Cerita ini terinspirasi dan sedikit remake dari cerita lainnya yang juga sudah umum ada, juga hasil pemikiran sendiri. Jika ada kesamaan dengan cerita orang lain itu hanyalah suatu kebetulan. Jadi, hargailah karya yang sudah susah payah aku buat dengan memberi satu ⭐ sebagai Vote kalian dan dimohon jangan melakukan plagiarism. Karena itu tak baik, kawan!
.
.
.
.
."Jiyong Oppa tidak suka dengan makanan murahan yang kau berikan itu!"
Seungri menoleh ke belakang di mana seorang gadis sudah berdiri di depan. Cantik, dengan rambut panjang, hitam dan lurus sekitar 30 cm. Kulit putih dan mulus, hanya terlihat centil bagi penglihatan Seungri.
"Hahh, pengganggu datang," gumam Top yang diangguki Taeyang.
"Maaf Nona, kau bicara denganku?" tanya Seungri yang tidak mengerti kenapa gadis di depannya ini malah mengganggu pembicaraan mereka.
"Memangnya dengan siapa lagi? Kau yang memberinya makanan murahan seperti itu," ketus Choi Minji.
"Cih, sombong sekali," Seungri berdecih. Bola matanya berputar malas melihat gadis sok cantik baginya.
"Oppa, kau sudah makan siang?" tanya Minji sambil mengabaikan Seungri.
"Kenapa kau ke sini?" tanya Jiyong dengan tatapan dingin juga nada suara yang terkesan sama dengan wajahnya.
"Tentu saja mengajak Oppa makan siang bersama di restoran mahal. Aku kan baru kali ini menginjakan kaki di Korea," tutur Minji sambil melirik Seungri dengan mengejek.
Seungri mengangkat sudut bibir atasnya seolah meledek gadis di depannya. Sedangkan Top dan Taeyang tertawa kecil di belakang Jiyong dan Minji.
"Tidak perlu, aku makan dengan temanku!" jawab Jiyong.
Minji melihat ke belakang di mana Taeyang dan Top seakan tidak dianggap ada. Top senyum tanpa memperlihatkan giginya, Taeyang senyum manis dengan melambaikan tangan padanya.
"Oh, apakah mereka teman Oppa?"
"Mn," jawab Jiyong.
Top berbisik mirip komat kamit, "Akhirnya kita dianggap ada."
"Dan kau ... kenapa kau masih di sini?" Minji melihat Seungri dengan tatapan tidak suka.
"Aku masih di sini karena aku kuliah di sini. Sedangkan kau ...," Seungri menjeda sambil melihat Minji dari atas hingga bawah. "-kau ingin pergi ke pesta? Dengan pakaian seperti itu kau ke kampus?"
Perkataan Seungri membuat Top dan Taeyang terbelalak. Ternyata ada orang yang berani melawan tunangan Jiyong dan perkataannya juga ada benarnya. Minji memakai dress cukup ketat yang hampir sulit menutupi pahanya sendiri. Sangat tak layak disebut pakaian untuk di kampus.
Minji tentu saja tak terima.
"Dengar ya! Dari pakaian yang kau pakai kau pasti dari keluarga yang biasa saja. Jadi, kau tak layak berada di sini!" sarkas Minji.
Ucapan gadis itu telak mengenai sisi hati kecil Seungri. Dia melihat bagaimana cara gadis itu memandang hina dirinya, terlebih di depan orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Unpredictable Love [End]
RomantiekCinta yang datang tanpa diduga dan tidak bisa ditebak akan berlabuh pada siapa. Begitulah yang dirasakan Seungri ketika bertemu dengan pria dengan ekspresi dinginnya. Pria yang selalu ingin dia usili agar mendapat perhatiannya dan bahkan ingin digen...