Chapter 10

171 15 0
                                    


Malam pergantian tahun, Universitas Shikoku menggelar pesta perayaan bersama. Para dosen dan mahasiswa berkumpul di halaman kampus di malam hari untuk menghitung mundur bersama. Mereka mengadakan berbagai permainan dan memberikan penghargaan untuk memeriahkan tahun baru.

"Mari kita umumkan hasil voting dari para mahasiswa," kata MC yang merupakan salah seorang mahasiswa dari jurusan komunikasi.

"Horeeeee!" para mahasiswa dan dosen bersorak sorai.

"Untuk dosen wanita terfavorit pada tahun ini, jatuh kepadaaaaa..."

Terdengar suara drum roll.

"Miyano Shiho – Sensei dari fakultas sains!!!"

"Whoaaa!!!" para mahasiswa semakin gila-gilaan.

"Aduh ampun mereka itu..." gumam Shiho sembari menutup wajahnya yang merah padam.

Takaaki di sebelahnya hanya nyengir, "selamat Miyano-Sensei."

"Ayooo Miyano-Sensei naik ke panggung!" teriak MC.

"Tidak mauuu..." Shiho mengaduh.

"Ayooo senseiii!" beberapa mahasiswi menarik Shiho sehingga Shiho pun pasrah dibawa naik ke atas panggung.

"Oke di sana dulu ya Sensei! Tahan dulu! Berikutnya adalah hasil voting dari para mahasiswa untuk dosen pria terfavorit tahun ini, yaitu jatuh kepadaaaaaaaaa..."

Suara drum roll terdengar lagi.

"Sudah kuduga," kata MC, "dosen pria terfavorit tahun ini, jatuh kepada juara bertahan kita selama lima tahun ini! Morofushi-Sensei dari fakultas hukum!"

Terdengar para mahasiwa terbahak gila-gilaan.

"Ayo Morofushi-Sensei silakan naik ke panggung!"

Dengan tenang Takaaki berjalan ke panggung dan berdiri di sebelah Shiho.

"Ternyata kau juara bertahan," celetuk Shiho kepada Takaaki.

Cengiran Takaaki semakin melebar, "begitulah."

"Takuuu..."

Panitia memakaikan selempang pada Shiho dan Takaaki. Layaknya raja dan ratu semalam. Takaaki yang sudah terbiasa menghadapinya dengan tenang, berkebalikan dengan Shiho yang terlihat merinding. Melihat hal itu MC semakin mengejek mereka.

"Wah ternyata Morofushi-Sensei dan Miyano-Sensei cocok juga ya. Sudahlah menikah saja! Masih sama-sama bujang kan!"

"Untung saja kau fakultas komunikasi. Kalau sains aku kasih nilai C nanti," gerutu Shiho namun rona di wajahnya masih belum hilang.

"Ampun Sensei! Ampun! Ternyata Miyano-Sensei cantik-cantik tapi galak!" goda MC.

Acara pun berlanjut. Berbagai bazar digelar. Para mahasiswa dan dosen tidak melewatkan kesempatan untuk menyicipi makanan yang enak-enak. Aksi-aksi pertunjukan dari para mahasiswa jurusan seni juga dipertontonkan. Sebelum tengah malam, mereka juga menari dan berdansa beramai-ramai. Suasananya makin malam makin meriah.

"Aku tidak tahu Morofushi Sensei ternyata pintar berdansa," ujar Shiho seraya berputar di bawah lengan Takaaki saat mereka berdansa bersama.

"Kenapa? Apa kau sungguh membayangkan aku seperti KongMing yang memegang kipas bulu sepanjang waktu?"

Shiho tertawa.

Takaaki senang mendengar tawanya. Shiho akhirnya kembali ceria setelah murung berminggu-minggu sejak mendengar berita pertunangan Kudo Shinichi dan Mouri Ran.

"Sebelumnya siapa pasangan Morofushi-San untuk dosen wanita terfavorit? Apa kau berdansa juga dengan mereka?" tanya Shiho penasaran.

"Kau sungguh ingin tahu?"

"Eh," Shiho mengangguk, membayangkan dosen wanita mana yang berdansa dengan Komei dari Nagano yang kaku.

"Hanya dua. Aoi Sensei juara bertahan selama tiga tahun, Hana-Sensei juara bertahan selama dua tahun. Aku tak mungkin berdansa dengan mereka."

Shiho tertawa lagi, karena para dosen yang dimaksud sudah renta, berusia di atas enam puluh. Mereka tak kuat lagi berdansa.

"Jadi, kau juara bertahan enam tahun berturut-turut dan baru kali ini akhirnya berdansa dengan dosen wanita terfavoritnya?"

Takaaki mengangguk, "eh. Kau juga rekor dosen wanita favorit paling muda. Biasanya aku yang merasa muda, sebaliknya kali ini aku merasa renta."

"Eh? Kau belum setua itu Morofushi Sensei."

"Mungkin saja. Apa aku harus mencukur habis kumisku untuk menghilangkan kesan Komei?"

"Owh owh... itu berbahaya sekali..." gumam Shiho dramatis.

"Kenapa?"

"Meja kerjamu akan dipenuhi hadiah dari para mahasiswi dan kau akan menjadi juara bertahan dosen pria terfavorit sampai sepuluh tahun ke depan," kelakar Shiho.

Takaaki mengangkat sebelah alisnya, apakah itu secara tak langsung Shiho memujinya tampan? Tapi ia memilih untuk tidak membahasnya.

Mereka berhenti berdansa begitu ada pengumuman dari MC untuk mulai menghitung mundur.

"5...4... 3... 2... 1... Selamat tahun baruuuu!!!!" MC bersorak dan diikuti oleh para hadirin.

"Selamat tahun baru Miyano-San," ucap Takaaki pada Shiho.

"Selamat tahun baru juga Morofushi-San," balas Shiho tersenyum.

Wajah Takaaki memanas saat melihat senyum itu, sensasi yang belum pernah terjadi pada dirinya.

A Love To GiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang