Sixteen

153 15 1
                                    


"Cia ayo makan bubur pak Radi yuu,"Erin menatap cia yang sedang duduk manis di meja belajar di samping kasur gadis itu,memang saat ini Erin tengah berada di kediaman sahabatnya tepatnya dikamar gadis yang bernuansa pink itu.

Mereka sangat suka dengan bubur yang ada di dekat rumah cia,bukan hanya karena buburnya yang terkenal enak dan manis tapi juga mendapat bonus senyuman ramah yang di berikan anak lajang pak Radi yang tampan.

Cia sama sekali tidak terganggu dengan perkataan gadis yang sedang tidur tiduran di kasur miliknya itu,sungguh ia harus mengerjakan soal soal yang di berikan guru keramat itu yang sayangnya sangat tampan.

"Cia,ayolahh udah ngidam banget gua makan bubur sekalian liat calon papa dari anak aku."

Cia yang mendengar mulai menolehkan kepalanya kearah sahabatnya itu seraya memberikan tatapan jijiknya dan kembali fokus ke tugas tugasnya.

"Cii,besok gaada tugas Lo kok tumben banget rajin begini,dimasuki setan apa lo??" Sungguh Erin saat ini sangat kesal karena tidak di respon sahabatnya itu.

"Besok gaada MTK bodoo"Erin menarik kertas kertas di depan sahabatnya itu

Cia menatap kesal terhadap sahabatnya yang menarik kertas kertas didepannya.

"Itu tugas tuhan buat gue." Setelah mengatakan itu cia kembali menarik kertas kertas yang ada di jemari sahabatnya dan mulai kembali fokus mengerjakannya.

"Loh emang ujian biar masuk surga itu  MTK ya?"bingung Erin sambil kembali tidur di kasur milik sahabatnya.

Cia yang melihat sahabatnya sangat nyaman dengan kasurnya tersenyum sedih, seharusnya dia yang berada di posisi nyaman itu.

🌷🌷🌷

"Ihh Erinn,sabarr,pelan pelan egee" sungguh cia saat ini ingin sekali memukul wajah sahabatnya yang tengah menariknya untuk membeli bubur kacang hijo yang manis itu.

"Udahh,ayo beli bubur dulu biar cacing cacing di kepala Lo ga kepanasan."Erin terus menarik cia mendekati warung kesukaan mereka itu.

"Emang di kepala ada cacing cacing ya?"

"Adalahh bodo,bolos pelajaran IPS ya Lo?"

"Dah lah."cia tersenyum pasrah melihat kearah sahabatnya itu.

Ketika mereka sudah sampai di depan warung tersebut mereka sudah disambut senyuman ramah dari Josin anaknya pak Radi.

"Eh mau beli berapa dek?"

"Dua bungkus aja ya kak." Erin menjawab semangat dan tersenyum kearah Josin.

"Oke dekk,duduk dulu aja ya, mau saya bungkusin dulu."

Erin mengganguk kan kepalanya dan mulai menghampiri sahabatnya yang sedang duduk di sebuah bangku dengan wajah tak penuh semangat

"Cia semangat dongg,kamu kenapa sih?masalah sama pak Erfan itu ya?"

Erin merasa prihatin terhadap sahabatnya itu meskipun dia sama seperti sahabatnya,tidak mengerti MTK tetapi dia tidak pernah bolos di pelajaran MTK tidak seperti sahabatnya ini hingga menjadi murid kesayangan pak botak.
 

Cia menatap kearah Erin dan menganggukkan kepalanya.Memang cia sudah menceritakan masalahnya dengan pak Erfan kepada sahabatnya. Karena Erinn selalu memaksanya memberikan penjelasan tentang tumpukan kertas kertas di mejanya.

"Eh cii cii,liat dehh,itu pak Glen kann?" Erin menepuk nepuk tangan cia dengan cepat.

Dengan secepat kilat cia langsung menolehkan kepalanya kearah yang diarahkan sahabatnya.

Cia sungguh bahagia melihat pujaan hatinya,sangat tampan,selalu.Dengan kaos putih dan celana pendeknya simple tapi sangat pas ditubuh lelaki itu

Lelaki itu semakin dekat kepada ciaa,dan ternyata Glen juga membeli bubur.

Tetapi untuk saat ini sepertinya cia tidak mempunyai tenaga untuk sekedar menyapa lelaki itu,semangatnya sudah sangat terkuras.Untuk saat ini biarlah lelaki itu tenang dan nyaman begitulah pikir cia

Setelah Erin sudah membawa bubur kearahnya mereka mulai berjalan menuju rumah cia yang tidak terlalu jauh.

Dilain tempat,

Glen yang melihat punggung 2 gadis itu mulai menjauh,ia mulai mengerutkan alisnya binggung,tumben sekali manusia gila itu tidak mengganggunya

Glen yang telah menerima bubur pesanannya mulai berjalan menjauh dari tempat itu dan memasuki kediamannya,diperjalanannya sungguh ada rasa tidak nyaman di hatinya,tapi seberusaha mungkin ia buang jauh jauh.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
Jangan lupa vote + komen!!

FAVORITE TEACHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang