Terpeleset (17)

83 20 11
                                    

Cerita ini terinspirasi dan sedikit remake dari cerita lainnya yang juga sudah umum ada, juga hasil pemikiran sendiri. Jika ada kesamaan dengan cerita orang lain itu hanyalah suatu kebetulan. Jadi, hargailah karya yang sudah susah payah aku buat dengan memberi satu ⭐ sebagai Vote kalian dan dimohon jangan melakukan plagiarism. Karena itu tak baik, kawan!

.
.
.
.
.

"Seungri-ah ..."

"Hum? Apa Hyung?"

"Maukah kau ...," Jiyong terdiam.

Seungri mengangkat kedua alisnya menunggu kelanjutan dari pertanyaan Jiyong. Jujur saja rasanya Seungri akan kena serangan jantung karena degubnya makin kencang. Kedua matanya terus menatap Jiyong yang juga makin kelihatan gelisah dan gugup.

Satu tarikan napas dan Jiyong buka mulutnya lagi setelah diam beberapa detik lamanya.

"Tidak jadi," ucap Jiyong.

"Ehh? Kenapa tidak jadi? Katakan saja Hyung!" desak Seungri yang sebenarnya penasaran dengan kelanjutannya.

"Tidak perlu. Habiskan saja makanmu!" bantah Jiyong kemudian beranjak dari duduknya dan ingin ke dapur.

Seungri berkedip bingung, melihat Jiyong bangun dengan bibir sedikit terbuka, lalu menggigit lagi dan mengunyah dengan pelan sambil memperhatikan Jiyong yang berlalu ke dapur. Sepertinya ingin mengambil air minum.

"Aneh," Seungri membatin sambil makan pizza lagi.

Setelah itu tak ada lagi obrolan yang berarti. Seungri hanya sibuk dengan sepotong pizza lagi, sedangkan Jiyong dengan buku catatannya. Ada kejenuhan dari seorang Seungri yang aktif karena terabaikan oleh Jiyong yang pendiam. Dia sendiri jadi tak tahu harus bicara apa lagi. Akhirnya Seungri menoleh ke arah di mana jari Jiyong asyik bergerak di atas buku catatan tersebut.

Matanya mencuri lihat dari ekor mata. Seungri seperti melihat adanya kunci nada dan kalimat-kalimat tertulis di dalamnya. Sedikitnya juga Seungri mengerti apa yang sedang Jiyong tulis di sana. Maka bibirnya yang terkunci jadi gatal untuk berkata.

"Kau sedang buat lagu?" tanya seungri dengan tatapannya yang penasaran.

Jiyong hanya melirik Seungri yang hendak mendekat dan segera menjauhkan buku catatannya dari Seungri yang ingin melihat lebih ke dalamnya.

"Jadi, benar ya kau- ARHHH-"

Bruk

Tangan yang menjadi tumpuan tubuh Seungri di lantai saat akan melihat isi catatan Jiyong malah terpeleset dan limbung ke arah pemuda di sebelahnya. Jiyong terkejut dengan Seungri yang berteriak lalu jatuh ke arahnya. Dengan cepat Jiyong menangkap tubuh Seungri dan membiarkan punggungnya menjadi bantalan saat keduanya jatuh ke lantai. Kini terlihat Seungri yang terbaring di atas badan Jiyong dengan kedua pandangan saling beradu.

Jantung keduanya terdengar berdetak lebih keras dan napas yang juga memburu satu sama lain. Suara sekitar hening sesaat. Detik kemudian Jiyong tersadar.

"Bangun!" ucap Jiyong dengan tatapan dinginnya.

"Erhh Hyung ... maaf ... maafkan aku ...," ucap Seungri dengan cepat bangun dari posisinya. Raut wajahnya memerah dan gugup.

The Unpredictable Love [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang