Rumah Sakit (26)

82 19 9
                                    

Cerita ini terinspirasi dan sedikit remake dari cerita lainnya yang juga sudah umum ada, juga hasil pemikiran sendiri. Jika ada kesamaan dengan cerita orang lain itu hanyalah suatu kebetulan. Jadi, hargailah karya yang sudah susah payah aku buat dengan memberi satu ⭐ sebagai Vote kalian dan dimohon jangan melakukan plagiarism. Karena itu tak baik, kawan!

.
.
.
.
.


"Nak Jiyong, sebaiknya kau pulang. Seungri biar Paman yang jaga," kata Kang Pyong.

Sejak Jiyong melarikan Seungri ke rumah sakit dan mengharuskan dirawat karena dokter mengatakan Seungri mengalami hiportemia ringan, Jiyong sama sekali belum beranjak dari tempatnya duduk.

Dia layaknya suami yang sedang menunggu istri sadar.

Dokter juga sedang menunggu perkembangan Seungri. Demam tingginya belum turun. Hal ini yang membuat Jiyong kepikiran sekali.

Mata coklat almonnya terus menatap Seungri yang dalam kondisi tidur. Berharap kelopak mata itu bergerak dan terbuka perlahan. Bulu matanya bahkan tak bergerak, menunjukkan Seungri belum mau bangun.

"Tak apa, Paman."

Kang Pyong menyerah untuk membujuk Jiyong. Ternyata pemuda itu lebih keras kepala dari yang dia kira.

"Jiyong, Chaerin tadi menitipkan ini padaku," Daesung memanggil dan memberikan sebuah buku.

Jiyong sempat melihat buku itu tadi dipegang Seungri saat dibawa ke ruang Dong Hyuk. Jiyong mengambilnya dari Daesung.

"Itu buku untukmu. Glory bilang Seungri sengaja membelikan buku untuk menggantikan bukumu yang tak sengaja dirusaknya," jelas Daesung, "Chaerin juga bilang jika adikku melindungi buku itu agar tidak basah oleh ulah tunanganmu."

Jiyong jadi memandangi buku tersebut. Ternyata yang dikatakan Seungri benar dilakukan dan ini sudah yang kedua kalinya setelah ramen.

"Terima kasih."

Hanya itu yang bisa terucap dari bibir Jiyong dan matanya kembali menatap buku bersampul kuning. Meski ucapan Daesung sedikit sarkas padanya, setidaknya Jiyong tahu ternyata Seungri menjaga buku itu demi dirinya.

"Dasar bodoh!" gumam Jiyong sembari memandangi Seungri.

Jiyong beralih pada Tuan Kang dan Daesung.

"Tuan Kang, aku permisi sebentar. Bisakah kau jaga Seungri untukku?" ucap Jiyong membuat Kang Pyong tercengang mendengarnya.

Jangankan Kang Pyong yang hanya tahu Jiyong bicara irit, Daesung pun sama tercengangnya. Ternyata seorang Jiyong bisa juga bicara banyak.

"Tentu saja aku akan menjaganya. Dia putraku," jawab Kang Pyong seolah-olah Jiyong sudah menjadi suami Seungri.

"Terima kasih. Aku akan kembali lagi. Seluruh biaya rumah sakit biar aku yang urus," jelas Jiyong lalu berpamitan sebelum Kang Pyong bicara lagi.

"Kau dengar itu? Appa harus senang atau kesal dengan bocah itu?" ujar Kang Pyong agak sedikit heran dengan Jiyong.

"Ambil positifnya saja, Appa. Kita tak perlu keluar biaya untuk rawat inap Seungri," kata Daesung.

.....

Jiyong masuk ke dalam mobil dengan menaruh buku pemberian Seungri di bangku penumpang di sebelahnya. Memandanginya sebentar, lalu menghubungi Minji. Rasa kesalnya jelas timbul saat ingat apa yang sudah Minji lakukan pada Seungri.

Jiyong sudah mendapatkan jejak pelakunya dari orang suruhannya. Jae Ho, orang setia yang telah ikut Jiyong sejak Jiyong masih kecil. Orang yang sempat akan dihubungi Jiyong jika saja Seungri tidak bicara akan siapa yang dia lihat. Akan tetapi, Jiyong tetap perintahkan Jae Ho untuk mencari tahu.

The Unpredictable Love [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang