Kak Aksa
besok aku ulang tahunKirana
ooohKak Aksa
kamu dateng ke pesta ulang tahunku yaKirana
loh
mau diadain pesta?Kak Aksa
iyaKirana
pesta apa makan-makan kayak adikmu?Kak Aksa
lihat aja deh besok wkwkwk
nanti siang ke malioboro mau nggakKirana
buset, panas
ngapain lagi ke malioboro sih
kayak nggak ada tempat lainKak Aksa
napak tilas
besok aku ulang tahun lho ini, na?
kabulin wishlistku dongKirana
iyeeee
jam 1 yaKak Aksa
jam 11 aja
aku mau ngajak kamu keliling malioboro, nggak cuma di malioboronya ajaKirana
????
yaudah okeKak Aksa
naik gocar aja ya, panasKirana
iyaItu adalah pesan Kak Aksa tadi pagi. Sekarang sudah hampir jam sebelas, tapi Kak Aksa belum sampai juga. Mungkin tengah dalam perjalanan.
Aku senyum-senyum sendiri, membayangkan bagaimana serunya jalan-jalan sederhana kita nanti. Karena kali ini, perasaanku sudah beda. Kupu-kupu yang menggelitik itu datang lagi.
Omong-omong aku belum mengutarakan perasaanku yang sebenarnya kepada Kak Aksa. Niatku, sih, besok saja saat dia sedang berulang tahun.
Tentang file berjudul 'Aksara dan Yogyakarta' itu, aku sudah mencetaknya menjadi sebuah buku kecil. Tidak terlalu tebal, tapi cukup menjelaskan bagaimana perasaanku kepada Kak Aksa. Setiap hal yang kita lalui bersama ada disana. Buku itu akan aku berikan besok saat dia berulang tahun, sebagai kado sekaligus sebagai cara aku menyatakan perasaanku kepadanya.
Kak Aksa
na
aku udah diluarDengan begitu aku langsung bergegas keluar dari kamar kos. Dan benar, Kak Aksa sudah ada di luar, tetapi dia malah menggunakan sepeda.
"Lah, tadi katanya mau pake gocar." kataku saat sudah menghampiri Kak Aksa.
"Cuacanya nggak jadi panas, makanya aku pake sepeda." Kak Aksa meningtrusksikan aku untuk mendekat ke arahnya, kemudian tangannya memasangkan helm.sepeda di kepalaku. "Cantik."
Ah, sialan.
"Tumben pakai sepeda warna pink." kataku begitu sudah menaiki sepedanya.
"Punya Tasya ini, dia lagi mau pakai sepedaku."
Aku tertawa. "Badan kekar gini masa pakai sepeda warna pink."
"Diem deh."
Biasanya ketika di perjalanan aku lah yang selaku berbicara, tetapi kali ini tidak. Kak Aksa terlalu banyak bicara, membicarakan setiap hal yang tertangkap oleh netranya.
Mulai dari kucing yang menyebrang jalan tidak hati-hati, balon yang lepas, pesawat yang lewat, angin yang berhembus kencang, awan yang perlahan mulai membentuk mendung, dan masih banyak hal lagi yang membuatku mau tak mau harus tertawa, menggemaskan.
Kami benar-benar berkeliling sekitar malioboro. Tempat pertama yang kami kunjingi adalah komplek Taman Sari. Agaknya Kak Aksa sudah akrab dengan salah satu tukang parkir disana. Karena nyatanya kini ia malah menitipkan sepeda di tempat ini untuk waktu yang lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara dan Yogyakarta
Fanfiction[kim namjoon lokal story] Kak Aksa, seperti katamu dulu, mengabadikan seseorang di dalam lagu itu sebuah hal yang biasa, yang luar biasa itu ketika mengabadikan seseorang menjadi sebuah tulisan-menjadi sebuah buku. Karena berarti orang itu istimewa...