NIKI - La La Lost You on repeat.
Bandung, 13 September 2023
Aku tersenyum manis menatap rumah yang menyimpan banyak sekali memori bersama Anrez. Kini rumah itu bukan lagi tempatku akan pulang.
Aku meninggalkan rumah itu beserta ribuan memorinya bersama orang-orang terdekatku.
Ya, aku meninggalkan semuanya di sana. Di tempat yang selalu memberikanku kehangatan. Kehangatan yang selalu aku rasakan saat aku bersama dengan orang yang kusayangi.
Aku meninggalkan semuanya di sana, namun kenangannya pasti tersimpan rapi di memoriku.
Aku meninggalkan Bandung.
"Ayo, Ra, nanti ketinggalan kereta," seru A Rafka membuatku tersadar dari lamunan.
Aku melangkahkan kakiku berat, menyusul A Rafka yang sedang berjalan sambil menarik koperku. Sebagian barangku sudah tersimpan rapi di kos. Sekarang hanya tersisa satu koper saja yang harus aku bawa.
Ah, aku sedih sekali. Tapi berada di Bandung akan terasa lebih menyedihkan lagi dibanding aku harus pergi ke Semarang. Seminggu lalu, aku sudah menghabiskan waktuku dengan orang-orang yang kusayangi di Bandung. Tapi rasanya tetap berat.
"Berat, ya?" tanya A Rafka.
Aku tersenyum. "Iya, tapi enggak apa-apa."
Anrez, harusnya hari ini adalah satu tahun-nya kita. Tapi, tepat di hari ini, aku memilih untuk meninggalkan Bandung beserta semua kenangan yang telah tercipta bersamamu. Aku meninggalkan semuanya di Bandung dan aku pastikan tidak ada yang ikut bersamaku ke Semarang. Berat sekali rasanya. Tapi, ini lebih baik daripada harus tetap menatap di Bandung yang seluruh sudut kotanya adalah kamu.
Anrez, aku relakan kamu dan aku benar-benar melepaskan kamu. Aku akan cari kebahagiaanku yang lain di kota Semarang. Tolong, kamu baik-baik di Bandung, ya. Semoga kota Bandung akan dan selalu memperlakukanmu dengan baik.
Anrez, seperti kataku dulu, walaupun nantinya aku tidak ada di sisimu, tapi percayalah, aku selalu berdoa dan mendukungmu apapun yang akan kamu lakukan ke depannya. Aku berdoa semoga segala urusan, kamu dilancarkan.
Tolong kamupun doain aku, ya.
Kalau kamu baca ini, aku cuman mau bilang, aku beruntung sekali bisa mengenalmu, diperlakukan dengan baik, dijaga, diperhatikan, dan senang sekali bisa sejauh itu sama kamu, dulu.
Terima kasih, ya, sudah sesayang itu sama aku. Dari sekian banyaknya orang yang pernah singgah di hidupku, cuman kamu satu-satunya orang yang bisa bikin aku sesayang ini sama manusia dan ngerasain nyaman banget sampai lupa kalau manusia gampang berubah. Rasanya kayak udah enggak bisa kalau enggak sama kamu.
Tapi nyatanya singgah tak mungkin sungguh. Aku enggak pernah menyesal sudah jalani banyak hal sama kamu dengan begitu serius.
Justru aku senang sekali bisa mengenalmu. Perlu kamu tau, aku sayang sekali sama kamu dan buat aku enggak ada yang harus dilupain apapun tentang kamu. Masih sangat hangat di ingatanku, karena sampai detik ini, kamu masih jadi bagian terpenting dalam hidupku, bahkan hati ini masih kamu pemiliknya.
Dan untuk yang terjadi kemarin, aku benar-benar minta maaf sama kamu, ya. Pasti kamu capek, kan?
Sama, akupun sebelum itu, sudah sangat menahan diri agar tidak mengungkapkan apa yang aku rasakan. Takut merusak suasana, kadang aku memilih untuk diam dan sabar. Ya, karena kamu jauh lebih penting dari egoku. Tapi ketahuilah, setiap manusia punya mental yang berbeda-beda.
Mungkin aku tidak cukup baik untukmu dan bukan orang terbaik dalam hidupmu. Tapi aku mencintaimu dengan sepenuh hatiku. Aku suka semua tentang kamu, mau itu kelebihan atau kekuranganmu, aku suka sekali.
Kamu sayang sama aku. Kamu ingatkan aku makan, dan semua hal yang sudah pasti aku lupa kalau kamu enggak ingatin. Aku suka suara kamu, senyum, tawa, cerita, dan semua hal yang bikin aku tenang. Kamu orang yang aku butuhin sebelum tidur, karena tanpa kamu, aku enggak akan bisa tidur setiap malam. Selepas kamu pergi, aku bahkan harus minum obat tidur supaya bisa tidur. Aku sadar kalau aku benar-benar ketergantungan sama kamu sampai-sampai kalau enggak ada kamu, aku selalu overthinking.
Dan pada akhirnya, sampailah aku di titik mengenali karakter yang berbeda pada orang yang sama. Jujur, itu sangat amat berat untuk aku, namun itu tidak mengurangi atau merubah perasaanku kepadamu, karena kamu selalu meyakinkan aku dengan perasaanmu itu.
Tentu saja kamu berhasil dan membuatku mempertahankan rasa sakit karena takut kehilangan. Sejak saat itu, dunia seolah tidak pernah berpihak kepadaku, sekuat apapun aku bertahan, akhirnya aku jatuh juga. Jujur, aku masih sangat bisa untuk bangkit dan bertahan, tapi sikapmu membunuh mentalku.
Kamu tidak menyadari titik kesalahanku yang terjadi. Yang kamu tau, aku adalah perempuan egois yang tidak mengerti kamu pada saat itu. Aku sadar apa yang aku pertahankan tidak akan mengubah keadaannya. Dan aku percaya bahwa kamu benar-benar menginginkanku, maka suatu hari nanti kamu akan mencariku dengan versi yang jauh lebih baik dalam menghargaiku, tidak meninggalkanku.
Aku selalu menunggu tanpa harus mengganggumu karena aku ingin kamu tau arti dari kesempatan yang sesungguhnya.
Pesanku untuk kamu, jaga kesehatan dengan baik, ya. Jangan lupa makan, dan semoga hari-harimu lebih baik tanpa adanya aku.
Oh, iya. Jika seandainya kita tidak punya lagi kesempatan.
Untuk memperbaiki semuanya, ingat satu hal saat kamu bersama gadis penggantiku.
Berusaha mempertahankan bagaimana kamu memperlakukannya di awal perkenalan, buatlah dia merasa beruntung mengenalmu, dan bentuklah dia seperti kamu membentuk diriku.
Walaupun tidak sepenuhnya, setidaknya jauh lebih baik dari sebelumnya.
Entah kenapa, semenjak enggak sama kamu, aku banyak sekali perubahan.
Terima kasih karena dengan mengenalmu, aku belajar bagaimana mengontrol emosi, mengalahkan ego, dan sedikit bersabar walaupun pada akhirnya aku gagal.
Aku enggak pernah menyesal pernah baik sama kamu. Aku enggak pernah menyesal menaruh dunia aku di kamu. Aku juga enggak pernah menyesal melupakan semua hal demi kamu.
Karena bagi aku, kamu adalah pengalaman yang indah sekaligus menyakitkan.
Sekalipun aku tau akhirnya bakal kayak gini, kalau dikasih pilihan di awal, aku tetap mau kamu. Tetap milih kamu. Walaupun sakit di halaman terakhir, tapi sebelum halaman terakhir itu, kamu mengisi keindahan di diri aku.
Dan sekarang ...
Kamu udah enggak sama aku.
Dulu, aku selalu takut, selalu mikir, 'gimana ya kalau nanti kamu dimiliki sama yang lain?'
Tapi sekarang aku udah enggak takut lagi, kan udah kejadian. Enggak apa-apa kok. Nanti aku cari kamu lagi, ya?
Tapi di orang lain.
Tapi kayaknya enggak ada deh ...
Ya, intinya, aku hanya perlu ikhlas merelakan dan melepaskan kamu. Tapi aku enggak perlu memaksa diriku sendiri, semuanya butuh proses, bukan? Aku cuman harus terbiasa aja sama garis takdir yang Tuhan tentukan untuk kita. Karena merelakan membutuhkan pengorbanan yang besar, sekalipun harus mengorbankan perasaan sendiri.
Aku akan. Aku akan mengorbankan perasaanku sendiri, Ares, demi bisa merelakan kamu.
Aku akan terus mengingat semua momen terbaik yang pernah kita lalui, Ares.
Maaf, ya, sudah lancang mencintaimu.
Bandung, kini aku meninggalkanmu. Aku minta tolong padamu, ya. Tolong jaga semua orang yang aku sayangi di sini. Perlakukan mereka dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai mereka merasakan semua rasa sakit yang pernah aku rasakan, ya.
Aku janji, aku pasti akan kembali dengan versi diriku yang lebih baik. Tunggu aku, ya? Masih banyak cita-cita yang ingin aku gapai di Bandung.
Mau bagaimanapun, Bandung akan selalu menjadi tempatku untuk pulang.
- the end -
HEHEHEHEHHE. Kalian bacanya sambil dengerin la la lost you juga engga??? 😔
Bandung, 13 September 2023..... harusnya itu satu tahunnya Anrez Tiara, tapi sayang, enggak sempat merayakan, keburu pisah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Youth ✓
Novela JuvenilKatanya cinta semasa SMA itu indah, kan? Awalnya bagi Tiara pun memang sangat indah, namun apakah akhirnya akan seindah yang kita bayangkan juga? Start 01/08/2023 End 26/05/2024