22. Halazia
Happy reading guys
Naruto mendekati Eren yang tertindih puing-puing bangunan. Pemuda itu juga menatap Eren yang diam dengan keadaan terluka parah. Dadanya tertusuk salah satu puing bangunan, Naruto mencoba memindahkan puing puing itu agar Eren mampu membuatnya sedikit bergerak.
Naruto menatap khawatir tetapi ia harus tenang jika tidak Eren tertekan dengan perkataannya nanti. Naruto melirik bunshin yang melindunginya karena hampir saja terkena puing bangunan yang terlempar kearahnya. Ia juga melihat Mikasa yang berduel sengit dengan titan Annie, gadis itu sempat terlempar kejalanan dan bunshinnya cepat membantu."Jangan biarkan titan itu kabur..." Bala bantuan datang untuk menghentikan pergerakan Annie. Bersama Sai yang menggambarkan burung-burung jutsunya dan memerintahkan beberapa pasukan menaiki burung itu. Sai yang berada diatas burung menyuruh Mikasa menunggangi burungnya dan memberikan kunai yang berisi kertas bom. Mikasa yang paham segera saja melemparkannya tepat didagu Annie dan Sai pun membentuk segel tangan.
BHOOM
Ledakan tersebut membuat rahang titan itu hancur namun sang titan melakukan regenarasinya. Titan Annie melihat salah satu dari mereka kemudian ia mengayunkan salah satu tangannya dan membuat salah satu pasukan itu terlempar tapi berutung saja ia diselamatkan oleh burung jutsu.
"Eren... aku tidak tahu apa yang terjadi padamu. Jika begini terus korban akan semakin bertambah.. semuanya bergantung padamu. Eren, aku bisa saja membunuh titan itu dalam sekali serangan tetapi aku menahannya karena aku tidak ingin ada korban apalagi kota ini hancur." Ujar Naruto. Eren membuka matanya sedikit menatap Naruto yang terlihat lelah.
"Na..naru..naruto-san.." Lirih Eren.
"Kau tahu kami para shinobi itu bagaimana, kan? Kami bertiga hanya ikut membantu selebihnya kau yang melakukannya. Kau boleh menyerah dengan misi kali ini tapi tidak dengan teman-temanmu, Eren. Orang yang meninggalkan misi memang sampah tetapi orang yang meninggalkan temannya lebih buruk dibandingkan sampah. Apakau mau seperti itu?" Eren diam seribu bahasa dengan kalimat terakhir Naruto katakan.
"Apa yang akan terjadi jika Amora nee-chan mengetahui dirimu seperti ini? Ku yakin dia akan menangis melihat adiknya seperti ini. Bukankah kau juga ingin ketempatnya kan, Eren? Bukankah sosok itu mengatakan jika semuanya selesai dia akan membawa kita ketempat Amora nee-chan. Aku tidak tahu apakah itu akan terjadi atau tidak. Tapi yakinlah kita akan kesana kedunia Amora." Eren menatap Naruto, benar sekali keinginanya untuk ke tempat Amora harus terwujud. Eren mencoba menggerakan tangannya yang bergetar.
"Bertarunglah Eren.. ayo kita gunakan senjata panah itu! Aku sangat penasaran dengan kekuatannya... dattebayo." Naruto memberikan semangat pada Eren lalu ia menghilang begitu saja. Naruto menggunakan kloningannya tubuh yang asli ada bersama Erwin, Levi, Jean dan Sasuke.
☆☆☆☆☆
Kepolisian militer yang bertugas mengawal Erwin dan rombongannya menyadari sesuatu keanehan yang terjadi. Sejak tadi mereka mendengar suara ledakan dan dentuman keras. Erwin keluar dari dalam kereta bersama Levi, Naruto, Sasuke kemudian Jean.
Kloningan Naruto yang menyamar sebagai Eren masih berada didalam kereta."Sebenarnya apa yang terjadi? Sejak tadi kita mendengar suara dentuman keras. Tim cadangan serahkan yang disini pada kami, kalian lihat keadaan disana!" Seru seseorang yang terlihat seperti seorang atasan kepolisian militer.
"Baik." Beberapa mereka segera pergi menggunakan alat manuver untuk melihat kekacauan yang terjadi. Orang yang memerintah tadi terlihat termenung dengan keadaan yang menyelimutinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HALAZIA [ ATTACK ON TITAN X NARUTO ]
FantasySebuah koin berukiran huruf abjad Halazia yang ditemukan oleh seorang gadis pada tepat hari ulang tahunnya ke 21 disebuah villa saat liburan. Koin tersebut memiliki kekuatan membawa mereka kesebuah dimensi yang berbeda dunia. Dunia peradaban Shin...