit. Aing cek rumah dulu."
"Nanti kirim alamat rumah sakit, ya, Hag," lanjut Ravi.
Rafka dan Haga mengangguk kemudian segera berlari keluar dan langsung tancap gas menuju rumah sakit. Rafka membuka kotak P3K yang dibawakan oleh Bian tadi sebelum masuk ke dalam mobil. Dengan telaten Rafka membersihkan luka di pergelangan tangan Tiara supaya darah yang keluar semakin banyak.
"Ini Rara barcode? Anjing, masa adek aing sampe barcode gini, bangsat? Barcode-nya deket banget sama urat nadinya." ucap Rafka sambil membersihkan luka pergelangan Tiara.
"Dari kemarin Rara enggak makan?" tanya Haga.
Rafka menggeleng. "Jangankan makan, minum juga enggak."
"Om sama Tante dari kapan pergi sih, Raf?" tanya Dika.
"Jumat kemarin. Begitu kita udah beres keliling, Bunda sama Ayah langsung flight ke New York buat urus perusahaannya di sana."
Haga langsung turun dari mobil dan membukakan pintu penumpang dan menggendong tubuh Tiara lalu meletakkannya perlahan di atas brankar. Hingga brankar itu sudah masuk ke dalam ruang UGD. Rafka mendudukkan tubuhnya di kursi rumah sakit lalu menelungkupkan wajahnya. Ia takut sekali terjadi sesuatu pada adik kesayangannya, ditambah kedua orang tuanya sedang jauh.
Beberapa saat kemudian, dokter menghampiri ketiganya dan mengajak Rafka ke ruangan dokter. Perasaan Rafka semakin tidak mengenakkan saat dokter memintanya untuk ke ruang dokter. Seperti ada hal yang tidak beres yang ingin dokter itu sampaikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Youth ✓
Teen FictionKatanya cinta semasa SMA itu indah, kan? Awalnya bagi Tiara pun memang sangat indah, namun apakah akhirnya akan seindah yang kita bayangkan juga? Start 01/08/2023 End 26/05/2024