fourteen

166 31 16
                                    

   Hening dan hanya suara detik jam yang terdengar di isos 4.Mereka sungguh sangat penasaran bagaimana sosok guru yang akan menggantikan pak botak apakah akan sama dengan bapak botak yang sudah berumur atau masi muda seperti mereka.

Tak
Tak
Tak

Suara sepatu terdengar mulai memasuki indra pendengaran mereka.

"Selamat pagi semua."

Mereka terdiam.Salam itu tidak direspon oleh siswa karena mereka sungguh sungguh terkejut dengan guru didepan mereka ini.

Pria yang mungkin berumur 23-24 tahun, sangat tampan dengan rambut yang rapi,baju yang rapi dan bersih dan jangan lupakan jam tangan yang membuat tangan itu semakin kokoh.

"Selamat pagi,"sapa lelaki itu sekali lagi dengan suara beratnya.

"Pagi pakk," jawab seluruh siswa siswi isos 4.

"Baik,perkenalkan nama saya Erfan Barti Anggara,bisa di panggil pak Erfan."

"Umur bapak berapa pak?," Tanya Tasya salah satu siswi centil.

"Umur saya 24 tahun."

"Ooo,"jawab seluruh siswa siswi dengan anggukan kepala.

"Oke,saya disini menggantikan bapak Rolan yang sekarang sedang dirawat dirumah sakit,jadi tolong kerja samanya," ucap Erfan.

"Ooh iya,disini ada yang namanya Alicia??" Sambung pak Erfan memperhatikan seluruh siswa siswinya yang sepertinya melihat kearah salah satu siswi yang sedang melamun di salah satu bangku pojok berdekatan dengan jendela.

"Ehh jamet,lu di panggil itu,"bisik sebangkunya sekaligus sahabat cia.

Cia tersadar dari lamunannya dan menatap kearah guru itu
'Whatt ganteng bangett ini mahh,mirip suami suami saya yang di drakor.'

"Iyaa saya Alicia pak,sering di panggil cia."ucap cia sambil berdiri.

Erfan hanya melihat cia lalu mengangguk-anggukkan kepala nya lalu melanjutkan pembelajaran.

kring kring

Bel istirahat pun berbunyi

"Oke anak anak,kita akhiri pertemuan kita,minggu depan kita sambung pembelajaran kita selanjutnya,selamat pagi."

"Pagi pakk,"ucap seluruh siswa siswi.

Erfan mulai berjalan keluar tetapi tiba tiba sampai didepan pintu.

"Ehh hampir saya lupa,untuk cia tolong temui saya diruangan pak Rolan."

Pak Rolan adalah nama asli dari pak botak.

"Hahh??,ohh oke pak." balas cia

Cia berjalan menuju ruangan pak botak tempat dimana pak Erfan berada.Saat sedang berjalan melewati ruangan Glen ternyata Glen melihat kearah cia yang berjalan melewati ruangannya.

'mau kemana bocah itu?'batin Glen binggung.

Cia terus berjalan hingga dia berada tepat di depan pintu ruangan pak botak.

Tok
Tok
Tok

"Masukk,"ucap suara berat yang berasal dari dalam ruangan tersebut.

Cia yang mendengar ucapan tersebut mulai memasuki ruangan tersebut sungguh cia merasa gugup sekarang bahkan ruangan ini terasa seperti kekurangan oksigen.

"Nama kamu cia?"

"Iya pak,ada apa ya pak bapak memanggil saya?"

"Bapak Rolan memberi tahu saya jika kamu sangat anti dengan mata pelajaran matematika,apakah betul?"

"Iya pak,itu benar."

'sialan bapak botak ngasi tau aib gua sama guru ganteng begini,'batin cia menangis.

"Jadi bapak Rolan ingin saya mengajari kamu lebih,seperti pelajaran tambahan matematika."

Cia terkejut mendengar ucapan Erfan mengapa pak botak ini meskipun sakit selalu menghantui cia sungguh cia saat ini ingin menolak tetapi sepertinya ekspresi datar pak Erfan tidak menerima penolakan.

"Ekhem,oke pak,btw mulai kapan pak?"tanya cia dengan mata yang berharap akan mulai tahun depan.

"Nanti pulang sekolah temui saya di perpustakaan." ucap Glen sambil melirik ke arah cia yang sepertinya sangat pasrah.

"Oke pak,saya permisi keluar ya pak."ucap pasrah cia sambil melihat pak Erfan dan mendapat anggukan menyetujui.

Cia mulai keluar dari ruangan mencekam itu dengan perasaan sedih.Hilang sudah rutinitas nonton drama koreanya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa votee!!!🌻

FAVORITE TEACHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang