"Pak Glen bisa bantu saya untuk melihat lihat sekitar sekolah tidak?saya belum terlalu kenal dengan lingkungannya."
"Baik ibu Febi." senyum Glen terhadap guru baru itu yakni sahabat SMA nya.
Mereka mulai berjalan menyusuri sekolah elit yang terkenal di Jakarta ini.
Di tengah-tengah mereka asik mengobrol saling bertanya jawab tentang lingkungan sekolah.Dari arah berlawanan satu pasang mata melihat mereka tidak suka
"Itu bukannya yang kemarin duduk di caffe sama pak Glen ya?jadi guru disini?,"tanya cia pada dirinya sendiri.
"Ko pak Glen senyum-senyum ya sama ibu itu,padahal kalo sama gua cuek amat."
Glen yang tidak sengaja melihat cia yang sedang menatap dan mengomel ngomel tidak jelas sepertinya sedang menyumpah serapahinya.
Glen yang tidak sengaja melihat gadis itu sembunyi tertawa pelan.
Dengan sengaja Glen menguatkan suaranya mengobrol dengan Febi agar di dengar oleh cia.
"Ibu,jika ibu belum paham nanti saya akan mengajak ibu ke kantin guru untuk makan bersama sambil mengenalkan ibu kepada lingkungan sekitar lagi gimana?"
Cia yang mendengar itu melotot kan matanya terkejut,what?makan bareng?parah kak Glen selingkuhan akuu pikir Cia,dan memikirkan cara yang handal untuk menggagalkannya.
Cia kembali fokus kepada percakapan ibu Febi dan pak Glen.
"Jika tidak merepotkan pak saya mau,"senyum bu Febi.
"Oke Bu,aman tidak merepotkan ko,sekarang saya pamit dulu ya Bu,saya masi ada kelas."
"Oke pak."
Cia cepat-cepat sembunyi di Balik pohon yang disekitar sana,bisa malu dia jika ada perkataan yang mengatakan 'seorang cia nguping'.
Glen yang pura pura tidak mengetahui keberadaan cia hanya tersenyum mengejek yang tidak dilihat oleh Cia.
Setelah pak Glen pergi menjauh cia langsung berlari ke arah ruangan kelasnya.
"Rinn,pokonya harus gagal."panik cia saat di kelas,cia sudah menceritakan kepada bestie sehidup sematinya.
"Yaa gimana ya ci,kayanya pak Glen suka deh sama Bu Febi,kan biasanya nih pak Glen cuek dengan semua, tumben tumben dia bisa cair, sama Bu Febi lagi."
Plak
"Awss sakit setan pala gua,"ringis Erin saat bestie nya dengan sengaja memukul kepalanya yang sangat berharga
"Rinn makin jatuh mental gua Lo bilang begitu,ga mendukung gua banget."cia menampil kan muka sedihnya
"Ehhh jubaedahh gua ga pernah dukung lho ya asal lho tau.Gua juga kurang setuju Lo sama pak Glen,meskipun yaa ganteng lahh tapi,emang Lo ga cape apa ngejar ngejar tu guru dari pertama masuk kesekolah ini?"kesal Erin.
"Namanya juga cinta Rin."
"Cinta cinta,makan noh cintaa."
"Erinn tolongin guaa,ayo buat rencana,tolongin bestie mu yang cantik membahana ini." bujuk cia dengan menampilkan puppy eyes nya.
"Iya iya puass lhoo,dah sana lho muak gua liat muka setan lho ga cocok imut imut gitu."
"Rencana Lo gimana rinn?"
"Tenang ikutin aja saran gua ci."senyum Erin sambil menunjukkan senyum smrik nya.
.
.
.
.
.
.
.Jangan lupa vote +komen!
KAMU SEDANG MEMBACA
FAVORITE TEACHER
Teen Fiction"Kakk,pulang bareng yuu," "Ciaa!,kamu jangan sembarangan memanggil saya dengan panggilan kak,ini di sekolah dan saya adalah guru kamu." "Kalo aku panggil sayang gimana kak?" "Gila." Yang penasaran dengan cerita nya cusss langsung baca!!!!