twenty one

83 9 2
                                    

Jika aku bisa meminta,ingin rasanya aku tidak pernah menyukaimu. Namun,nasi sudah menjadi bubur
~Cia~

"CIA KAMU KENAPA NAKK?"
Teriakan dari arah dapur itu terlihat panik ketika melihat anaknya yang baru saja pulang,ibu mana yang tidak panik saat anak semata wayangnya pulang dengan seluruh badan yang basah oleh air hujan.

"Cia gapapa ma,cia mau kekamar dulu ya ma"
Setelah mengatakan itu cia mulai pergi meninggalkan mamanya yang terlihat seperti ingin banyak bertanya tentang keadaannya.

Setelah gadis itu masuk ke kamarnya belum sempat mengganti baju dengan pakaian santai tetapi masi dengan baju putih abu-abunya ia langsung merebahkan badannya ke kasurnya,hari ini sungguh berat rasanya.Perlahan mata lelah itu mulai memejam untuk menemui dunia mimpinya.

Hari-hari berlalu dengan baik,keadaan yang biasanya terulang datang kembali,matahari yang bersinar terang pada pagi hari,suara berisik orang-orang yang hendak pergi menuju tujuan mereka.

Cia melangkahkan kakinya keluar dari pekarangan rumahnya,sepi itu yang dirasakannya tidak ada sapaan yang biasanya terdengar 'selamat pagi non cia cantik' ahh sial baru 2 hari supirnya pergi sudah rindu saja rasanya apalagi papa tercintanya juga pergi keluar kota dan meminta supirnya untuk ikut bersamanya.

Pagi ini cia memutuskan pergi kesekolah dengan ojek online,cia sudah memesan dan ojek onlinenya sudah menuju ke lokasi tujuan.

Disaat cia yang sedang menunggu jemputannya, tiba-tiba mobil mahal sepertinya keluaran terbaru berhenti di depannya,cia sudah kenal mobil itu,mobil orang yang sangat dihindarinya akhir-akhir ini.

"Masuk."

Suara berat itu seketika seperti menyapa pendengaran cia,suara yang sangat dirindukannya.

Cia tidak melihat sedikitpun terhadap sumber suara,matanya hanya menatap kesana kesini menunggu ojek pesanannya.

"Masuk atau aku tinggal?"

Ahh sial jika kemarin Cia mendengar pertanyaan itu mungkin Cia akan langsung masuk,mana mungkin Cia melewatkan tawaran yang menggiurkan itu.

Tetapi sekarang Cia tidak membalas pertanyaan itu,melihat saja tidak,ia hanya fokus ke handphonenya melihat ojek pesanannya sudah sampai mana.

Glen menutup matanya kesal.
"Gausa sok tidak mendengarkan,saya disini"

Tidak ada respon yang didapat Glen
"Oke,hitungan ke 3 kalo ga naik beneran saya tinggal"

"Satu"

"Dua"

"Ti-"

"Bang,disini"

Ucapan Glen terpotong ketika cia memanggil ojek online yang sepertinya sedang mencari cia yang tertutupi oleh mobilnya.

Tanpa aba-aba Glen langsung menancapkan gas mobilnya pergi menuju sekolah.

"Ini pak,tugas yang semalam bapak kasi,udah aku kerjain sesuai dengan perintah bapak dengan cara penyelesaiannya."

Cia menyerahkan kertas-kertas ditangannya,20 tugas wajib dirinya dari bapak ganteng Erfan.

"Oke cia,nanti pulang sekolah jangan lupa seperti biasa ya,datang keruangan saya untuk belajar."

FAVORITE TEACHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang