My Youth ✓

pov; tiara, untuk ares.

Hai, Ares. Waw, aku sedikit kaget karena diminta sama autrhor-nya untuk tulis POV-ku buat kamu. Tapi, pertama-tama aku mau bilang makasih banyak buat kalian semua yang udah ikutin dan jadi saksi ceritaku dan Ares. Maaf, ya, kalau akhirnya enggak seperti yang kalian harapkan. Akupun sama kecewanya kayak kalian kok hehe.

Anyway, hai lagi, Ares hehe. Canggung banget rasanya karena aku udah lama enggak berkomunikasi sama kamu. Kamu apa kabar? Did Bandung treat you well? Kamu bahagia enggak sekarang? Aku harap kamu bisa lebih bahagia sekarang, Ares.

Setelah kita selesai waktu itu, aku selalu mengirimkan doa-doa baik untuk kamu. Semoga kamu sehat, kamu bahagia, kuliah kamu lancar, semua urusan kamupun lancar, punya teman baru yang baik, dan punya pacar yang kamu sayang dan tentu saja keluarga kamupun sama sayangnya ke dia.

Setelah kita selesai, aku memang berdoa seperti itu. Tanpa sadar pun aku ikut mendoakan diriku sendiri. Aku ingin sehat, baik mental dan fisikku, aku ingin bahagia, aku ingin kuliah dan segala urusanku lancar, aku ingin punya teman yang baik, dan aku ingin disayang sama keluarga pacarku kayak pacarku sayang ke aku. Aku selalu berdoa dan berharap kalau suatu hari aku bisa mendapatkan hal-hal yang dulunya aku harapkan itu datang dari kamu.

Ares, atas semua yang udah pernah terjadi dan akhirnya aku udah berhasil lalui sendiri life after break up yang sangat meguras tenaga dan mentalku, aku bersyukur sekali karena sekarang aku udah merasa lebih baik. Aku udah bisa damai dan ikhlas sama apa yang udah terjadi di masa lalu kita.

Tapi tolong jangan paksa aku buat hapus nama kamu sepenuhnya di hatiku, ya? Demi Tuhan, aku sudah berusaha sekuat tenaga. Tapi rasanya susah sekali untuk hapus nama kamu di hatiku sepenuhnya. Maaf, ya.

Sekali lagi, tolong bahagia, ya. Aku berharap semoga hal-hal baik akan terus berdatangan untuk kehidupan kamu.

Kamu baik-baik, ya, Ares.

Sampai bertemu di lain bumi.