Chapter 34

44 5 2
                                    

Bandung, 29 September 2022

"Aku suka banget dipeluk kamu. Re-charge my energy," ucap Anrez yang tengah memeluk gadisnya. Tiara terkekeh pelan sementara tangannya masih bergerak mengelus punggung Anrez.

"Sama. Aku juga suka."

Anrez tersenyum. Ia melepaskan pelukannya lalu matanya tertuju pada manik mata indah milik Tiara. Ditatapnya lekat-lekat manik mata indah yang tidak pernah Anrez temukan di manapun itu. Tangannya terangkat mengelus pipi Tiara lembut.

"Ra," panggil Anrez.

"Hm?"

"Aku mau ngomong sesuatu, boleh?" Tiara mengangguk.

"Kenapa sih ... bisa ada cewek yang friendly banget ke orang lain? Tapi ke cowoknya sendiri mah beda? Dia teh enggak mikir gitu kalau cowoknya ngerasa diperlakuin beda dan malah yang lebih diperlakuin beda teh ke orang lain?"

Tiara tersenyum tipis. Ia tahu betul yang sedang Anrez bicarakan adalah dirinya sendiri. "Terus harusnya gimana emang? Pasti kamu ngerasain itu, ya?"

Anrez menggeleng. "Enggak."

"Terus harusnya gimana, sayang?"

"Kamu bisa enggak dikurangan dikit-dikit friendly-nya ke orang lain? Kamu teh kalau udah friendly, tapi sama aku suka jadi diem. Aku enggak suka." ucap Anrez.

"Loh, katanya bukan kamu yang ngerasain?" balas Tiara sambil terkekeh pelan.

"Ra," panggil Anrez sebagai teguran. Kini suasananya sedang serius.

"Maaf. Iya, aku tau rasanya punya pacar yang friendly banget. Maaf, aku enggak ngerasa. Aku masih ngerasa kalau aku friendly-nya masih biasa aja sebagai temen ke orang lain. Mungkin kamu ngerasanya, aku friendly-nya udah melebihi batas, ya? Maaf."

Anrez mengangguk. "Tolong kurangin, boleh?"

"Iyaaaa. Maaf."

End of discussion. Baiklah, terima kasih, Anrez. Setidaknya Tiara tau kalau sekarang sikapnya ke orang lain yang friendly itu sudah melebihi batas friendly yang Anrez maksud. Tiara lega kalau misalkan Anrez bisa langsung mengutarakan hal yang tidak cowok itu suka. Tapi anehnya, Tiara belum bisa. Tiara takut kalau ia terlalu menuntut Anrez.

•••

Bandung, 21 Oktober 2022

"Ih anjir. Aing lupa ubah alamat, malah jadi ke 7 anjay bukan ke sini," kata Tiara panik. Ia baru saja memesan makanan untuk mereka makan. Di rumahnya ada Anrez, Kalea, Zidan, Harsa, Keyla, Aruna, Aal, dan Kara. Mereka tengah kerja kelompok mata pelajaran fisika.

"Kenapa bisa alamatnya ke 7? Kamu sempet go-food-in siapa ke 7?" tanya Anrez.

Tiara berdecak. "Apa sih?"

"Jujur aja weh, Ra. Sempet go-food buat siapa? Anak MIPA 6 yang suka nyapa kamu, bukan?"

"Apa sih ah. Kamu kenapa curigaan gitu sih sama ceweknya sendiri? Keliatan banget enggak percayanya. Udah ah, ada yang lain, enggak enak kalau berantem," balas Tiara menghentikan topik yang tentu saja akan memicu pertengkaran di sana. Kalau lagi berdua sih enggak apa-apa, ini mah lagi rame.

"Ra."

"Apa? Aku enggak suka, ya, kamu nuduh aku kayak gini. Kalau enggak percaya mah bilang, enggak usah seenaknya nuduh aku. Emang aku cewek apaan?"

•••

Bandung, 28 Oktober 2022

Tiara mendudukkan tubuhnya di bangku, disusul oleh Anrez yang duduk di sampingnya. Kini keduanya tengah berada di tempat mie ayam, mam sianggggg!

My Youth ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang