Six

185 32 3
                                    

   Burung yang semangat untuk berkicau dipagi hari ini sama seperti semangat seorang gadis yang berlari menuju kelasnya dengan rambut yang terurai membuat menambah kecantikan pada dirinya.

Hufft hufft

"Kenapa lho kaya monyet begitu." heran Erin melihat bestienya  berlari lari seperti mengejar sembako gratis.

"Temann,aku sayang padamu suerr,bagi pr MTK kamu dong"rayu gadis itu pada Erin saat hendak menurunkan tasnya.

"Eee karena ada maunya doang lo begitu monyet."balas Erin sambil mengambil buku tugas mtknya jika tidak selesai bisa mampus kena hukum bapak botak mereka .

"Wahhh terima kasihh monyet kau lah sahabat sejatiku,"teriak cia sambil mengambil buku sahabatnya itu.

"Btw ci,lho kemarin dengar apa si waktu nguping pembicaraan pak Glen sama Bu Febi?,"Tatap Erin pada sahabatnya itu yang sedang sibuk menulis tugasnya jujur Erin sungguh kasian melihat sahabatnya ini,sudah ga pintar MTK bodoh di cinta pula
Mwhehehe.

"Sedikit membuat hatiku sakit si Rin,sekarang pak Glen pulang bareng sama Bu Febi dan kekantin bareng juga,tapi semangat bestiemu ini gaakan pudar, harus semangatt."senyum cia sambil mengerjakan tugasnya.

"Ck,semerdeka Lo deh cii,cape gua ngingetin nya."

Saat mereka tengah mengobrol-ngobrol tiba-tiba datang pak botak mengkilap untuk memulai pembelajaran mereka hari ini.

*Bel istirahat

Bel tanda istirahat pun berbunyi semua murid berhamburan menuju kantin untuk menyenangkan cacing mereka yang meronta ronta.

Tidak seperti gadis ini yang sedang berjalan semangat ke arah ruangan guru 'Glen putra pardipta' gadis itu tersenyum melihat nama di pintu itu.

Tok
Tok
Tok

"Masuk," suara berat yang menyaut dari dalam.

"Bapakk ganteng cia datang nih,"ucap gadis itu setengah teriak.

"Ada keperluan apa kamu kemari?"

"Mau bertemu bapak hehe."cengengesan gadis itu.

"Saya sekarang tidak ada waktu,saja juga mau pergi kekantin." ucap pria itu sambil membereskan mejanya hendak berdiri.

"Saya ikut pak,"

"Tidak boleh."

"Boleh."bantah gadis itu.

"Jika saya katakan tidak ya tidak."ucap lelaki itu dengan nada penekanan di setiap kalimatnya

"Bapak mau kekantin bareng bu Febi ya?"

"Bukan urusan kamu."
Lelaki itu mulai berjalan keluar melewati gadis itu yang terdiam mematung.

Hanya suara jam yang terdengar di ruangan itu,sepi sungguh sepi
Udara diruangan itu juga mencekam seakan akan menusuk kulit cia.

Cia pun keluar dari ruangan tersebut
Dan berjalan ke arah kelasnya.

.
.
.
.
.
.
Jangan lupa vote + komen!!!

FAVORITE TEACHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang