Chapter 5

196 15 0
                                    


"Ran-Chan..." bisik Kisaki Eri gemetar seraya menggenggam tangan putrinya.

Saat itu Ran sedang terbaring di rumah sakit dengan wajah pucat. Ia berusaha melakukan percobaan bunuh diri dengan mengiris urat nadi di tangan kirinya. Mouri Kogoro menemukannya di saat yang tepat.

"Bajingan kau!" bentak Kogoro.

Terjadi keributan di rumah sakit. Kogoro melabrak Shinichi habis-habisan karena telah melukai hati putri satu-satunya. Bahkan Yusaku dan Yukiko pun tak berdaya untuk membela diri karena mereka merasa di posisi yang bersalah.

Shiho melihat keributan tersebut dari ujung koridor. Merasa ia sebaiknya tidak muncul, ia pun berbalik pergi untuk meninggalkan rumah sakit, tapi ia malah berhadapan dengan Sonoko yang memandangnya dengan amarah murka.

"Mau apa kau di sini?" tuntut Sonoko seraya melipat tangannya.

"Suzuki-San..."

"Masih berani menampakkan wajahmu di sini?"

"Aku..."

"Aku sudah bilang kan dari jauh-jauh hari, seharusnya kau meninggalkan Shinichi. Lihat sekarang jadinya, Ran malah mau bunuh diri..."

Shiho menunduk muram.

"Untung saja Ran masih selamat, bila terjadi sesuatu padanya, aku takkan pernah memaafkanmu Shiho. Melihatmu sekarang, sulit sekali menahan diriku untuk tidak menyerangmu."

"Aku... aku sungguh minta maaf..."

"Kau cantik dan cerdas, kau bisa mendapatkan laki-laki lain yang benar-benar single. Untuk apa kau mengambil Shinichi dari Ran?"

"Aku tidak mengambilnya. Aku memang mencintainya, aku menerima dan menghormati hubungan Kudo-Kun dan Ran-San, tapi... aku sendiri juga tidak tahu bila Kudo-Kun memiliki perasaan yang sama denganku... Apakah hal itu salah?"

"Apakah penting salah atau tidak? Kecuali bila nyawa Ran tidak berharga bagimu."

Shiho terdiam.

"Pergilah dari hadapanku Shiho... Pergilah dari semua ini... Bukannya aku membencimu, tapi Ran adalah sahabatku dari kecil, aku tak bisa membiarkan siapa pun menyakitinya," pinta Sonoko.

"Aku sekali lagi minta maaf..." gumam Shiho sebelum akhirnya pergi meninggalkan gedung rumah sakit. Di luar gedung, ia mengeluarkan handphonenya untuk menghubungi seseorang, "anoo... aku Miyano Shiho... aku ingin tanya apakah lowongan itu masih terbuka?"

A Love To GiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang