21.Halazia

75 10 0
                                    

21. Halazia

2k word :)
Happy reading
Jangan lupa vote sama komennya
Share juga keteman teman kalian
















  Para pasukan pengintai kini berada di distrik Stohess. Hari itu keadaan distrik sangat ramai sebab pasukan pengintai atau Survey Corps dipanggil ke ibu kota. Maka dari itu seluruh pasukan polisi militer sibuk mempersiapkan pengawasan terhadap kedatangan rombongan pasukan pengintai. Beberapa rombongan kereta berkuda memasuki jalanan distrik menyusuri bangunan yang tersusun rapih. Pasukan polisi militer berdiri sepanjang jalan menyambut kedatangan mereka. Setelah sampai di markas utama kepolisian militer di distrik Stohess, semua kepolisian militer mengawal mereka dalam jarak dekat.

   Sementara itu, Armin berada dicelah celah bangunan untuk memperhatikan sosok gadis yang sejak tadi ia lihat. Gadis itu berlari untuk berkumpul dengan rombongan pasukannya.

  "Annie?" Gadis berambut pirang itu berhenti ketika ada seseorang memanggilnya. Dia menoleh kesana kemari mencari keberadaan orang yang memanggilnya. Ia tiba tiba ragu kembali kerombongannya apalagi melanjutkan pencariannya terhadap suara yang memanggilnya.

   "Annie.." Gadis itu kembali mendengarnya, ia pun memutuskan untuk mencari sumber suara itu. Annie mencari dicelah celah bangunan dan ia mendapati seseorang berjubah hijau tua menanti kedatangannya.

  "Annie?" Annie terkejut melihat siapa orang berjubah hijau itu.

  "Armin.." Lirihnya.

  "Hei, Annie... kau sekarang adalah salah satu anggota kepolisian militer, kan?" Annie tidak menjawab ia hanya diam.

  "Armin... kenapa kau berpakaian seperti itu?" Tanya Annie.

"Aku membawa alat manuver gear yang tersembunyi dalam mantelku." Armin menampilkan alat tersebut yang tersimpan rapih agar tertutup sempurna.

"Apa yang terjadi?" Tanya Annie.

  "Annie, aku membutuhkan bantuanmu agar Eren bisa melarikan diri." Jawab Armin.

  "Melarikan diri kemana? Jika kau tidak mematuhi aturan pemerintah sangat mustahil untuk melarikan diri, Armin." Jawab Annie.

  "Kami hanya bersembunyi untuk sementara waktu, kami juga tidak ada niat untuk melawan pemerintah. Ini pasti akan dilaporkan sebagai pemberontakan sebagian dari Survey Corps dan tentunya waktu yang kami habiskan untuk mencuri amunisi agar melawan fraksi dari pengadilan nanti. Pasti kita akan menemukannya."

  "Mencuri Amunisi? Apakah sesuatu yang penting seperti amunisi dan persenjataan akan tergeletak begitu saja? Apa kau bisa menjaminnya, Armin?" Armin terdiam dengan pertanyaan Annie yang membuatnya terpojok.

  "Aku minta maaf... aku tidak bisa mengatakannya." Kata Armin.

  "Hah.. maaf saja Armin, tapi aku juga tidak bisa membantu. Aku akan tutup mulut tapi kau gunakan caramu sendiri." Annie ingin pergi namun Armin menggenggam tangannya.

  "Aku mohon, Annie.. Eren akan terbunuh." Annie menghentikan langkahnya lalu menatap Armin kembali.

  "Aku ini mungkin tidak bisa meyakinkan dirimu. Meskipun begitu, aku akan membuat taruhan besar! Tentu saja, aku akan melakukan yang terbaik agar kau bisa terhindar dari masalah ini. Tapi... untuk melewati pos Sina, aku butuh bantuanmu sebagai kepolisian militer karena ini adalah satu satunya cara." Armin memohon pada gadis itu.

"Armin... apakah kau melihatku seperti orang baik? Bagaimana pendapatmu?" Armin tertegun dengan pertanyaan Annie.
 
  "Orang baik atau jahat... aku rasa itu tidak terlalu menjadi sebuah masalah. Jika kau bukan orang baik, kau pasti sudah mengabaikan kami dan pasti kau akan melaporkan kami pada para atasan. Tetapi... kenapa kau tidak melakukannya? Jangan bilang kalau kau percaya pada kami. Padahal kami sudah memberitahukan semua rencana kami yang terbilang sangat bahaya bagi kedua belah pihak." Perkataan Armin membuat Annie terdiam.

HALAZIA [ ATTACK ON TITAN X NARUTO ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang