"Mau beli apa? Aku yang pesenin."
Tiara berpikir sejenak. "Mau ice chocolate aja deh."
"Makanan? Kue gitu?"
"Hmmm, cheesecake aja dehhh," balas Tiara diangguki oleh Anrez.
"Sebentar, ya," ucap Anrez sambil mengelus puncak kepala Tiara membuat gadis itu tersenyum.
Tiara mengeluarkan ponselnya dari dalam tasnya. Terlihat Abi, Haikal, dan Faris benar-benar mengabarinya di grup chat. Gemas sekalii.
"Silakan, Tuan Puteri."
Tiara mengalihkan pandangannya pada Anrez yang tengah menyimpan pesanan mereka di atas meja.
"Makasih, A."
"Sama-sama, Teteh cantik."
"Buaya," celetuk Tiara membuat Anrez terkekeh pelan.
"Bukan buaya, sayang. Aku gini ke kamu aja."
"Iya deh percaya. Kamu mau ngomong apa? Tumben banget lagi padahal kamu tadi si Harsa, biasanya lama di sana," tanya Tiara membuat Anrez menegakkan tubuhnya seolah ingin berbicara seserius mungkin.
"Serius banget, ya?" tanya Tiara yang sejak tadi memperhatikan gerak-gerik dari Anrez.
Anrez tersenyum. "Sedikit."
"Kenapa, Aressss?"
"Tadi ngapain aja?" tanya Anrez sebagai pembuka topik pembicaraan mereka kali ini.
"Hmmm. Tadi kita makan aja sihhh, terus main di Jokep (yogya/jogja kepatihan), kita karaoke gitu sampe dua kali isi saldo kartu game master. Abis itu kita balik lagi ke Kings karena tadi Pai bilang dia mau es krim mekdi. Udah dehhh, abis itu aku nunggu kamu jemput di depan bareng mereka."
Anrez mengulum senyumnya selama Tiara bercerita kemudian menganggukkan kepalanya. "Seneng?"
"Seneng."
"Aku ikut seneng kalau kamu seneng main sama mereka, Ra. Tapi jujur, ada rasa enggak enak setiap kamu main sama mereka, apalagi kamu perempuan sendiri," kata Anrez diangguki oleh Tiara.
Sebenarnya, Tiara sudah menduga hal ini akan terjadi. Ia sadar kalau lambat laun, Anrez akan membahas ini padanya. Dan hari ini adalah waktunya.
"Aku paham, Ares. Aku juga sadar dan udah duga kalau hal ini pasti bakal kamu bahas. Aku minta maaf ya kalau dengan aku kumpul sama mereka, bikin kamu enggak enak hati."
"Aku juga sadar, enggak seharusnya aku ada di antara mereka setelah aku deket sama cowok."
"Tapi, aku enggak bisa jauhin mereka gitu aja. Dari dulu, aku udah terbiasa apa-apa sama mereka, kalau ada apa-apa ke mereka. Walaupun sekarang aku udah ada kamu, tapi itu bukan berarti aku harus jauhin mereka gitu aja karena aku sangat terbiasa sama kehadiran mereka."
"Itu kenapa aku kenalin kamu ke mereka waktu itu, biar kamu bisa kenal sama mereka, biar kamu bisa tau mereka itu gimana, dan biar kamu percaya sama mereka."
Anrez mengangguk. "Aku ngerti, Ra. Tapi, yang namanya cowok, kita enggak tau yang sebenernya mereka pikirin itu apa, Ra. Kamu selalu perempuan sendiri kalau kumpul sama mereka," sanggahnya.
"Mereka enggak akan macem-macem, Ares. Aku percaya sama mereka. Dan aku minta tolong, kamu juga coba buat percaya sama mereka, ya? Mau gimanapun, mereka bagian dari hidup aku, kamu pun begitu."
"Terus, soal aku selalu perempuan sendiri, biar nanti aku pikirin solusinya, ya? Kamu tau kan sekarang Pais udah sama Jeje. Mungkin nanti kalau kumpul, aku bakal ajak Jeje atau sekalian ajak Cila juga buat gabung sama kita."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Youth ✓
Novela JuvenilKatanya cinta semasa SMA itu indah, kan? Awalnya bagi Tiara pun memang sangat indah, namun apakah akhirnya akan seindah yang kita bayangkan juga? Start 01/08/2023 End 26/05/2024