HALAZIA 20

79 15 0
                                    

Halazia 20

Happy reading guys
Jangan lupa komentar sama votenya














Levi membawa Eren, Naruto, Sai dan Sasuke pergi ke sebuah kastil yang berada diluar pusat kota. Kastil itu merupakan markas lain dari pasukan pengintai.
Levi terdiam sejenak mengingat ia dan rekan-rekannya berkumpul sebelum mereka mati dibinasakan oleh titan wanita. Mereka berlima kini berkumpul bersama menimati ramen cup yang dibawa oleh Sai dalam gulungannya. Mereka juga menikmati teh hijau yang sangat membuat Levi rileks.

"Ramen ini sungguh enak.. tapi ramen asal negara Amora nee-chan aku sangat penasaran.." Eren bergumam setelah menghabiskan ramen cupnya.

"Ya, kau benar Eren.. aku juga penasaran." Sai menimpali.

"Aku akui makanan asal negara mereka sangat enak. Cara pengolahannya saja terlihat mudah hanya daging ayam yang digoreng dan penambahan nasi itu sudah cukup." Ujar Naruto.

"Cabai yang dibuat oleh Karel memang sangat enak itulah menambah cita rasa masakan yang sederhana terlihat menggiurkan." Levi meneguk habis tehnya.

"Kau Sasuke?" Sasuke menatap Naruto lalu beralih ke tehnya.

"Jika kau mengatakan aku tidak penasaran itu bohong sekali. Aku juga penasaran tempat mereka." Sasuke menyandarkan tubuhnya dibadan kursi.

"Aku menyukai pembuatan daging ayam ditusuk dengan saos kacangnya." Ucap Sasuke.

Levi menghela nafas ketika mengetahui empat pemuda didepan dirinya sedang membayangkan tempat tinggal Amora dan saudaranya. Jujur saja ia juga sama, siapa yang tidak ingin berada di negara tempat Amora yang dikatakan damai dan tentram.
Belum lagi tekhnologinya yang sangat canggih dan pesat.

"Keberadaan kita sangat jauh berbeda.." Celetuk Eren.

"Begitu pun Konoha." Timpal Naruto.

"Sudahlah kalian jangan terlalu membayangkan tempat tinggal gadis itu." Levi berseru.

"Cihhh Erwin dan lainnya membuatku menunggu lama." Cetusnya.

"Bukankah kita sudah mendapatkan bagian misi kenapa harus ada pertemuan lagi? Dan ini seperti pertemuan rahasia." Ujar Naruto.

"Pasti ada alasan dibalik pertemuan ini." Jawab Sasuke.

Levi menghirup habis tehnya lalu menaruh gelas dengan sedikit kasar.

"Apa yang mereka lakukan sehingga selama ini?" Tanyanya.


Tak lama pintu ruangan terbuka menampilkan Erwin yang datang bersama beberapa orang dikenal oleh mereka.
Eren, Naruto dan Sai langsung berdiri dan memberi hormat kepada Erwin sedangkan Sasuke hanya duduk diam.

"Maaf, kami terlambat." Ucap Erwin.

"Tidak masalah, Erwin danchou.. silahkan duduk." Sai mempersilahkan mereka semua duduk.

"Sesuai kita bicarakan waktu itu di Konoha.. bahwa kita sudah mengetahui siapa titan wanita itu dan kita harus menangkapnya dalam misi ini." Ujar Erwin ke langsung intinya.

Semua yang didalam ruangan dibuat terkejut dengan penuturan Erwin. Naruto, Sai dan Sasuke menatap Erwin untuk dimintai penjelasan begitu pun Levi.
Erwin melirik Jean dan pemuda bernama belakang Kirstein segera mengeluarkan sebuah peta lumayan besar ditengah-tengah meja. Erwin mengambil nafas sejenak sebelum menjelaskan semuanya.

"Kita akan memulai penangkapan titan wanita besok lusa. Lokasinya berada di kota Stohess, dan dimana kita akan melewati perjalanan ke istana. Ini adalah salah satu kesempatan kita untuk menangkapnya. Takutnya akan lebih sulit lagi jika dia berhasil kabur dan menghancurkan dinding kembali.
Pemusnahan umat manusia akan menjadi lebih dekat jadi, kita harus mempertaruhkan semuanya yang kita miliki pada misi ini." Jelas Erwin yang diangguki lainnya.

HALAZIA [ ATTACK ON TITAN X NARUTO ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang