Nine

200 34 5
                                    


Seorang gadis dengan baju dress putih selutut yang sangat pas ditubuh nya,gadis itu sedang kesana kemari hanya untuk memastikan wajahnya di kaca sudah Perfect dengan make up tipis tipis menambah kesan lucu dan cantik di wajah gadis ituu.

"Wahh cantik banget calon istri glennn nii." ucap perempuan itu sambil melihat lihat pantulan dirinya di kaca kamarnya.

"Kak Glenn manaa sihh,udah jam 19:10 inii,apa jangan jangan ga jadi jemput gua yaa?!" Panik gadis itu sambil misuh misuh tidak jelas di atas kasurnya.

"Oke ciaa,ayoo berpikir positif,ga mungkin juga kan kak Glen ninggalin cia yang cantik nan imut ini,yang bener aja rugi dongg," ucap gadis itu meyakinkan dirinya sendiri tapi tidak dengan hatinya yang terus saja gelisah.

"Ciaa sayangnya mama,itu ada kak Glen di bawah kamu turun duluu."teriak mama cia memanggil putri kesayangannya itu.

Cia yang mendengar itu lantas terburu buru turun dari atas tangga dengan semangatt.

"Pelan pelan sayang nanti jatuh lhoo."

"Hehe iya mama cia sayangg,cia pamit dulu ya."ujar cia sambil mencium tangan mamanya.

Sesampainya cia di halaman cia sungguh sangat terkejut ketika melihat seseorang lelaki tampan dengan jas yang terlihat sangat pas di tubuh lelaki itu,dengan cahaya yang remang remang menambah kesan ketampanan lelaki itu.

"Cia,cepat saya tidak ada waktu menunggu kamu yang terdiam Disana."

Keterdiaman cia buyar saat mendengar suara lelaki itu ,saat cia masuk kedalam mobilnya cia benar benar kecewa kenapa lelaki ini tidak ada romantis romantisnya dengan membuka pintu mobil untuk perempuan Huu dasar glentong.

"Kak kok kakak ganteng banget siih?makan apa kamu?" Kagum perempuan itu sambil melirik ke arah lelaki yang sedang menyetir mobil hitamnya.

"Batu."

"Masa batu sihh?nanti aku kasi anak kita makan batu bukan ganteng tapi almarhum lho kak."

"Apa jangan jangan ka-"

"Diam atau turun." ucap lelaki itu dengan penuh penekanan di setiap kalimatnya sungguh dia benar benar lelah harus mendengar ocehan tidak berguna dari gadis disebelahnya ini.

"Iya kakk iyaa."

Di perjalanan cia tidak benar benar diam dia terus bertanya hal aneh dan juga menghidupkan musik sambil bernyanyi dengan suara yang tidak enak di dengar.

Sungguh Glen saat ini ingin sekali menendang gadis itu keluar dari mobilnya Glen sangat tidak suka keributan,jika bukan karena hati nurani sudah dari tadi dia lakukan.

Akhirnya mereka telah sampai di sebuah restoran yang sudah disulap menjadi sebuah pesta,sangat terlihat megah.

Glen yang sudah dahulu keluar dari mobilnya mulai berjalan ke arah ruangan tersebut.

"Pakk tungguin dong,"ujar perempuan itu sambil memegang tangan pria itu tapi sayang harus di tepis cepat oleh Glen.

"Jangan sembarangan."

"CK,kakak Glenn."

"Jangan dekat dekat,jauh jauh sana,nanti saat pulang kita tidak bisa pulang bersama."
ujar lelaki itu yang sama sekali tidak melihat gadis yang setinggi bahunya itu.

"Ihh kenapa gitu kak?kan searah,dan juga jika sama pergi harus sama pulangnya dong,gimana si kakak."ucap perempuan itu meyakinkan lelaki itu dengan wajah cemberutnya.

Tapi perkataan wanita itu dihiraukan lelaki itu dia telah masuk ke dalam restoran itu meninggalkan gadis itu diluar,sungguh jika dia terus meladeni gadis itu dia yakin tidak akan ada habisnya.

Dilain tempat

Seorang gadis itu memasuki restoran dengan menghentakkan kakinya untuk menunjukkan hatinya yang kesal.

"Lahh bocah,nape lagi lu?"Erin bertanya dengan penasaran terhadap bestienya ini.

"Tadi gua berangkatnya bareng kak Glen,"cemberut gadis itu.

"Yaa lu harusnya senang dong jamett,kenapa si luu?lagi sakit ye?"bingung Erin sambil menempelkan tangannya di pelipis cia
Tetapi langsung di tepis gadis itu.

"Ya gua seneng si rinn,tapi yakali nanti pulangnya ga barengg??" Kesal gadis itu.

Disuatu tempat seorang lelaki yang termasuk kedalam siswa tertampan di SMA garuda melihat kedua gadis yang tengah berbincang itu sambil memakan kue di mejanya.

Tapi hal yang sangat menarik baginya adalah gadis yang sedang cemberut tetapi mulutnya penuh dengan kue.

Lelaki itu tersenyum penuh ketertarikan pada gadis itu,gadis itu tidak pernah lepas dari pandangannya saat ini.

Puk

"Ehh yoga ngapain lu ngeliatin si cia Mulu,suka ya luu??,hayoo ngakuu." ujar Rio teman dari yoga sambil memukul punggung yoga pelan.

"Njirr ngagetin aja lu ri,tapi bener deh kata Lo ri,gua kayanya suka deh sama si cia,dia bener bener semenarik itu Dimata gua,udah tiga bulan ini gua perhatiin." ucap lelaki itu,senyum di bibirnya tidak lepas saat melihat gadis itu.

"Yaudah broo,kerjar aja terus,gua denger denger juga si cia single."

"Oke bro thanks."

Yoga mulai berjalan mendekati kedua gadis itu yang sangat terlihat asik dengan percakapan mereka.

"Eh kamu,kita boleh kenalan ga?"ucap yoga menjulurkan tangannya sambil tersenyum kepada gadis itu.

"Ehh boleh boleh."cia menerima jabatan tangan lelaki itu.

"Nama aku yoga kls 12 MIPA 3."

"Nama aku cia kak,kls 11 isos 4."

"Udahh cukup salam salamannya,ga boleh lama lama heh." ucap Erin sambil melepaskan jabatan tangan mereka.

"Yaudah duduk dulu yuk,banyak makanan enak disini sambil ngobrol ngobrol juga hehe,"ucap cia,sungguh iya sangat gugup dengan kakak kelasnya ini.

Mereka mulai ngobrol dan sesekali tertawa jika ada kerandoman di perbincangan mereka.

Saat sedang asik asiknya dengan perbincangan mereka tiba tiba tangan cia ditarik kuat oleh tangan yang kekar
Cia benar benar terkejut dengan ini.

"Mama kamu call aku suruh kamu pulang." ucap Glen menatap gadis tajam seakan akan memotong motong tubuhnya.

"Eh tapi kan kakak ga bisa pulang bareng aku??," Heran gadis itu yang masih belum berpindah dari duduknya tempatnya dengan tangannya yang sudah lumayan sakit karena lelaki itu memegangnya cukup kuat.

"Eh kalau begitu gimana kalo saya antar aja kamu cia?dari pada harus merepotkan pak Glen." ujar yoga dengan senyum canggung dengan pak Glen.

"Oke."
"Tidak." bantah glen

"Saya harus mengantarkan kamu,karena mama kamu yang minta."ucap Glen dengan penuh penekanan di setiap katanya.

"Tapi pak acaranya belu-"
Ucapan gadis itu terhenti saat cengkraman tangan lelaki itu di tangannya sungguh sangat kuat sekarang.

"Oke ayo kita pergi."pasrah cia sambil beranjak dari tempat duduk nya.

Senyum puas Glen tercipta dibibir manisnya kala melihat gadis itu dengan pasrah berjalan di depannya.

'dasar gadis nakal.'batin Glen

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Jangan lupa vote teman temann!!🌻🙏



FAVORITE TEACHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang