27. Halazia

78 11 1
                                    

27. Halazia

   Sesuai kataku malam update

Bagaimana kabarnya kalian? Baik baik aja kan? Bentar lagi 17 Agustus ulang tahun Indonesia ke 79

Wahh gak nyangka udah 79 tahun Indonesia merdeka

Jangan lupa jaga kesehatan kalian

Happy reading

















  Levi dan Erwin benar-benar dibuat kagum dengan nuansa kamar yang akan mereka tempati. Kamar bernuansa hitam dan keabuan yang elegan nan minimalis tambah lampu gantung didekat nakas tempat tidurnya. Kamar itu benar-benar nyaman dipandang belum lagi rasa dingin dari AC juga pengharum ruangan membuat siapapun betah didalamnya.

  Amora membuka kamar mandi plus toilet dan memberitahukan letakan handuk juga sabun serta tempat tombol air untuk mandi.  Levi dan Erwin berada diluar kamar mandi mengangguk.

  "Nah..silahkan tuan Erwin juga Levi-san untuk membersihkan diri." Ucap Amora.

  "Kau duluan saja, Erwin." Kata Levi.

  "Baiklah.. Amora terima kasih."

  "Hahh.. tak perlu.. nikmati saja dengan fasilitas ini." Erwin hanya mengangguk lalu memasuki kamar mandi.

   Setelah Erwin menutup pintu kamar mandi Amora menatap Levi yang sedang memperhatikannya.

  "Kenapa?" Tanya Amora sedikit gugup dengan tatapan lembut milik Levi.

  "Kau ada masalah?" Amora diam sejenak lalu mengangguk.

  "Terlihat dari mataku ya.." Balasnya lirih.

  "Apa yang sebenarnya terjadi?" Amora kembali menatap Levi lalu menghela nafas.

  "Ada yang korupsi di toko butikku. Dan orang yang melakukannya adalah pemegang keuangan. Aku mengalami kerugian hampir 50%. Dia sempat melakukan pameran tanpa seijinku dan memberitahukanku. Dan itu.. memakan banyak uang, belum lagi hasil desain pakaian yang kurancang diakui olehnya." Jelas Amora terlihat wajahnya yang lelah.

  "Banyak sekali.. lalu bagaimana?" Levi kembali bertanya. Ia turut prihatin dengan apa yang terjadi pada Amora. Ia sudah lama tahu jika gadis didepannya ini memiliki bisnis butik.

  "Aku sudah melaporkannya ke ranah hukum. 3 pelaku sudah ditangkap sisa 1 lagi yang belum yaitu pemegang keuangan. Aku sempat stres setelah datang dari Konoha waktu itu dan langsung saja aku mendapatkan laporan keuangan yang janggal." Kembali Amora menghela nafas.

  "Lebih baik kau beristirahat tenangkan pikiranmu. Yakinlah orang itu akan ditemukan dan yakinlah uangmu akan kembali lebih dari pada itu." Amora mengangguk. Levi hanya ingin menenangkan gadis didepannya ini.
Dari masalah berat seperti itu pasti akan membuat orang banyak pikiran termasuk dirinya sudah terbukti walau masalah yang ia alami berbeda.

  "Kalau begitu aku keluar untuk mengambil pakaian kalian semua. Nanti setelah bersih-bersih kita makan malam bersama." Ujar Amora yang langsung melangkahkan kaki.

  "Tunggu.." Amora terhenti lalu melihat tangannya yang dipegang oleh Levi.

  "Amora... apa perasaanmu masih berlaku?" Amora terkesiap dengan pertanyaan Levi.
Apa maksudnya? Tentu saja perasaannya untuk pria didepannya ini masih berlaku.

"Tentu saja, kecuali Levi-san sendiri yang menyuruhku untuk mundur secara langsung." Levi melepaskan tangan Amora pelan lalu tersenyum pada gadis itu. Amora langsung melangkah pergi karena tidak tahan dengan senyuman milik pria si maniak pembersih itu.

HALAZIA [ ATTACK ON TITAN X NARUTO ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang