Cerita ini terinspirasi dan sedikit remake dari cerita lainnya yang juga sudah umum ada, juga hasil pemikiran sendiri. Jika ada kesamaan dengan cerita orang lain itu hanyalah suatu kebetulan. Jadi, hargailah karya yang sudah susah payah aku buat dengan memberi satu ⭐ sebagai Vote kalian dan dimohon jangan melakukan plagiarism. Karena itu tak baik, kawan!
.
.
.
.
.Sudah berapa batang rokok yang dihabiskan Jiyong saat dirinya tengah dilanda kegalauan. Hanya minuman keras saja yang dihindarinya hanya demi berpikir jernih untuk memikirkan ke mana kiranya sang kekasih pergi. Kerinduannya menumpuk setelah berpisah selama satu tahun. Dirinya juga tak peduli dengan bagaimana sibuknya Minji menyiapkan acara pernikahannya yang hanya tinggal menghitung hari. Untuk makan malam nanti bersama dengan keluarga Minji pun Jiyong abaikan. Minatnya tidak pernah ada untuk gadis itu.
"jiyongie," panggil sang kakak setelah sampai di penthouse.
Jiyong menoleh ke samping saat panggilan sang kakak terdengar. Dong Hyuk berdiri di sebelah adiknya yang dikelilingi asap rokok meski Jiyong merokok di pelataran balkon.
"Aku melihat kau dengan Daesung kemarin saat di kampus," ucap Dong Hyuk.
Jiyong nampak tak tertarik membahas itu karena kejadian tersebut sudah pasti Dong Hyuk tahu.
"Jiyong, kau ingat ketika aku mengatakan akan memberi tahumu satu rahasia saat kau sudah sembuh total?" tanya Dong Hyuk dengan melirik Jiyong.
"Hm, aku ingat," kata Jiyong.
"Kurasa ini sudah waktunya kau tahu tentang Seungri sesungguhnya," ucap Dong Hyuk kini mendapat tatapan dari sang adik karena telah menyebut nama kekasihnya.
"Katakan!" tuntut Jiyong.
"Alasan mengapa Seungri pergi meninggalkanmu adalah karena appa memintanya untuk menggugurkan kandungannya," ungkap Dong Hyuk.
Jiyong terbelalak mendengarnya. Jadi, dugaannya benar selama ini bahwa apa yang didengarnya saat tidur dalam koma adalah Seungri yang mengatakan dirinya sedang hamil. Debar jantungnya semakin cepat begitu adrenalinnya terpompa karena emosi.
"Jadi, benar Seungri hamil anakku?" tanya Jiyong memastikan.
"Awalnya aku tak percaya. Tapi, ayah Daesung mengatakan kebenarannya setelah dokter memeriksa Seungri yang pingsan karena kelelahan menunggumu di ruang operasi. Saat itu juga entah sejak kapan appa mendengar pembicaraan kami dan tiba-tiba menyuruhnya menggugurkan janinnya sebelum membesar.
Aku saat itu berusaha mencegah appa. Akan tetapi, kau tahu betapa kerasnya appa. Dia memaksa Seungri membuat untuk pilih dua keputusan. Meninggalkanmu dengan anak yang dikandungnya atau menggugurkannya. Seungri dengan bersujud di depan appa memohon melihatmu untuk terakhir kalinya sebelum menghilang dari kehidupanmu. Dia mempertahankan janin itu karena itu adalah keinginanmu. Dia menanggung segalanya sendirian," jelas Dong Hyuk.
Jiyong terhuyung ke belakang seolah kakinya tak sanggup berdiri. Sakit hatinya membesar saat tahu kekasihnya tengah hamil, namun sang ayah memintanya untuk menggugurkannya. Walau tahu itu adalah cucunya sendiri. Dia juga kecewa telah menjadi laki-laki yang tak berguna karena tak mampu melindungi kekasihnya sendiri. Bahkan Dong Hyuk bisa melihat adiknya sedang mengepalkan kedua tangannya demi menahan amarah yang memuncak.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Unpredictable Love [End]
RomansaCinta yang datang tanpa diduga dan tidak bisa ditebak akan berlabuh pada siapa. Begitulah yang dirasakan Seungri ketika bertemu dengan pria dengan ekspresi dinginnya. Pria yang selalu ingin dia usili agar mendapat perhatiannya dan bahkan ingin digen...