Chapter 28

74 12 6
                                    

Bandung, 16 Juli 2022

Tiara memarkirkan motornya di parkiran motor bersama dengan anggota Bosmat yang lainnya. Mereka semua berangkat bersama dari SMAN 7 Bandung. Tiara menyimpan helm-nya di atas spion kanannya. Gadis itu juga membuka jas hujannya dan melipatnya asal lalu memasukkannya ke dalam bagasi motor. Pagi ini hujan lumayan deras.

Setelah semuanya siap, mereka pun masuk ke dalam bersamaan menuju tempat berkumpulnya mereka untuk berganti baju atau make up. Tiara melangkahkan kakinya sambil mengeluarkan ponselnya untuk mengabari manusia-manusia yang harus ia kabari.

Drrttt drttt

Ares is calling..

Tiara langsung tersenyum saat panggilan dari Anrez masuk. Tanpa menunggu lama, Tiara langsung mengangkat panggilan tersebut.

"Haii."

Tiara terkekeh pelan. "Hai."

"Udah sampe, ya? Hujan, kan?"

"Heem, hujan."

"Pake jaket enggak?"

"Pakeeee."

"Jas hujannya dipake enggak hayo? Biasanya jas hujan suka enggak dipake sama kamu."

"Dipake kok, Ares."

"Good girl. Tampil jam berapa katanya? Aku baru mau mandi nih."

"Kayaknya agak siang. Kalau di sana hujan, kamu jangan dulu pergi, Ares. Tunggu reda aja, ya."

"Gampang itu mah, sayang."

Tiara berdecak. "Jangan ngegampangin, Anrez."

"Iya-iya, ya ampun. Kamu bawa motor kan tadi?"

"Iyaaaa."

"Aku naik gojek ke sana, ya. Nanti pulang kamu tampil, mau pergi dulu sebentar?"

"Lama juga enggak apa-apa."

"Hahaha. Okaaayy, sayang. Aku nanti pake helm sendiri."

"Mau ke mana?"

"Nanti kita obrolin, ya."

"Okaayyy. Aku udah sampe ruangan nih, mau make up dulu."

"Okeee. Semangat, ya, sayang. Kalau aku otw, aku kabarin."

"Siappp."

Tutt tutt

Bahkan saat panggilannya sudah terputus, senyum di bibirnya tidak luntur sedikit pun. Tiara memasukkan ponselnya ke dalam sakunya lalu menyusul teman-temannya ke dalam ruangan untuk make up.

"Senyum-senyum mulu ni orang jatuh cinta."

•••

"Yeaayyyy keren bangeeetttt," seru Anrez saat Tiara sudah keluar dari ruangannya. Cowok itu merentangkan kedua tangannya untuk memeluk Tiara yang langsung disambut oleh gadisnya.

"Yeaayyy makasihhhh."

"Hebat banget, sayanggg. You did well," kata Anrez seraya mengelus puncak kepala Tiara.

Anrez merenggangkan pelukannya lalu menatap Tiara dengan senyum yang masih merekah. Tangannya tergerak merapikan anak rambut gadisnya yang menutupi wajah cantic Tiara.

"Kamu mau bersihin make up dulu?" Tiara mengangguk.

"Ya udah, gih. aku tunggu di kursi ini, ya," kata Anrez sambil menunjuk kursi di depan ruang Bosmat.

My Youth ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang