Cerita ini terinspirasi dari cerita lainnya yang juga sudah umum ada, juga hasil pemikiran sendiri. Jika ada kesamaan dengan cerita orang lain itu hanyalah suatu kebetulan. Jadi, hargailah karya yang sudah susah payah aku buat dengan memberi satu ⭐ sebagai Vote kalian dan dimohon jangan melakukan plagiarism. Karena itu tak baik, kawan!
.
.
.
.
.Tak pernah ada yang menduga bagaimana caranya seseorang menemukan cintanya karena setiap orang memiliki caranya masing-masing. Tak pernah ada yang tahu pada siapa seseorang akan melabuhkan cintanya. Mencintai dan dicintai sebenarnya bukanlah suatu pilihan, namun hak setiap orang. Orang akan mencintai, maka orang itu juga perlu balasan untuk dicintai. Cinta yang seharusnya tak memandang status hanya akan ada dalam cerita novel percintaan.
Seperti kisah yang dijalani Seungri untuk mendapatkan perhatian dan cinta dari seseorang yang dia sukai. Menaklukan 'dia' yang selalu bersikap dingin dan datar pada siapapun. Mencari celah untuk diperhatikan dan dilirik. Menerima syarat hanya untuk mencintainya, bahkan jika cinta itu sendiri tak bersyarat dan tak terkondisi. Namun, Seungri tak mempermasalahkan asal cintanya berbalas dan berakhir pada sebuah ikatan.
"Min Jun-ah, cepat minum susu dan pakai sepatumu! Nanti kau terlambat!" teriak Seungri dari dapur memanggil putranya yang tak kunjung keluar dari kamar.
"Jagi, apa aku sudah terlihat rapi?"
Seorang pria dengan jiwa Alpha dominan keluar dari kamar sambil membereskan dasi yang tersimpul di kerah kemeja biru mudanya, meminta pendapat dari orang yang dipanggil 'Jagi' olehnya. Seungri yang juga seorang Alpha menoleh setelah menaruh segelas susu milik Min Jun di atas meja makan. Dia menghampiri pria yang sudah terlihat tampan di matanya dan akan selalu begitu.
"Aigoo, kau sudah menjadi seorang pemimpin perusahaan, tapi kenapa dasinya miring seperti ini?" ledek Seungri seraya merapikan posisi dasi di leher 'suaminya'.
"Hanya agar kau memperhatikan aku saja," jawab pria yang sudah berstatus 'suami' Seungri.
Seungri tersenyum malu dan menepuk pelan dada 'suaminya' tanda sudah rapi dan tugasnya sudah selesai.
"Sejak kapan kau bisa menggoda seperti itu?"
"Sejak aku menikah denganmu. Ah, bukan ... sejak kau menggodaku!" jawab 'suaminya'. Lalu, memberi kecupan singkat di bibir Seungri.
"Yak! Aku tidak menggodamu!" pekiknya pelan, "ada sih ...," Seungri terkekeh di akhir katanya.
"Di mana Min Jun?" tanya 'suaminya' sambil duduk di kursi meja makan.
"Masih di kamar. Anak itu kalau sudah berdandan lama sekali. Biar aku panggilkan," jawab Seungri setelah menaruh segelas kopi di depan 'suaminya'.
"Seperti dirimu!"
Plak
"Yak! Tanganmu!" omel Seungri.
Pantatnya yang berisi itu dipukul pelan oleh 'suaminya'. Siapa sangka pria berwajah dingin itu memiliki sifat mesum. Sang 'suami' hanya terkekeh melihat 'istrinya' melotot padanya.
Seungri berjalan ke kamar sang anak yang baru menginjak usia 5 tahun. Hari ini adalah hari pertamanya akan bersekolah dan Seungri tidak ingin anak itu terlambat hanya karena lama berdandan.
Pintu kamar dibuka dan Seungri melihat anak laki-lakinya sedang mematut dirinya di depan cermin berdiri merapikan dasi kupu-kupunya. Lalu, bergerak ke kanan dan ke kiri demi memastikan pakaiannya sudah rapi. Persis Seungri sekali. Seungri hanya menyunggingkan senyum sambil bersidekap di depan pintu dengan bahu bersandar pada kusennya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Unpredictable Love [End]
RomanceCinta yang datang tanpa diduga dan tidak bisa ditebak akan berlabuh pada siapa. Begitulah yang dirasakan Seungri ketika bertemu dengan pria dengan ekspresi dinginnya. Pria yang selalu ingin dia usili agar mendapat perhatiannya dan bahkan ingin digen...