29 Halazia

53 11 2
                                    

29. Halazia

Happy reading guys

Karena hari ini ultahku ke 25 tahun jadi aku update

Spesial buat kalian..

Ini cerita bakalan beda sama animenya
Alur dan semuanya kemungkinan beda banget. Aku gak mau nurutin sesuai alur yang ada dalam anime jadi bikin alur sendiri.

Soal rumbling Eren kemungkinan di cerita ini bakalan gak ada.

Ikuti terus kelanjutan cerita Halazia

Terima kasih
Jangan lupa vote sama komennya





















  Sore itu membuat semuanya hening didalam kamar masing-masing setelah mengetahui lukisan yang dibuat oleh Amora dari pesanan teman kakaknya. Cio dan Fajar yang pulang sekolah ikut terkejut saat mereka tak sengaja mendengar cerita tentang lukisan itu. Apalagi Eren yang entah tiba tiba menceritakan bahwa ia melihat seorang perempuan keluar dari cahaya dan berada ditempat lain. Bukan hanya itu Eren sempat menceritakan penglihatannya yang melihat rumah Karel dan adik-adiknya penuh dengan darah.

Amora yang mendengar hal itu tiba tiba merasakan dirinya pusing berat entah kenapa ada sesuatu bayangan aneh didalam pandangannya juga pikirannya. Ada teriakan seorang anak kecil memanggil sebutan ayah ibu juga suara tembakan menggema ruangan. Karena tak mampu meredakan pusing dan bayangan bayangan aneh itu membuat Amora pingsan.

  Karel menatap Eren nanar sembari menggendong Amora ke sofa berharap pemuda bermata emerald itu tidak melanjutkan apa yang ia ketahui.
Eren merasa bersalah dan saat ini ia belum berani untuk menemui Amora menanyakan keadaannya didalam kamar Karel.

  Erwin menatap langit senja yang indah dibalkon dengan dagu bertumpu tangannya sembari mendengar lantunan asing nan lembut ditelinganya. Levi sang teman menaruh nampan minuman kemudian duduk dikursi. Ia sempat terkejut mendengar lantunan asing itu tetapi ia tersadar jika negara yang dijelaskan Karel ini masyarakatnya memiliki agama mayoritas yang sama dianut 4 bersaudara itu. Dan 5 kali dalam sehari melantunkan suara untuk menyiarkan orang-orang untuk beribadah kepada tuhan. Dan suara atau lantunan itu disebut dengan azan.

  "Aku begitu takjub dengan negara ini yang memiliki beragam agama, budaya, bahasa dan sebagainya. Aku juga takjub dengan pahlawan-pahlawan mereka yang memperjuangkan hak kemerdekaan negara atas penjajahan. Belum lagi kisah kerajaan yang mereka miliki dahulu. Dan lagi presiden pemimpin negara mereka yang mampu memimpin padahal pulau negara ini terpisah-pisah." Ucap Erwin, kagum atas negara yang mereka kunjungi.

  "Kau benar." Levi menyetujuinya.

  "Tempat kita sangatlah ketinggalan jaman. Ditempat kita masih berusia 850 tahun, sedangkan negara ini atau dunia ini sudah memasuki 2022." Ujar Erwin kembali dengan helaan nafasnya.

  "Sangat drastis sekali perbedaannya." Balas Levi sambil meneguk teh yang ia tuang.

  "Levi apa kau menyukai Amora?" Pertanyaan itu hampir membuat Levi tersedak. Ada apa dengan pria berambut pirang ini menanyakan hal yang tidak ia duga.

  "Kenapa kau bertanya seperti itu?" Tanya Levi yang sebenarnya kesal.

  Erwin tersenyum didepan Levi." Aku hanya ingin bertanya bagaimana perasaanmu dengan Amora?"

  Levi mendengus, "aku tidak tahu bagaimana karena aku masih baru mengenalnya tetapi jujur saja aku tertarik dengan dirinya." Jawab Levi dengan kejujurannya.

HALAZIA [ ATTACK ON TITAN X NARUTO ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang