[6] khawatir

162 21 0
                                    

P, vote.

-----

Doyoung sedari tadi menelepon tunangannya itu namun tidak dijawab, sejak jam 3 sore dia sudah bolak balik menekan nomor jaehyun. Tapi tidak pernah dijawab, hanya ada tulisan berdering yang tertera.

Doyoung rasanya ingin menangis, doyoung khawatir, ia berusaha tenang tapi tidak bisa, dia berusaha untuk positif thinking tapi juga tak bisa.

Ia menekan nomor telepon jaehyun lagi, namun tidak ada jawaban. Dan sekarang sudah jam 8 malam namun jaehyun tak kunjung menjawab atau menelepon balik.

Doyoung memutuskan untuk pergi kerumah jaehyun, ia menyambar kunci mobil milik nya dan langsung pergi dari pekarangan rumah menuju rumah jaehyun.

Katakan bahwa doyoung berlebihan.

Tapi siapa yang tak khawatir jika pasangan nya tidak mengangkat telpon selama setengah hari, sedangkan jaehyun tidak pernah terlambat untuk mengangkat telpon dari doyoung.

Jaehyun akan mengatakan bahwa ia akan rapat atau apa begitu yang tak bisa di ganggu, maka doyoung tidak akan menelepon nya sampai rapat itu penting.
Tapi kali ini jaehyun tak memberitahu apapun padanya.

Doyoung sudah sampai di depan pintu rumah jaehyun, ia mengetuk beberapa kali tapi tidak ada yang membukakan pintu.

Doyoung menarik nafas dalam dalam lalu menghembuskan nya dengan perlahan, ia mengulangi nya sampe beberapa kali. Setelah nya ia berjalan mendekati mobil dan melajukan nya ke arah kantor jaehyun.

Butuh waktu 13 menit dan sekarang doyoung sudah sampai di depan kantor jaehyun, ia sedikit berlari menuju lantai paling atas tempat ruangan jaehyun. Tidak peduli tatapan para karyawan yang menatap nya aneh.

Jaehyun terlonjak kaget saat tiba tiba pintu ruangannya di buka kasar, itu doyoung yang berlari mendekati nya dan langsung memeluk nya erat.

"Hei, sayang? Ada apa? Apa yang terjadi hm?" tanya jaehyun sedikit panik.

"K-kenapa tidak memberitahu ku kalau mau pergi ke kantor, aku cemas!" jawab doyoung masih dengan memeluk leher jaehyun erat.

"Maaf honey, aku buru buru tadi. Johnny bilang aku ada pertemuan penting dengan client dari amerika, dan bule chigago itu memberitahu ku satu jam sebelum ada pertemuan. Menyebalkan bukan? Rapat itu baru selesai tadi jam tiga sore" jelas jaehyun panjang lebar sambil melihat wajah doyoung yang memerah.

"Setelahnya kenapa tidak memberitahu?!" tanya nya sambil berseru

"Batrai ponselku habis baby, dan lagi aku menyalakan mode senyap sejak awal, pekerjaan ku juga mendadak menumpuk jadi aku tidak sempat menghubungi mu. Maaf ya? Sini cup" jaehyun mengecup pipi doyoung yang memggembung.

"Umm, janji tidak akan di ulangi?" tanya doyoung sambil menyodorkan kelingking mungil nya. Jaehyun dengan senang hati menautkan kelingking ny juga

"Jung Jaehyun berjanji kepada calon istrinya Kim Doyoung" jawab jaehyun membuat senyum doyoung melebar dan memeluk leher jaehyun.

"Bukannya suami?" tanya Doyoung kemudian menatap wajah jaehyun dengan tatapan polosnya membuat jaehyun terdiam sejenak.

"....."

"Entah" jawab jaehyun acuh.

"Ada apa mencari ku hm?" tanya jaehyun.

"Karna aku merindukan mu" jawab doyoung sambil tersenyum.

"Sudah ku bilang tinggal saja bersama ku" ujar jaehyun sambil mengusap surai hitam milik tunangannya.

"Lalu rumah ku?" tanya doyoung.

our love story [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang