HALAZIA 06

184 36 21
                                    

Halazia 06

Chapter ini nyampai 2000 kata lebih wuhh

Jangan lupa komen dan votenya

Happy reading

















   Naruto, Eren dan Armin menikmati cemilan  bersama yang diberikan oleh Amora tadi sore sebelum makan malam memakan ramen Ichiraku nanti. Eren begitu menikmati coklat dan biskuit rasa krim kelapa karena ia tidak pernah merasakan makanan seperti itu. Begitu juga Armin sangat menyukai susu ultra rasa mocca. Naruto menatap senang kepada dua orang berasal dari dinding itu.

  "Ini enak sekali aku belum pernah merasakan biskuit ini dan coklat seperti ini." Ujar Eren yang kembali memakan coklat.

  Ada sekitar 5 coklat bermerek dan 5 susu ultra rasa berbeda juga 1 pack biskuit rasa krim kelapa yang diberikan Amora.

  "Aku juga belum pernah merasakan biskuit rasa kelapa ini hanya air kelapanya saja yang pernah kucoba." Ujar Naruto yang sudah merasa kenyang.

  "Susu ini rasanya sangat enak aku juga belum pernah merasakan susu memiliki rasa seperti ini." Sahut Armin.

  "Kalian juga harus merasakan ramen ichiraku yang kukatakan, takoyaki, kue bentuk ikan, terus dangoo dan yakiniku." Kata Naruto yang langsung diangguki mereka berdua.

  "Demo...kami tidak memiliki uang Naruto-san." Kata Armin membuat Naruto tersenyum lebar.

  "Aku akan mentraktir kalian dattebayo." Semangat Naruto kemudian menyengir lebar.

  Tok tok tok

 
  "Aku akan membukakan pintu dulu." Naruto beranjak dari dapur untuk membukakan pintu karena ada seseorang yang mengetuknya.

  "Eren..pasti negara Amora-san sangatlah damai juga lebih modern dibandingkan konoha..." Kata Armin.

  "Kau benar Armin..Pasti disana sangat nyaman walau Konoha juga nyaman aku yakin kalau negara Amora-san lebih nyaman." Armin mengangguk.

  "Jika ada kesempatan aku ingin berkunjung kesana. Ku yakin Naruto-san juga mau kesana." Kata Eren. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana negara Indonesia yang Amora tempati pasti disana intinya sangat nyaman.

  "Tapi Amora-san sangat berani melawan Levi heichou. Aku belum pernah melihat ada orang seberani dia." Ujar Armin.

  Eren mengangguk, "Kau benar Armin. Sepertinya Amora-san akan menjadi lawan debat Levi heichou. Dia juga tak akan segan untuk memukul dan berkata kata menusuk hati."

  Tak lama Naruto datang dengan dua tas jinjing ditangannya lalu memberikannya pada Eren dan Armin.

  "Itu pakaian untuk kalian, Amora membelikannya." Mendengar hal itu Eren dan Armin membulatkan mata mereka.

  Segera saja mereka berdua membuka tas jinjing itu dan melihat tiga pasang pakaian yang mereka keluarkan beserta 1 pack dalaman isi 5.

  "Amora-san begitu perhatian dengan kita Eren."

  "Kau benar Armin."

  "Jha..Amora bukan hanya membelikan pakaian kalian tetapi untuk Mikasa, Levi-heicho dan Erwin-danchou juga."

  "Mereka juga?" Naruto langsung mengangguk.

  "Hmm..aku mengingat sifat Amora seperti guru petapa genit yang begitu perhatian denganku. Aku jadi merindukannya." Ujar Naruto menopang dagu dengan wajah tertekuk sedih. Ia tiba tiba merasakan rasa rindu pada gurunya. Gurunya yang ia anggap kakek sendiri.

HALAZIA [ ATTACK ON TITAN X NARUTO ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang