Chapter 26

68 13 14
                                    

Arka berdiri dari duduknya untuk membantu rekan kerjanya membuat takoyaki. Ya, Arka bekerja di lapak takoyaki di street food Lengkong Kecil. Kalian kalau penasaran, ke sana aja, ya. Sekarang makanannya lebih banyak, enak-enak juga. Rekomendasiku ada gyoza di depan SMA 7 banget, itu enak pisan. Cobain kalau ada waktu yaah.

"Gimana sekolahnya?" tanya Farrel.

"Gitu aja sekolah mah. Enggak gimana-gimana."

Farrel terkekeh.  "Temen-temen kamu sehat? Maksudnya temen cowok kamu yang itu loh."

"Namanya Abi, Faris, sama Haikal, Rel. Mereka sehat kok."

"Gea? Sehat?" tanya Farrel diangguki oleh Tiara.

"Sehaaat. Cuman dia lagi sibuk banget aja di sekolahnya."

Farrel manggut-manggut. Matanya teralihkan saat Arka kembali menduduki bangku yang semula ia duduki.

"Masih suka siaran?" tanya Farrel lagi.

"Masihh."

"Aku suka liat kamu di sg-nya Ardan."

Tiara terkekeh. "Itu kalau lagi buka question box, jadinya gitu."

"Sekarang lagi sibuk apa, Ra?" tanya Farrel.

"Sekarang masih sibuk siaran, ditambah latihan kabaret karena nanti mau ada lomba."

"Oooo kereeenn. Semangat, ya," kata Farrel diberi jempol oleh Tiara.

"Mau jajan deh."

"Ayo," seru Farrel.

"Ayo, Cil."

Cila berdiri dari duduknya kemudian mengikuti langkah Tiara menuju jajanan yang ia inginkan.

"Mau basreng. Kenapa tadi enggak beli sekalian, ya, pas abis parkir di 7. Bodo ih," kata Tiara.

"Naik apa ke sini?" tanya Farrel.

"Naik motor."

"Ohh. Kamu gimana sama Anrez?" tanya Farrel.

"Yaaa gituuu."

"Tadi abang cerita, katanya dia nyesel, Ra," ucap Farrel yang sukses senyum smirk Tiara keluar.

"Dari zaman kapan tuh dia bilang nyesel tapi akhirnya selalu ngelakuin hal yang sama, Rel? Emang dia enggak capek?" balas Tiara membuat Farrel diam, tidak bisa menjawab sepatah katapun.

"Yah, udah tutup," keluh Tiara saat matanya menangkap tukang basreng yang sudah tutup. Habis kali, ya. Tapi basreng ini enak banget, guys. Boleh kalian beli di depan SD Lengkong. Mantap. Bukanya dari siang sampai sore atau malem gitu ya.

"Beli minum, Ra. Haus sumpah," ucap Cila kepada Tiara.

"Iya juga, ya. Ceket (haus)."

Mereka pun akhirnya membeli minuman kemudian kembali ke lapak Arka. Terlihat di sana cowok itu masih duduk di bangku yang sama sambil memainkan ponselnya.

Arka menengadahkan kepalanya saat mereka sudah kembali. Cowok itu tersenyum ke arah Tiara.

"Apa kabar, Ra?" tanya Arka.

Tiara tertawa pelan. "Anying urang udah dari tadi di sini, terus dia baru nanya kabar urang? Kocak anjir."

"Baik, anyway," lanjut Tiara.

Arka mengangguk. "Kamu suka ke sini enggak? Jajan di sini?"

"Enggak. Cuman beberapa kali lewat aja kalau misalkan pulang sekolah atau latihan."

My Youth ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang