Melacaknya (72)

57 14 11
                                    

Cerita ini terinspirasi dan sedikit remake dari cerita lainnya yang juga sudah umum ada, juga hasil pemikiran sendiri. Jika ada kesamaan dengan cerita orang lain itu hanyalah suatu kebetulan. Jadi, hargailah karya yang sudah susah payah aku buat dengan memberi satu ⭐ sebagai Vote kalian dan dimohon jangan melakukan plagiarism. Karena itu tak baik, kawan!

.

.

.

.

.

Min Jun melihat ke kanan dan kirinya ketika dia diajak berjalan kaki setelah turun dari mobil yang dikendarai Minji. Mata kecilnya hanya melihat bangunan-bangunan sepi yang tidak terpakai. Bahkan bisa dipastikan hanya mereka berdua saja yang ada di sana.

"Bibi, di mana papa dan daddy?" tanya Min Jun tak sabar melihat orang-tuanya.

"Sebentar lagi kau akan bertemu dengan mereka," jawab Minji.

Min Jun mengangguk dan menurut saja. Dia sudah sedikit merasa kedinginan, tapi kaki kecilnya masih harus berjalan sampai bisa bertemu dengan papa dan daddy-nya.

Mereka tiba di sebuah bangunan tua tak terpakai. Orang bayaran Minji membuka pintu bangunan serupa gudang tersebut. Salah satu dari orang itu menarik tangan kecil Min Jun dengan kasar dan menyeretnya masuk ke dalam.

"Eh, sakit!" pekik Min Jun.

Srak

Badan kecil Min Jun didorong kasar hingga terjerembab di atas lantai kasar. Min Jun sangat terkejut dibuatnya.

"Bibi, kenapa Min Jun dibawa ke sini? Papa mana?"

Min Jun mulai menangis karena dia takut. Minji berjongkok di depan badan kecil Min Jun yang masih setengah terbaring di lantai.

"Dengar! Kau harus menjadi umpan yang bagus untuk papamu. Jadi, kau diam di sini saja," ucap Minji membuat Min Jun ketakutan.

"Kurung dia!" titah Minji dan dia berjalan keluar.

"Baik, Nona!"

"Bibi, jangan tinggalin Min Jun! Min Jun takut! BIBIIII ...," teriak Min Jun kalap saat pintu gudang tertutup rapat.

Brak brak brak

"Buka pintunya! Min Jun mau ketemu papa!" teriak Min Jun sambil menangis.

"Papaaaa Daddyyyy ... tolong Min Jun!"

Min Jun terus menangis dan menggedor pintu gudang, tapi tak ada yang peduli maupun dengat untuk buka pintu. Min Jun celingukan mencari tempat yang aman karena dia ketakutan.

....

Jiyong dan Seungri tiba di apartemen Xie Yun malam harinya. Seungri berlari ke apartemen tanpa menunggu suaminya turun dari mobil. Dia membuka pintu apartemen dengan napas yang menburu.

"Min Jun ... kalian sudah temukan anakku?"

Semua yang ada di apartemen melihat kedatangan Seungri yang sudah seperti orang lari marathon. Ada Xie Yun, Chen Yu, Dong Hyuk juga Soo Hyuk.

The Unpredictable Love [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang