Cerita ini terinspirasi dan sedikit remake dari cerita lainnya yang juga sudah umum ada, juga hasil pemikiran sendiri. Jika ada kesamaan dengan cerita orang lain itu hanyalah suatu kebetulan. Jadi, hargailah karya yang sudah susah payah aku buat dengan memberi satu ⭐ sebagai Vote kalian dan dimohon jangan melakukan plagiarism. Karena itu tak baik, kawan!
.
.
.
.
.
Kedekatan Min Jun dengan Jiyong sudah mulai ada kemajuan. Si kecil akan merasa senang saat Jiyong mengunjunginya di kedai ataupun di apartemennya. Terlebih jika Jiyong sudah membawakan apa yang diinginkan oleh putranya. Rata-rata yang diinginkan Min Jun hanya makanan.
Akan tetapi, waktu Jiyong untuk berduaan dengan kekasihnya juga tersita karena Min Jun terus menempel padanya. Memang itu sudah niat awal Min Jun yang tidak diketahui Jiyong. Sang ayah hanya merasa senang karena putranya mau dekat dengannya, tetapi kesal jika Seungri justru berdekatan dengan Xie Yun.
Jiyong akan memanfaatkan waktu berduaannya kala putranya tidur di kamar khusus untuk istirahat yang ada di kedai. Sementara Seungri berada di ruang kantor bersama Jiyong. Herannya Seungri tidak canggung duduk di atas pangkuan Jiyong. Dia menolak, tapi mau. Alasannya malu jika orang memergokinya, tapi rangkulan di leher Jiyong juga tak dia lepas.
"Hyung, kalau Min Jun bangun bagaimana?"
"Sudah kukunci pintunya. Lagi pula, dia anak kita tak masalah melihat kemesraan orang tuanya," ujar Jiyong.
Seungri memukul dada Jiyong pelan.
"Isshh ..."
Jiyong mendusal di antara tulang selangka dan leher Seungri. Dia menjilat dan mengecupnya. Seungri mendorong sedikit bahu Jiyong agar tidak lanjut, namun juga mendesis keenakan.
"Sayang ...," panggil Jiyong masih dengan kegiatannya menggoda sang kekasih. Tangan nakalnya bahkan sudah masuk ke dalam kaos yang dipakai Seungri.
"Mn ... nghh ...," Seungri menjawab sambil melenguh pelan.
"Kita buatkan Min Jun adik," ucap Jiyong.
Seketika Seungri buka matanya yang semula terpejam karena keenakan dengan sentuhan Jiyong.
"Jangan sembarangan bicara!" dengus Seungri.
"Aku serius!"
Tanpa aba-aba Jiyong bangun sambil menggendong Seungri. Sontak juga Seungri mengeratkan pelukannya di leher Jiyong. Dia ingin meronta, tapi takut.
"Hyung, turunkan!"
Jiyong benar menurunkan Seungri di atas sofa. Bukan menurunkan lagi melainkan membaringkan kekasihnya di sana. Tidak lantas membiarkan Seungri bangun, Jiyong langsung mengukungnya. Menghipnotis Seungri dengan tatapannya yang dalam. Seungri menatap dua mata coklat Jiyong dan seolah ditarik ke dalamnya dan semakin dalam. Seungri terpesona dibuatnya. Jantungnya berdegub semakin kencang dengan ritme yang sudah tidak beraturan.
"Hyung, jangan gila!" gerutu Seungri saat tangan prianya mulai merambat di pinggang berisinya.
"Aku sudah gila karena kau," bisik Jiyong lalu menjilat daun telinga Seungri hingga membuat lawannya merinding.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Unpredictable Love [End]
RomantikCinta yang datang tanpa diduga dan tidak bisa ditebak akan berlabuh pada siapa. Begitulah yang dirasakan Seungri ketika bertemu dengan pria dengan ekspresi dinginnya. Pria yang selalu ingin dia usili agar mendapat perhatiannya dan bahkan ingin digen...